Untuk dapat memberikan
eksplanasi tentang perkembangan Tarekat di Indonesia secara tepat, seperti
halnya menelusuri kembali kapan masuknya agama Islam ke Indonesia. Menyangkut
berbagai faktor, termasuk dari mana datangnya Islam, bila terjadinya, serta
siapa pelakuknya. Daerah mana yang paling awal menerima ajaran Islam. Selain
itu, juga cukup membingungkan sejarawan tentang siapa perintisnya. Apakah dari
kalangan pedagang saja sebagaimana umumnya penelusuran sejarah Indonesia.
Mungkinkah penamaan pedagang itu hanya dilihat dari segi okupasinya. Apakah
pedagang tersebut juga sebagai angota Tarekat, atau hanya Mazhab.
Sejarah Dinasti Tang menjelaskan tentang adanya pemukiman Islam di Pantai Barat
Sumatera. Selain itu, juga dijelaskan datangya utusan dagang dari Ummayah.[1] Kedua peristiwa sejarah
ini dijelaskan terjadi pada tahun 674 M. Dari berita sejarah ini tidak
didapatkan informasi yang secara positif tentang adanya Tarekat
Hal ini dapat dipahami karena seperti yang
dikemukakan oleh H.M. Zurkani Jahja, Perkembanagn
Tarekat Qodiriyah dan Naqsyabandiyah di Dunia Islam, timbulnya gerakan
Tarekat pada abad ke-3 H/9 M dank e-4 H/10 M, seperti Al Saqathiyah, Al Tayfuriyah, Al Harrasiyah, Al Nuriyah, dan Al
Malamatiyah.[2] Selain itu, bila dalam Sejarah Dinasti Tang tidak melaporkan
tentang adanya Tarekat, karena titik perhatiannya lebih ditujukan kepada
masalah perdagangannya.
[1]
J.C. van Leur, Indonesia Trade and
Society, W. van Hoeve, The Hague. Bandung 1955, hal. 111, Thomas Arnold. The Preaching of Islam, 363-364.
[2]
H.M. Zurkani Jahja, Perkembanagn Tarekat
Qodiriyah dan Naqsyabandiyah di Dunia Islam, memberikan ulasan yang lebih
menyeluruh dari berbagai Tarekat yang pernah ada.
Sumber : Thoroqot Qodiriyyah Naqsabandiyyah, Sejarah, Asal usul dan Perkembangannya
Posting Komentar