Latest Post

SILAHKAN DICATAT : "USAI NYOBLOS, ABAH LANGSUNG MENANG"

Written By Mahmud J. Al Maghribi on Selasa, 17 Juni 2014 | 02.26

Hiruk pikuk masa kampanye pemilihan Presiden Republik Indonesia (RI) tahun 2014 ini telah banyak menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat terkait siapa yang akan dipilih menjadi Presiden untuk memimpin Indonesia periode lima tahun ke depan.

Dasar Ajaran Cinta Negara
Bagi Ikhwan Thoriqoh Qodiriyyah Naqsyabandiyah Pondok Pesantren Suryalaya, sebagai warga negara yang baik, diwajibkan untuk berpartisipasi dalam Pemilihan Umum untuk menyalurkan aspirasinya demi kejayaan Agama dan Negara, sesuai dengan sabda pangersa Guru Agung Abah Sepuh, "Pun pula semoga Pimpinan Negara bertambah kemuliaan dan keagungannya supaya dapat melindungi dan membimbing seluruh rakyat dalam keadaan aman, adil dan makmur dhohir maupun bathin". 
Memilih pemimpin negara adalah merupakan wujud ketaataan terhadap agama dan negara, beliau, juga bersabda, "Ta’atilah kedua-duanya tadi sepantasnya, demikianlah sikap manusia yang tetap dalam keimanan, tegasnya dapat mewujudkan kerelaan terhadap Hadhirat Illahi Robbi yang membuktikan perintah dalam agama dan negara". (Tanbih: Abah Sepuh). 

Partisipasi dan kepedulian terhadap aktifitas kenegaraan adalah perwujudan cinta terhadap Negara, sebagaimana Firman Alloh SWT, 

وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَٰذَا بَلَدًا آمِنًا وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ الثَّمَرَاتِ مَنْ آمَنَ مِنْهُمْ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۖ قَالَ وَمَنْ كَفَرَ فَأُمَتِّعُهُ قَلِيلًا ثُمَّ أَضْطَرُّهُ إِلَىٰ عَذَابِ النَّارِ ۖ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman: "Dan kepada orang yang kafirpun Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali". (QS. Al Baqoroh : 126).

Dasar Untuk Menentukan Pilihan
Pro dan kontra dalam proses pemilihan ini tidak hanya terjadi di seluruh lapisan masyarakat, melainkan juga terjadi di kalangan para ikhwan TQN PPS sendiri. Mereka berpendapat dengan pemahaman dan sudut pandangnya masing-masing terkait dua pasang Capres-Cawapres, yaitu Prabowo-Hatta, nomor urut 1 dan Jokowi-Jusuf Kalla, nomor urut 2. Maka untuk itulah pula mengapa pangersa Guru Agung Abah Aos, Syekh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul al Qodiri An Naqsyabandi, ra. menentukan pilihannya pada pasangan Paslon nomor urut 1 Prabowo-Hatta.

Terhadap pilihan pengersa Guru tersebut, beragam ikhwan menyikapinya, bagi yang kebetulan pilihannya sama tentu semakin memantapkan pilihannya, bagi yang belum menentukan pilihan menjadi tahu kemana harus memilih, dan bagi yang kebetulan tidak sama pilihannya, ada yang menjadi bimbang alias "galau", namun ada juga yang tanpa ragu ikut pilihan Guru, atau ada juga yang tetap dalam pilihannya. Oleh karenanya dalam jejaring sosial (facebook), ada seorang ikhwan yang menyampaikan kekecewaannya dalam menerima kenyataan bahwa, "Ada seorang ikhwan yang selama menjelang Pilpres ini selalu bersama pengersa Guru, eh ternyata sekarang pilihannya berbeda dengan pengersa Guru". Orang yang dimaksud ikhwan tersebut tak lain adalah Bapak Dahlan Iskan, Menteri BUMN dalam Kabinet Indonesia Bersatu, yang memang sebelumnya salah satu peserta Konvensi Partai Demokrat untuk calon Presiden RI, dan menjadi pemenangnya, namun beliau gagal menjadi calon presiden dikarenakan partai yang menaunginya tidak jadi mencalonkan wakilnya untuk maju dalam Pilpres.

Menanggapi kekecewaan ikhwan tersebut, alfaqir memberikan tanggapan, "Bagi ikhwan yang memang Ahli di bidangnya, tentu mereka berhak untuk menentukan pilihan berdasarkan ijtihad politiknya. Namun bagi kita ikhwan yang bukan ahli di bidang politik, tentunya mengikuti pangersa Guru itu lebih baik, karena disinilah letak rahasianya. 

Rahasia Lautan Tanpa Tepi
Sebagaimana dijelaskan di atas, bahwa partisipasi dalam pemilihan umum, selain hak konstitusi sebagai warga nergara, juga merupakan perwujudan ketaatan ke Hadhirat Ilahi Rabbi yang membuktikan perintah dalam Agama dan Negara. Artinya, partisipasi kita dalam pemilu tersebut merupakan bentuk ibadah kita kepada Allloh Swt.. Nah, dalam melasanakan ibadah kepada Alloh tentunya harus sesuai dengan petunjuknya, yaitu fiqih-nya harus benar. Bukankah syarat diterimanya ibadah kepada Alloh adalah karena Ikhlas hanya kepada Alloh dan ada contohnya pada diri Rosullulloh Saw.? Artinya, yang penting adalah PROSESNYA yang harus benar, bukan hasilnya, sebab HASILNYA itu mutlak menjadi HAK PREROGATIF ALLOH AZZA WAJALLA.

Banyak orang menganggap bahwa seorang waliyulloh itu harus selalu Sakti Mandraguna. Memang, tidak bisa dipungkiri bahwa, seorang waliyulloh itu salah satu buktinya ialah memiliki Karomah atau sesuatu keluarbiasaan yang terjadi pada dirinya, namun kita jangan lupa bahwa para waliyulloh juga mempunyai sifat-sifat sebagai manusia biasa dalam berinteraksi dengan manusia pada umumnya. Untuk hal ini saya teringat dengan kata-kata seorang kyai, "Kita ini sering mengidentikkan seorang Wali itu manusia yang sakti, mungkin ini akibat dari menonton film tentang Wali Songo, yang banyak adegan-adegan yang luarbiasa. Padahal yang membuat film belum tentu ia tahu dengan Wali. Coba sekali-sekali diangkat cerita tentang Wali yang sedang sakit perut, misalnya, atau Wali yang sedang menggiring ternaknya masuk ke kandang", demikian ucap kyai tersebut.


Pernah juga beberapa tahun yang lalu tepatnya Pilpres tahun 2004, dimana waktu itu salah satu calon presiden yaitu Bapak Wiranto, beliau bolak-balik ke Suryalaya bertemu dengan pangersa Abah Anom untuk memohon doa restu. Dan memang betul, secara resmi Abah mendukung Bapak Wiranto sebagai calon Presiden RI pada Pemilu tahun 2004. Sebenarnya pada saat itu ada salah satu calon yang sangat kuat yaitu Bapak SBY yang secara diam-diam silaturahmi juga ke pengersa Abah, namun tidak banyak diliput oleh media. Dalam sebuah obrolan singkat saat selesai melaksanakan sholat Jum'at, ada seorang kyai yang berujar, "Kalau Wiranto benar-benar jadi Presiden, saya akan angkat Topi pada Abah Anom", ujarnya berharap. 


Setelah Pemilu Presiden selesai, ternyata yang menjadi Presiden adalah Bapak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Maka timbulah pertanyaan, "Apakah doa Abah tidak manjur? "Kalau benar Wali kenapa koq doanya gak diijabah? Oleh karenanya terhadap ini kami memberikan jawaban yaitu, "Terpilih atau tidak calon yang beliau pilih, tidak akan 
sedikitpun mengurangi keagungan beliau di sisi Alloh Swt.! Bukankah itu semua masih urusan dunia? Urusan pilih memilih jabatan di dunia itu urusan kecil. Sedangkan Wali lebih dari itu, tidak hanya lingkup urusan umat Islam di Indonesia, akan tetapi menyangkup urusan seluruh umat di Indonesia, bahkan meliputi seluruh urusan umat dunia, sampai kepada urusan semesta alam, yaitu alam mulki, alammalakut, alam jabarut, bahkan tembus ke alam lahut".


Ikhwan wa Akhwat, sekali lagi yang PENTING PROSESNYA bukan HASILNYA.
Bagi kita yang ikut pangersa Guru, justru disinilah letak rahasianya, karena dengan kita ikut pewarisnya sama halnya kita ikut Junjunan kita sayyidina wa safi'ina, wa maulana Muhammad Saw. Sebagaimana sabda beliau, "Ulama itu pewaris Nabi". (HR. Turmudzi). 

Orang-orang yang berada dibarisannya, itulah orang-orang yang benar, meskipun belum tentu perjuangannya membuahkan hasil seperti yang diharapkan. Sebagai contoh, pada perang Uhud umat Islam menderita kekalahan perang. Akan tetapi, 
meskipun mereka mendapat kakalahan, nama mereka tetap harum sebagai syuhada sampai dengan sekarang, mereka selalu dikenang sebagai pahlawan perang yang mulia karena berada dalam barisan Rosululloh Saw.


Ikhwan wa Akhwat, ketahuilah bahwa bagi kita sebagai murid, kalau kita IKUT GURU kita langsung MENANG, sebagaimana sabda beliau, "USAI ABAH NYOBLOS, ABAH LANGSUNG MENANG GAK PERLU MENUNGGU QUICK COUNT, SILAHKAN DICATAT".


Demikianlah sedikit pemikiran ini kupersembahkan khususnya kepada para Ikhwan TQN PPS agar kita tidak terjebak dalam hiruk pikuknya dunia ini. Namun semua ini sebagai perwujudan kerelaan terhadap Hadhirat Illahi Robbi yang membuktikan perintah dalam Agama dan Negara. Demi tegaknya POHON ANTI GEMPA sesuai Firman-Nya:


أَفَمَنْ كَانَ عَلَىٰ بَيِّنَةٍ مِنْ رَبِّهِ وَيَتْلُوهُ شَاهِدٌ مِنْهُ وَمِنْ قَبْلِهِ كِتَابُ مُوسَىٰ إِمَامًا وَرَحْمَةً ۚ أُولَٰئِكَ يُؤْمِنُونَ بِهِ ۚ وَمَنْ يَكْفُرْ بِهِ مِنَ الْأَحْزَابِ فَالنَّارُ مَوْعِدُهُ ۚ فَلَا تَكُ فِي مِرْيَةٍ مِنْهُ ۚ إِنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يُؤْمِنُونَ
Artinya, "Apakah (orang-orang kafir itu sama dengan) orang-orang yang ada mempunyai bukti yang nyata (Al Quran) dari Tuhannya, dan diikuti pula oleh seorang saksi (Muhammad) dari Allah dan sebelum Al Quran itu telah ada Kitab Musa yang menjadi pedoman dan rahmat? Mereka itu beriman kepada Al Quran. Dan barangsiapa di antara mereka (orang-orang Quraisy) dan sekutu-sekutunya yang kafir kepada Al Quran, maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya, karena itu janganlah kamu ragu-ragu terhadap Al Quran itu. Sesungguhnya (Al Quran) itu benar-benar dari Tuhanmu, tetapi kebanyakan manusia tidak beriman". (QS. Hud : 17).

Tafakur Pecinta Kesucian Jiwa

17 Juni 2014 / 19 Rojab 1435 H

Guruku Ahlussunnah Waljamaah

Written By Mahmud J. Al Maghribi on Selasa, 03 Juni 2014 | 03.08


Bismillaahirrohmaanirrohiim,
Qalallohu ta'alaa fil qur'anil azhim, a'udzubillaahi minasyaithoonirrojiim.


Artinya :"Ada diantara umatku yang kami jadikan itu mendapat petunjuk sepanjang yang hak dan oleh karena itu mereka berbuat adil". (QS. Al-A'raf : 181).


Artinya :"Aku tidak jadikan jin dan manusia itu, keculai untuk menyembah daku". (QS. Az-Zaariyaat : 56).

Waqoolan nabiyyu Saw. :

Artinya : "Dukacita kerena umatku yang pada akhir zaman akan terpecah-pecah menjadi 73 golongan".

Dari Abdulla bin Zaid, dari Abdullah bin Umar diterangkan bahwa Rosullulloh Saw., bersabda : "Bani Isra'il akan pecah dalam 71 golongan, Nasrani akan pecah dalam 72 golongan, dan umatku akan pecah dalam 73 golongan. Semuanya masuk ke dalam neraka, kecuali satu golongan. Orang bertanya : Manakah yang satu golongan itu? Rosullulloh Saw. berkata : "Ialah yang seperjalanan dengan daku dan sahabatku". (HR. Abu Daud, at-Tarmizi, al-Hakim, dan Ahmad)-Syekh Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin, Qs.dalam kitabnya Miftahussudur).

73 Golongan Umat Muhammad SAW.
Tersebut dalam Kitab Bugyatul Mustarsyidin, karangan Mufti Syaik Sayid Abdurrahman bin Muhammad bin Husein bin Umar, yang masyhur dengan gelar Ba'Alawi, pada pagina 398, cetakan Mathba'ah Amin Abdul Majid Cairo (138 H), bahwa 72 firqoh yang sesat itu berpokok pada 7 firqoh, yaitu :
  1. Kaum Syi'ah, yaitu kaum yang berlebih-lebihan memuja Syaidina 'Ali Karamallohu Wajhah. Mereka tidak mengakui Khalifah-khalifah Abu Bakar, Umar, Ustman, Rodiyallohu'anhum. Kaum Syi'ah berpecah menjadi 22 aliran.
  2. Kaum Khawarij, yaitu kaum yang berlebih-lebihan membenci Syaidina 'Ali Kw. bahkan ada diantaranya yang mengkafirkan Syaidina 'Ali Kw. Firqoh ini berfatwa bahwa orang-orang yang berbuat dosa besar menjadi kafir. Kaum Khawarij berpecah menjadi 20 aliran.
  3. Kaum Mu'tazilah, yaitu kaum yang berpaham bahwa Tuhan tidak mempunyai sifat, bahwa manusia membuat pekerjaannya sendiri, bahwa Tuhan tidak bisa dilihat dengan mata di syurga, bahwa orang yang mengerjakan dosa besar diletakkan diantara dua tempat, dan mi'raj Nabi Muhammad hanya dengan ruh saja, dan lai-lain. Kaum Mu'tazilah berpecah menjadi 20 aliran.
  4. Kaum Murji'ah, yaitu kaum yang memfatwakan bahwa membuat ma'syiat (kedrhakaan) tidak memberi mudhorat kalau sudah beriman, sebagai keadaannya membuat kebaikan tidak memberi manfa'at kalau kafir. Kaum Murji'ah berpecah menjadi 5 aliran.
  5. Kaum Najariyah, yaitu kaum yang memfatwakan bahwa perbuatan manusia adalah makhluk, yakni dijadikan Tuhan, tetapi mereka berpendapat bahwa sifat Tuhan tidak ada. Kaum Najariyah pecah menjadi 3 aliran.
  6. Kaum Jabariyah, yaitu kaum yang memfatwakan bahwa manusia "Majbur" artinya tidak berdaya apa-apa. Kasab atau usaha tidak ada sama sekali. Kaum Jabariyah ini hanya 1 aliran saja.
  7. Kaum Musyabbihah, yaitu kaum yang memfatwakan bahwa ada keserupaan Tuhan dengan manusia, umpamanya bertangan, berkaki, duduk di kursi, naik tangga, turun tangga, dan lain-lainnya. Kaum Musyabbihah ini hanya 1 aliran saja.
Jadi, jumlah keseluruhan aliran sesat dalam Islam sebanyak 72 aliran.
Satu aliran yang selamat, yaitu Ahlussunnah Waljamaah. Jadi total jumlah firqoh menjadi 73 aliran.

Ahlussunnah Waljamaah
Ahlussunnah Waljamaah adalah satu golongan yang dimaksud oleh Rosullullah Saw. : "ialah orang yang seperjalanan dengan daku dan sahabatku."

Yang dimaksudkan seperjalanan dengan Rosullulloh Saw. ialah; "Ahlussunnah"," sedangkan yang dimaksudkan dengan seperjalanan dengan sahabat ialah; "Waljamaah". Jadi orang yang seperjalanan dengan (meliputi ucapan dan perilaku) Rosullulloh Saw. ,dan seperjalanan meliputi sesuatu yang telah disepakati oleh para sahabat Rosullulloh Saw. (Khulafa’ Al-Rasyidin) disebut dengan Ahlussunnah Waljamaah. (Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani dalam kitabnya Al-Ghunyah li Thalibi Thariq Al-Haqq, Juz 1, Hal 80).

I'tiqod Ahlussunah Waljamaah
I.tiqod (paham) Kaum Ahlussunnah Waljamaah yang telah disusun oleh Imam Abu Hasan al Asy'ari, terbagi beberapa bagian, yaitu :
  1. Tentang Ketuhanan, yaitu wajib mempercayai 20 sifat wajib (mesti ada pada Alloh), 20 sifat mustahil (tidak mungkin ada pada Alloh), dan 1 sifat harus (boleh ada-boleh tidak) pada Alloh.
  2. Tentang Malaikat-malaikat, yaitu wajib meyakini bahwa malaikat jumlahnya banyak tidak terhitung, dan wajib mengetahui 10 malaikat utama; jibril, mikail. isrofil, izro'il, munkar dan nakir, rokib dan 'atid, malik, dan ridwan.
  3. Tentang Kitab-kitab Suci, yaitu percaya kepada kitab suci Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa As., Zabur yang diturunkan kepada Nabu Daud As, Injil yang diturunkan kepada Nabi 'Isya As., dan Al Qu'an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw.
  4. Tentang Rasul-rasul, wajib mempercayai kepada 124.000 Nabi dan 315 Rosul. Permulaannya adalah Nabi Adam As. dan penutupnya adalah Nabi Muhammad Saw. Wajib mengetahui 25 orang Nabi dan Rosul.
  5. Tentang Hari Akhirat, yaitu percaya pada Hari Kiamat, Kematian (Ajal) yang sudah ditetapkan, Alam Kubur (Siksa Kubur), berkumoul di padang masyhar, timbangan amal baik dan amal buruk (hisab), melewati jembatan "Siratholmustaqim" di atas neraka, orang sholeh masuk ke syurga, orang durhaka tergelincir masuk neraka, orang kafir kekal di neraka, orang Islam akan masuk syurga setelah disiksa di neraka, orang sholeh akan ditambah nikmat karunia milihat Tuhan di syurga, yang di dalam syurga kekal selama-lamanya dan yang di dalam neraka kekal selama-lamanya.
  6. Tentang Qodho dan Qodar, yaitu percaya bahwa segala sesuatu (baik dan buruk) telah ditetapkan oleh Alloh Swt tidak seorangpun yang sanggup merubahnya.
Demikianlah ketrangan singkat tentang I'toqod Ahlussunnah Waljamaah.(Buku I'tiqad Ahlussunnah Waljamaah, karangan KH. Sirajuddin Abbas)

Berdasarkan keterangan tersebut di atas bahwa umat Rosululloh Saw. yang beri'tiqod ahlussunnah waljamaahlah satu-satunya umat Rosullulloh Saw. yang selamat, sedangkan yang lainnya tidak akan selamat sehingga akan masuk neraka. Hadist ini banyak disalah artikan oleh sebagian kelompok golongan, yaitu dengan mengklaim bahwa kelompok golongannyalah yang pantas disebut Ahlussunnah Waljamaah sehingga mereka menyerang dan menghakimi kelompok golongan lain yang tidak sepaham dengan mereka adalah sesat.

Ibadah Ahlussunnah Waljamaah
Ahlussunnah waljamaah, ibadah mereka meliputi minimal enam ibadah lahir dan enam ibadah batin, yaitu sebagai berikut :

Enam Ibadah Lahir :
  1. Mengucapkan dua kalimah syahadat.
  2. Mendirikan sholat yang lima waktu.
  3. Membayarkan zakat yang diwajibkan.
  4. Berpuasa di bulan Romadhan.
  5. Melaksanakan ibadah Haji.
  6. Melaksanakan Jihad fii sabilillah.
Enam Ibadah Batin :
  1. Taubat.
  2. Qonaah.
  3. Zuhud.
  4. Tawakkal.
  5. Muhafazhoh Alassunnah.
  6. Ta'allamu Ilmi.
Imam al-Ghazali menjelaskan bahwa sesungguhnya aktivitas menuntut ilmu adalah aktivitas hati, sholat yang samar dan ibadah batin kepada Allah Subhanahu Wata’ala. Sebagaimana sholat tidak  sah tanpa kebersihan jasad dari hadats dan najis, begitu pula mencari ilmu tidak sah tanpa kebersihan batin dari kotoran akhlaq dan najisnya sifat. Sekiranya, hati tercemari dengan unsur-unsur negatif yang dapat merusak kemurnian hati, hal ini bisa menyebabkan sukar menerima ilmu. Karena pada dasarnya ilmu bersifat suci. (Imam al-Ghazali, Ihya Ulumuddin, hal. 26).

Nah, kalau umat Rosullulloh Saw. beri'tiqod ahlussunnah waljamaah kemudian telah melaksanakan enam ibadah lahir dan enam ibadah batin sebagaimana tersebut di atas, maka pantaslah ia mengaku dirinyalah ahlussunnah waljamaah. Merekalah yang selamat dan terhindarkan dari siksa neraka. Sedangkan yang umat golongan lainnya mereka akan masuk neraka terlebih dahulu disiksa sesuai dengan amal perbuatannya, baru kemudian mereka masuk ke dalam syurganya Alloh Swt.

Hal ini berdasarkan hadist Rosullulloh Saw. :
"Semua umatku akan masuk surga kecuali yang tidak mau. Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, siapakah orang yang enggan?” Beliau menjawab, Barangsiapa yang taat kepadaku dia masuk surga dan barang siapa yang melanggar perintahku dia tidak mau.” (HR. Bukhari).

Kesimpulan penulis, bahwa kalau kita belum melaksanakan ibadah sebagaimana disebut di atas,  maka sesungguhnya kita belumlah pantas menunjuk dirinya Ahlussunnah Waljamaah. Pengersa Guru Agungku lah yang Ahlussunnah Waljamaah, sedangkan kita hanya sekedar mengaku-ngaku saja. Namun kalau kita niatkan Ikut saja ke pengersa Guru yakni dengan mengerjakan yang diperintahkan Guru, maka hakikatnya mudah-mudahan kita digolongkan menjadi golongannya yaitu Golongan Ahlussunnah Waljamaah yang kelak akan selamat masuk syurganya Alloh Swt.bersama rombongan orang-orang yang dicintainya. Allohumma Aamiin.

Tafakur Pecinta Kesucian Jiwa

Khotaman TQN PPS Silsilah ke-38

Written By Mahmud J. Al Maghribi on Senin, 02 Juni 2014 | 21.24

Khataman Kitab Uqudul Jumaan

*Untuk kalangan sendiri
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM
Ilaa hadlrotin nabiyyil mushthofaa muhammadin shollalloohhu 'alaihhi wa sallama wa 'alaa aalihhii wa ashhaabihhii wa azwaajihhii wa dzurriyyaatihhii wa liman dakhola fii baitihhil kiroomi ajma'iina kullu syai-il lillaahhi lahhumul faatihah.
"Semoga sampai Rahmat Allah kepada Nabi yang terpilih, yakni Nabi Muhammad saw, dan kepada keluarganya, sahabat-sahabatnya, istri-istrinya, keturunannya, dan kepada orang-orang yang pernah masuk kedalam rumah nabi yang mulia semuanya. Segala perkara itu kepunyaan Allah dan tetaplah kepada-Nya".

Tsumma ilaa arwaahi aabaa-ihhi wa ummahhaatihhi wa ikhwaanihhi minal ambiyaa-i wal mursaliina wa ilaal malaa-ikatil muqorrobiina wal karubiyyiina wasy syuhhadaa-i wash shoolihiina wa ilaa kulliw wa-ashhaabi kulliw wa ilaa arwaahi abiinaa aadama wa umminaa hawaa-a wa maa tanaa sala bainahhumaa ilaa yaumiddiini kullu syai-il lillaahhi lahhumul faatihah.
"Semoga sampai rahmat Allah kepada ruh bapak-bapaknya, ibu-ibunya, dan saudara-saudaranya dari para nabi dan rosul, dan kepada Malaikat Muqorrobin dan Karubin, dan kepada para syuhada dan orang-orang sholeh, dan kepada semua sahabatnya, dan kepada ruhnya bapak kita sekalian yakni Nabi Adam a.s, dan ibu kita yakni Siti Hawa, dan keturunan dari keduanya sampai hari kiamat. Segala perkara itu kepunyaan Allah dan tetaplah kepada-Nya".

Tsumma ilaa arwaahi saadaatiinaa wa mawaaliina wa a-immatinaa abii bakriw wa 'umaro wa 'utsmaana wa 'aliyyi wa ilaa baqiyyatish shohaabati wal qoroobati wat taabi'iina wa taabi'it taabi'iina lahhum bi-ihsaanin ilaa yaumiddiini kullu syai-il lillaahhi lahhumul faatihah.
"Semoga sampai rahmat Allah kepada ruh para pembesar kita yang mengurus kita dan yang memimpin kita yakni Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali, dan kepada semua sahabat-sahabatnya dan kerabatnya, dan kepada Tabi'in dan orang-orang yang mengikuti tabi'in dengan baik sampai kepada hari kiamat. Segala perkara itu kepunyaan Allah maka tetaplah kepada-Nya".

Tsumma ilaa arwaahi a-immatil mujtahhidiina wa muqollidiihhim fid diini wal 'ulamaa-ir roosyidiina wal quroo-il mukhlishiina wa ahhlit tafsiiri wal muhadditsiina wa saa-iris saadaatish shufiyyatil muhaqqiqiina wa ilaa arwaahi kulli waliyyi wa waliyyatiw wa muslimiiw wa muslimaatim mim masyariqil ardli ilaa maghooribihhaa ilaa syimaa lihhaa kullu syai-il lillaahhi lahhumul faatihah.
"Semoga sampai rahmat Allah kepada ruh para imam mujtahid dan kepada yang mengikuti jejak keagamaannya, dan kepada ulama yang mendapat petunjuk, kepada ahli quran yang ikhlas, dan kepada ahli tafsir dan ahli hadits, dan kepada para sufi yang telah mencapai hakikat, dan kepada ruh para wali laki-laki dan perempuan, dan kepada muslim laki-laki dan perempuan yang berasal dari timur, barat, kanan dan kiri bumi. Segala perkara itu kepunyaan Allah maka tetaplah kepada-Nya".

Tsumma ilaa ahhlis silsilatil thoriqoh qoodiriyyati naqsyabandiyyati ma'had suryalaya wa jamii'i ahhlith thuruqi khushuushon ilaa hadlroti sulthooni auliyaa-i ghoutsil a'zhomi qutubil 'aalamiinas sayyidisy syaikhi 'abdil qoodiril jailaanii was sayyidisy syaikhi abiil qoosim junaidil baghdaadiyyi was sayyidisy syaikh ma'ruufil karkhiyyi was sayyidisy syaikhi sirris saqothiyyi was sayyidisy syaikhi habiibil 'ajamiyyi was sayyidisy syaikhi hasanil bashriyyi was sayyidisy syaikhi ja'farish shoodiqi was sayyidisy syaikhi yuusuful hamdaaniyyi was sayyidisy syaikhi abii yaziidil busthoomiyyi was sayyidisy syaikhi syaahh bahhaa-uddiinin naqsyabandiyyi wa hadlroti imaam robbaaniyyi was sayyidisy syaikhi ahmad khotib sambbas ibni abdul ghofar,  was sayyidisy syaikhi tohah kalisapu cireboni, was sayyidisy syaikhi abdullah mubarok bin nur muhammad, was sayyidisy syaikhi ahmad shohibulwafa tajul arifin, was sayyidisy syaikhi muhammad abdul gaos saefulloh maslul al qodiri an naqsyabandi, qs. wa ushuulihhim wa furuu'ihhim wa ahhli silsilatihhim wal aakhidziina 'anhhum kullu syai-il lillaahhi lahhumul faatihah.
"Semoga rahmat Allah sampai kepada ruh ahli silsilah thoriqot qodiriyah naqsyabandiyah dan kepada seluruh ahli tarekat, khususnya kepada Sulthon Auliya penolong agung pakunya alam yakni syekh Abdul Qodir Al-Jailani, dan kepada Syekh Abil Qosim Junaid Al-Baghdadi, dan kepada Syekh Ma'ruf Al-Karkhi, dan kepada Syekh Sirr As-Saqoti, dan kepada Syekh Habib Al-Ajami, dan kepada Syekh Hasan Al-Bashri, dan kepada Syekh Ja'far Ash-Shodiq, dan kepada Syekh Yusuf Al-Hamdani, dan kepada Syekh Abi Yazid Al-Busthomi, dan kepada Syekh Syah Bahaudin An-Naqsyabandi, dan kepada Imam Robbani, dan kepada dan kepada syekh ahmad khotib sambas ibnu abdul ghofar, dan kepada syekh tolhah kalisapu cerebon, dan kepada syek abdullah mubarok bin nur muhammad, dan kepada syekh ahmad shohibulwafa tajul arifin, dan kepada syekh muhammad abdul gaos saefulloh maslul al qodiri an naqsyabandi, qs. dan kepada para leluhurnya, cabang-cabangnya, ahli silsilahnya, dan kepada yang mengambil berkah kepada semuanya. Segala perkara itu kepunyaan Allah maka tetaplah kepada-Nya".

Tsumma ilaa arwaahi waalidiinaa wa waalidiikum wa masyaayikhinaa wa masyaayihikum wa amwaatinaa wa amwaatikum wa liman ahsana ilainaa wa limal lahhuu haqqun 'alainaa wa liman awshoonaa wastaushoonaa wa qolladanaa 'ingdaka bidu'aa-il khoiri kullu syai-il lillaahhi lahhumul faatihah.
"Semoga rahmat Allah sampai kepada ruh bapak-bapak kita, guru-guru kita, orang-orang yang telah meninggal dunia, dan kepada orang-orang yang telah berbuat baik kepada kita, dan kepada orang-orang yang telah menasihati kita, dan kepada orang-orang yang telah meminta nasihat dari kita, dan kepada orang yang telah mengikuti kita disisimu dengan do'a kebaikan. Segala perkara itu kepunyaan Allah maka tetaplah kepada-Nya".

Tsumma ilaa arwaahhi jamii'il mu-miniina wal mu-minaati wal muslimiina wal muslimaatil ahyaa-i minhhum wal amwaati mim masyaariqil ardli ilaa maghooribihhaa wa miy yamiinihhaa ilaa syimaa lihhaa wa ming qoofin ilaa qoofim miw waladi aadama ilaa yaumil qiyaamati kullu syai-il lillaahhi lahhumul faatihah.
"Semoga rahmat Allah sampai kepada ruh orang-orang yang beriman laki-laki dan perempuan, muslim laki-laki dan perempuan, baik yang masih hidup dan yang telah meninggal dunia, dari sebelah timur sampai ke barat, dari kiri sampai ke kanan bumi, dari kutub utara sampai ke kutub selatan, dari mulai Nabi Adam sampai hari kiamat. Segala perkara itu kepunyaan Allah maka tetaplah kepada-Nya".

Bismillaahhir rohmaanir rohiim
Alloohhumma sholli 'alaa sayyidinaa muhammadinin nabiyyil ummiyyi wa 'alaa aalihhi wa shohbihhii wa sallim (100x).
"Ya Allah, semoga engkau menambah rahmat kepada Nabi Muhammad saw yang Ummi, dan kepada keluarganya dan sahabatnya, dan semoga Allah melimpahkan keselamatan kepada mereka semua".

Bismillaahhir rohmaanir rohiim
Alam nasyroh laka shodroka. wa wadlo'naa 'angka wizroka. alladzii angqodlo zhohhroka. wa rofa'naa laka dzikroka. fa-inna ma'al 'usri yusroo. inna ma'al 'usri yusroo. fa-idza faroghta fangshob. wa ilaa robbika farghob (80x).
"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Bukankah Kami telah melapangkan dadamu. Dan Kami telah menghilangkan bebanmu. Yang memberatkan punggungmu. Dan Kami tinggikan namamu. Maka sesungguhnya sesudah kesulitan itu pasti ada kemudahan. Dan sesungguhnya sesudah kesulitan itu pasti ada kemudahan. Oleh karena itu apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan) maka kerjakanlah (urusan) yang lain. Dan kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap".

Bismillaahhir rohmaanir rohiim.
Qul hhuwalloohhu ahadu. alloohhush shomadu. lam yalid wa la yuuladu. wa lam yakul lahhuu kufuwan ahadu (500x).
"Katakanlah (ya Muhammad) bahwa Allah itu Esa. Allah adalah tempat bergantung sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatupun yang setara dengan Dia".

Ilaa hadlorotisy syaikhi ahmad baaqir alfaatihah.
"Semoga rahmat Allah sampai kepada Syekh Ahmad Baqir alfaatihah.

Alloohhumma sholli 'alaa sayyidinaa muhammadinin nabiyyil ummiyyi wa 'alaa aalihhi wa shohbihhii wa sallim (100x).
"Ya Allah, semoga engkau menambah rahmat kepada Nabi Muhammad saw yang Ummi, dan kepada keluarganya dan sahabatnya, dan semoga Allah melimpahkan keselamatan kepada mereka semua".

Alloohhumma yaa qoodliyal haajaati (100x).
"Wahai dzat yang memenuhi segala kebutuhan".

Alloohhumma yaa kaafiyal muhhimmaati (100x).
"Wahai Dzat yang selalu menyampaikan cita-cita".

Alloohhumma yaa daafi'al baliyyaati (100x).
"Wahai Dzat yang menolak segala cobaan".

Alloohhumma yaa roofi'ad darojaati (100x).
"Wahai Dzat yang mengangkat derajat".

Alloohhumma yaa syaafiyal amroodli (100x).
"Wahai Dzat yang menyembuhkan segala penyakit".

Alloohhumma yaa mujiibad da'waati (100x).
"Wahai Dzat yang mengabulkan segala do'a".

Alloohhumma yaa arhamar roohimiina (100x).
"Wahai Dzat Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang".

Ilaa hadlroti imaam khowaajikan alfaatihah.
"Semoga rahmat Allah disampaikan kepada Imam Khowajikan. Alfaatihah.

alloohhumma sholli 'alaa sayyidinaa muhammadinin nabiyyil ummiyyi wa 'alaa aalihhi wa shohbihhii wa sallim (100x).
"Ya Allah, semoga engkau menambah rahmat kepada Nabi Muhammad saw yang Ummi, dan kepada keluarganya dan sahabatnya, dan semoga Allah melimpahkan keselamatan kepada mereka semua".

laa haula wa laa quwwata illa billaahhil 'aliyyil 'azhiimi (500x).
"Tiada daya dan upaya melainkan dengan pertolongan Allah yang Maha Luhur lagi Maha Agung".

alloohhumma sholli 'alaa sayyidinaa muhammadinin nabiyyil ummiyyi wa 'alaa aalihhi wa shohbihhii wa sallim (100x).
"Ya Allah, semoga engkau menambah rahmat kepada Nabi Muhammad saw yang Ummi, dan kepada keluarganya dan sahabatnya, dan semoga Allah melimpahkan keselamatan kepada mereka semua".

ilaa hadlroti imaam robbaanii alfaatihah.
"Semoga rahmat Allah sampai kepada Imam Robbani. Alfaatihah.

bismillaahhir rohmaanir roohiimi
qul a'uudzu birobbil falaqi. ming syarri maa kholaqo. wa ming syarri ghoosiqin idzaa waqoba. wa ming syarrin naffaatsaati fil 'uqodi. wa ming syarri haasidin idzaa hasada (1x).
"Katakan, aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai shubuh. Dari kejahatan makhluk-Nya. Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap. Dan dari kejahatan wanita tukang sihir yang meniup buhul-buhul. Dan dari kejahatan orang-orang yang dengki ketika ia dengki".

astaghfirulloohal 'azhiimal ladzii laa ilaahha illa hhuwal hayyul qoyyuumu wa atuubu ilaihhi (100x).
"Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung, tiada tuhan selain Dia Yang Maha Hidup lagi Maha Berjaga, dan aku bertaubat kepada-Nya".

bismillaahhir rohmaanir rohiimi
qul a'uudzu birobbinnaasi. malikin naasi. ilaahhin naasi. ming syarril waswaasil khonnaasi. alladzii yuwaswisu fii shuduurin naasi. minal jinnati wan naasi (1x).
"Katakanlah, aku berlindung kepada Tuhannya manusia. Rajanya manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan syetan yang bersembunyi. Yang membisikan kejahatan di dalam dada manusia. Dari golongan jin dan manusia".

ilaa hadlroti sayyidinaa muzhohhir alfaatihah.
alloohhumma sholli 'alaa sayyidinaa muhammadinin nabiyyil ummiyyi wa 'alaa aalihhi wa shohbihhii wa sallim (100x).
"Ya Allah, semoga engkau menambah rahmat kepada Nabi Muhammad saw yang Ummi, dan kepada keluarganya dan sahabatnya, dan semoga Allah melimpahkan keselamatan kepada mereka semua".

hasbunaalloohhu wa ni'mal wakiilu (500x).
"Allah sebaik-baiknya pemberi nikmat dan sebaik-baiknya tempat penyerahan".

ilaa hadlrotisy syaikhi 'abdul qoodiril jailaanii alfaatihah.
"Semoga rahmat Allah sampai kepada Syekh Abdul Qodir Al-Jailani. Alfatihah".

alloohhumma sholli 'alaa sayyidinaa muhammadinin nabiyyil ummiyyi wa 'alaa aalihhi wa shohbihhii wa sallim (100x).
"Ya Allah, semoga engkau menambah rahmat kepada Nabi Muhammad saw yang Ummi, dan kepada keluarganya dan sahabatnya, dan semoga Allah melimpahkan keselamatan kepada mereka semua".

ni'mal maulaa wa ni'man nashiiru (500x).
"Allah sebaik-baiknya penjaga dan sebaik-baiknya penolong".

alloohhumma sholli 'alaa sayyidinaa muhammadinin nabiyyil ummiyyi wa 'alaa aalihhi wa shohbihhii wa sallim (100x).
"Ya Allah, semoga engkau menambah rahmat kepada Nabi Muhammad saw yang Ummi, dan kepada keluarganya dan sahabatnya, dan semoga Allah melimpahkan keselamatan kepada mereka semua".

ilaa hadlroti syaikhinal mukarromi syekh muhammad abdul gaos saefulloh maslul al qodiri an naqsyabandi, qs. alfaatihah.
"Semoga rahmat Allah sampai kepada Guru yang mulia syekh muhammad abdul gaos saefulloh maslul al qodiri an naqsyabandi, qs. Alfatihah".

yaa khofiyal luthfi adriknii biluthfikal khofiyyi (500x).
"Wahai Dzat Yang Maha Lembut lagi Maha Halus, berilah kami pengetahuan dengan kelembutan dan kehalusan-Mu segala sesuatu yang tersembunyi".

alloohhumma sholli 'alaa sayyidinaa muhammadinin nabiyyil ummiyyi wa 'alaa aalihhi wa shohbihhii wa sallim (100x).
"Ya Allah, semoga engkau menambah rahmat kepada Nabi Muhammad saw yang Ummi, dan kepada keluarganya dan sahabatnya, dan semoga Allah melimpahkan keselamatan kepada mereka semua".

ilaa hadlroti imaam khowaajahh an-naqsyabandi alfaatihah.
"Semoga rahmat Allah sampai kepada Syekh Khowajah An-Naqsyabandi. Alfatihah".

alloohhumma sholli 'alaa sayyidinaa muhammadinin nabiyyil ummiyyi wa 'alaa aalihhi wa shohbihhii wa sallim (100x).
"Ya Allah, semoga engkau menambah rahmat kepada Nabi Muhammad saw yang Ummi, dan kepada keluarganya dan sahabatnya, dan semoga Allah melimpahkan keselamatan kepada mereka semua".

laa ilaahha illa angta subhaanaka innii kungtu minazh zhoolimiina (500x).
"Tiada Tuhan yang wajib disembah kecuali Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku ini termasuk orang-orang yang celaka".

alloohhumma sholli 'alaa sayyidinaa muhammadinin nabiyyil ummiyyi wa 'alaa aalihhi wa shohbihhii wa sallim (100x).
"Ya Allah, semoga engkau menambah rahmat kepada Nabi Muhammad saw yang Ummi, dan kepada keluarganya dan sahabatnya, dan semoga Allah melimpahkan keselamatan kepada mereka semua".

ilaa hadlroti sayyidinaa ma'shuumi alfaatihah.
"Semoga rahmat Allah sampai kepada Syekh Ma'shum. Alfatihah.

ilaahhi angta maqshuudii wa ridlooka mathluubii (3x) a'thinii mahabbataka wa ma'rifataka.
"Ya Allah, Engkaulah yang aku tuju, dan keridloan-Mu yang aku cari, berikanlah kepadaku kecintaan dan ma'rifat kepada-Mu".

yaa lathifu (16.641x).
"Wahai Dzat Yang Maha Lembut".

bismillaahir rohmaanir rohiimi
yaa lathifu (3x) yaa maw wasi'a luthfuhhuu ahhlas samaawaati wal ardli nas-aluka bikhofiyyi khofiyyi luthfikal khofiyyi ang tukhfiyanaa fii khofiyyi khofiyyi luthfikal khofiyyi innaka qulta wa qoulukal haqqulloohhu lathiifum bi'ibaadihhii yarzuku may yasyaa-u wa hhuwal qowiyyul 'aziizu alloohhumma innaa nas-aluka yaa qowiyyu yaa 'aziizu yaa mu'iinu biquwwatika wa 'izzatika yaa matiinu ang takuuna lanaa 'aunaw wa mu'iinam fii jamii'il aqwaali wal ahwaali wal af'aali wa jamii'i maa nahnu fiihhi mim fi'lil khoirooti wa ang tadfa'a 'annaa kulla syarriw wa niqmatiw wa mihnating qodistahqoinaahha min ghoflatinaa wa dzunuubinaa fa-innaka angtal ghofuurur rohiimu wa qod qulta wa qoulukal haqqu wa ya'fuu 'ang katsiiri alloohhumma mal lathofta bihhii wa wajjahtahhuu 'ingdaka wa ja'altal luthfal khofiyya taabi'aa lahhuu haytsu tawajjahha nas-aluka ang tawajjihhanaa 'ingdaka wa ang tukhfiyanaa biluthfika innaka 'alaa kulli syai-ing qodiiruw washollalloohhu 'alaa sayyidinaa muhammadiw wa 'alaa aalihhii wa shohbihhi wa sallama wal hamdulillaahhi robbil 'aalamiina, alfaatihah.
"Wahai Dzat Yang Maha Lembut. Wahai Dzat yang kelembutannya menaungi seluruh penduduk langit dan bumi. Kami memohon kepada-Mu dengan segala rahasia kelembutan-Mu agar dirahasiakan kami di dalam rahasia kelembutan-Mu. Sesungguhnya Engkau telah berfirman dan semua firman-Mu itu adalah benar. Allah itu Maha Lembut kepada hamba-hamba-Nya, memberikan rizki kepada yang dikehendaki-Nya. Dia adalah Dzat Yang Maha Perkasa lagi Maha Mulia. Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu. Wahai Dzat Yang Maha Perkasa, Maha Mulia, Maha Penolong. Dengan keperkasaan-Mu dan kemuliaan-Mu wahai Dzat Yang Maha Kuat semoga Engkau menolong dan melingkupi kami dalam segala perkataan, prilaku, pekerjaan dan segala sesuatu kebaikan yang kami kerjakan, dan semoga Engkau menghindarkan kami dari setiap kejelekan, kecelakaan dan malapetaka karena kelalaian kami dan dosa-dosa kami, sekalipun itu pantas bagi kami, karena Engkau Dzat Yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Dan sesungguhnya Engkau telah berkata, sedangkan kata-kata-Mu itu adalah benar, dan Engkau akan mengampuni dari semuanya. Ya Allah, dengan kebenaran orang yang telah Engkau kasihi dan telah Engkau hadapkan di sisi-Mu dan telah Engkau jadikan rahasia kelembutan-Mu padanya tatkala dia menghadap-Mu, kami semua mohon kepada-Mu agar dihadapkan kami di sisi-Mu dan dirahasiakan kami dengan kelembutan-Mu. Sesungguhnya Engkau atas segala sesuatu Maha Kuasa. Dan semoga Allah memberi rahmat dan keselamatan pada Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Alfatihah".

***

Bacaan Setelah Khotaman :

bismillaahhir rohmaanir rohhiim
'asalloohu ayyaj'ala bainakum wa bainal ladziina 'adaitum minhhum mawadataw walloohhu qodiiruw walloohhu ghofuurur rohiimu robbi innii zholamtu nafsii faghfirlii dzambii laa ilaahha illa angta subhaanaka innii kungtu minazh zhoolimiina (3x).
"Semoga Allah menumbuhkan kasih sayang di antara kalian dan termasuk pada orang-orang yang memusuhi kalian. Allah Maha Kuasa dan Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Tiada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah orang yang menganiaya kepada diriku sendiri".

alloohhumma shohhan-shohhan-shohhan wa han bahan haa-mim laa yungshoruuna wa ja'alnaa mim baini aydiihhim saddaw wa min kholfihhim saddang fa-aghsyainaahhum fahhum laa yubshiruuna kaf-hha-ya-'ain-shod-ha-mim-'ain-sin-qof laa yushodda'uuna 'anhhaa wa laa yungzifuuna yaa robbu-yaa robbu-yaa robbu wa laa haula wa laa quwwata illa billaahhil 'aliyyil 'azhiimi (3x).
"Ya Allah, sehatkanlah-sehatkanlah-sehatkanlah, tuluskanlah ha-mim orang yang zholim tidak akan mendapat pertolongan. Dan Kami adakan di hadapan mereka dinding, dan di belakang mereka dinding. Dan Kami tutup mata mereka, sehingga mereka tidak melihat, kaf-hha-ya-'ain-shod-ha-mim-'ain-sin-qof, tiadalah mereka mematahkan daripada-Nya, dan tidaklah mereka bisa mengeluarkan. Ya Rob-Ya Rob-Ya Rob, tiada daya dan upaya kecuali dari Allah Yang Maha Luhur dan Maha Agung".

bismillaahisy syaafii bismillaahhil kaafii bismillaahhil ma'aafii bismillaahhil ladzii laa yadlurru ma'asmihhii syai-um fiil ardli wa laa fiis samaa-i wa hhuwas samii'ul 'aliimu (3x).
"Dengan Nama Allah Yang Maha Menyembuhkan, dengan Nama Allah Yang Maha Mencukupi, dengan Nama Allah Yang Maha Menyehatkan, dengan Nama Allah yang melalui Nama-Nya segala sesuau yang ada di bumi dan di langit tidak membahayakan. Dan Dia-lah Yang Maha Mengetahui".

robbanaa angzilnaa mungzalam mubaarokaw wa angta khoirul mungziliina (3x).
"Ya Tuhanku, tempatkanlah aku pada tempat yang penuh berkah. Dan Engkaulah Dzat yang sebaik-baiknya memberikan tempat".

robbanaaftah bainanaa wa baina qoumina bil haqqi wa angta khoirul faatihiina (3x).
"Ya Rob, bukakanlah di antara kami dan di antara saudara-saudara kami jalan kebenaran. Dan Engkau sebaik-baiknya pembukanya".


Rabbanā ‘Afrigh `Alaynā Şabrāan Wa Thabbit ‘Aqdāmanā Wa Anşurnā `Alá Al-Qawmi Al-Kāfirīna (3x)
”Ya Allah, Tuhan kami, limpahkan kesabaran atas kami , tetapkanlah kedua telapak kaki kami dan tolonglah

kami terhadap orang-orang kafir."

Wa'tashimu bihablillah.
"Berpegang teguhlah kamu dalam tali agama Alloh"

Al faatihah..
***
Sumber : Kitab Uqudul Jumaan (Ponpes Internasional Jagat 'Arsy)

Thoriqotul Nubuwwah, Thoriqotul Auliyai, Thoriqotul Mu'minin

Pengertian Thoriqoh
Bermacam-macam para ulama mendefinisikan thoriqoh, namun dari semua difinisi ulama tersebut dapat disimpulkan bahwa, Thoriqoh adalah jalan yang ditempuh oleh seorang hamba (salik) yang ingin mencapai Ridho Alloh swt.dengan cara melaksanakan berbagai ibadah secara sempurna. Sebagaimana Firman Alloh Swt. : 
Artinya : Dan bahwasanya: jikalau mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (agama Islam), benar-benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar (rezki yang banyak). (QS.72:16).


Thoriqoh/jalan terdiri dari tiga golongan, yaitu;

Pertama, Thoriqotul Nubuwwah/jalan Para Nabiyulloh. Para Nabi Alloh merupakan utusan pertama dan utama, karena mereka telah menempati ranking tertinggi dalam pengabdian kepada Alloh Swt. dengan tugas memimpin umat ke arah jalan yang lurus yang ditunjuki-Nya denam derita/cobaan yang dialaminya. Jalan para Nabiyulloh ini dikenal dengan Thoriqotil Nubuwwah, yaitu jalan untuk menjadi Nabi. Bagaimana cara melaksanakan ibadah untuk menjadi Nabi? Jawabnya; saya tidak tahu! Karena thoriqoh ini sekarang sudah tidak ada, jalan-Nya sudah ditutup. Mengapa ditutup? Sebab sudah tidak ada lagi orang yang akan lewat jalan ini, artinya tidak ada lagi Nabi setelah Nabi Muhammad Saw. Sesuai dengan Forman Alloh Swt. : 
 
Artinya : Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS.33:40).


Kedua, Thoriqotul Auliyai/jalan para Waliyulloh. Para waliyulloh ialah mereka yang pada masanya mengikuti jejak para Nabi. Cintanya kepada Nabi Saw. melebihi cintanya kepada anak dan istrinya. Imannya tak tergoyahkan dalam keadaan bagaimanapun. Ingatan, perasaan, dan tujuannya semata-mata hanya ditujukan kepada Alloh Swt. dengan memperbanyak ibadah kepada Alloh dimanapun dan kapanpun senantiasa selalu berdzikir kepada Alloh Swt. Thoriqoh ini sampai sekarang masih ada alias belum ditutup, karena masih ada orang yang akan melewati jalan ini, yaitu para Waliyulloh. Thoriqoh ini boleh diamalkan, namun untuk mengikuti jalan ini harus memenuhi sembilan syarat, yaitu :
  1. Taubat dari kemaksiatan, yaitu; menyesali atas perbuatannya yang salah, menghentikan perbuatan dosanya, dan berketetapan hati untuk tidak mengulanginya.
  2. Qona'ah, qona'ah artinya ridho dengan sedikitnya pemberian dari Allah. 
  3. Zuhud, zuhud adalah tidak cinta pada dunia. 
  4. Tawakkal, tawakkal artinya adalah berserah diri kepada Allah setelah berusaha sekuat tenaga dan fikiran dalam mencapai suatu tujuan.
  5. Muhafadzoh alas sunnah, muhafadhoh alas sunnah adalah menjaga perkara sunnah dengan mengamalkan sunnah-sunnah nabi dalam kehidupannya.
  6. Ta'allamul Ilmi, ta'allamul ilmi adalah mencari ilmu, maksud ilmu yang diutamakan adalah ilmu untuk tujuan memperbaiki ibadah, membenarkan aqidah, dan meluruskan hati.
  7. Ikhlas, ikhlas adalah niat semata-mata karena Allah dan mengharapkan Ridho-Nya untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. 
  8. Uzlah, uzlah adalah menyendiri atau mengasingkan diri dari keramaian hiruk pikuk keduniaan. 
  9. Hifdzul Awqot, hifdzul awqot adalah memelihara waktu, maksudnya adalah mempergunakan waktu seluruhnya untuk melaksanakan keta'atan kepada syari'at agama Alloh dan meninggalkan apa yang tiada berguna.
Golongan ini adalah golongan orang-orang yang sholeh yang beriman mengikuti jejak golongan para Nabiyulloh dan memiliki keahlian tertentu. Keahliannya bukan untuk kepentigan diri pribadi berserta keluarganya, melainkan juga untuk kemanusiaan dan agama (mengutamakan mendekatkan diri kepada Alloh). Mereka senantiasa berserah diri kepada Alloh Swt. sebagaimana Firman Alloh Swt. :


Artinya : Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (QS.10:62).

Ketiga, Thoriqotul Mu'minin/jalan orang Mu'min, adalah umat Islam yang mengikuti jejak para pendahulu mereka yaitu; para Nabiyulloh dan para Waliyulloh. Mereka tidak merasa keberatan sedikitpun dalam menerima syari'at Islam walau harus mengalami ujian yang tidak henti-hentinya. Sebagaimana dengan Firman Alloh Swt. :

Artinya : Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya503, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.(QS.10:125).

Bagi umat Islam yang ingin mengikuti jalan/thoriqoh ini tidak dipersyaratkan apa-apa. Hanya ikrar untuk senantiasa mengamalkan dzikir kepada Alloh Swt. dengan mengikuti perintah dan bimbingan Guru yang Mursyid. Namun meskipun tanpa syarat, hasilnya akan sama dengan penempuh jalan/thoriqoh para Waliyulloh, yaitu menjadi insan yang taqwa berhiaskan akhlaq yang mulia. Memiliki sifat-sifat yang terpuji; sabar, syukur, ridho, ikhlas, sikap ramah tamah, muka jernih, dan bermoral luhur yang kesemuanya itu adalah sifat-sifat yang bernilai tinggi.

Tafakur Pecinta Kesucian Jiwa
04 Rojab 1435 H/02 Juni 2014
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. UNTAIAN MUTIARA TQN SURYALAYA - SIRNARASA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger