Pengertian Thoriqoh
Bermacam-macam para ulama mendefinisikan thoriqoh, namun dari semua difinisi ulama tersebut dapat disimpulkan bahwa, Thoriqoh adalah jalan yang ditempuh oleh seorang hamba (salik) yang ingin mencapai Ridho Alloh swt.dengan cara melaksanakan berbagai ibadah secara sempurna. Sebagaimana Firman Alloh Swt. :
Artinya : Dan bahwasanya: jikalau mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (agama Islam), benar-benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar (rezki yang banyak). (QS.72:16).
Thoriqoh/jalan terdiri dari tiga golongan, yaitu;
Pertama, Thoriqotul Nubuwwah/jalan Para Nabiyulloh. Para Nabi Alloh merupakan utusan pertama dan utama, karena mereka telah menempati ranking tertinggi dalam pengabdian kepada Alloh Swt. dengan tugas memimpin umat ke arah jalan yang lurus yang ditunjuki-Nya denam derita/cobaan yang dialaminya. Jalan para Nabiyulloh ini dikenal dengan Thoriqotil Nubuwwah, yaitu jalan untuk menjadi Nabi. Bagaimana cara melaksanakan ibadah untuk menjadi Nabi? Jawabnya; saya tidak tahu! Karena thoriqoh ini sekarang sudah tidak ada, jalan-Nya sudah ditutup. Mengapa ditutup? Sebab sudah tidak ada lagi orang yang akan lewat jalan ini, artinya tidak ada lagi Nabi setelah Nabi Muhammad Saw. Sesuai dengan Forman Alloh Swt. :
Artinya : Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS.33:40).
Kedua, Thoriqotul Auliyai/jalan para Waliyulloh. Para waliyulloh ialah mereka yang pada masanya mengikuti jejak para Nabi. Cintanya kepada Nabi Saw. melebihi cintanya kepada anak dan istrinya. Imannya tak tergoyahkan dalam keadaan bagaimanapun. Ingatan, perasaan, dan tujuannya semata-mata hanya ditujukan kepada Alloh Swt. dengan memperbanyak ibadah kepada Alloh dimanapun dan kapanpun senantiasa selalu berdzikir kepada Alloh Swt. Thoriqoh ini sampai sekarang masih ada alias belum ditutup, karena masih ada orang yang akan melewati jalan ini, yaitu para Waliyulloh. Thoriqoh ini boleh diamalkan, namun untuk mengikuti jalan ini harus memenuhi sembilan syarat, yaitu :
- Taubat dari kemaksiatan, yaitu; menyesali atas perbuatannya yang salah, menghentikan perbuatan dosanya, dan berketetapan hati untuk tidak mengulanginya.
- Qona'ah, qona'ah artinya ridho dengan sedikitnya pemberian dari Allah.
- Zuhud, zuhud adalah tidak cinta pada dunia.
- Tawakkal, tawakkal artinya adalah berserah diri kepada Allah setelah berusaha sekuat tenaga dan fikiran dalam mencapai suatu tujuan.
- Muhafadzoh alas sunnah, muhafadhoh alas sunnah adalah menjaga perkara sunnah dengan mengamalkan sunnah-sunnah nabi dalam kehidupannya.
- Ta'allamul Ilmi, ta'allamul ilmi adalah mencari ilmu, maksud ilmu yang diutamakan adalah ilmu untuk tujuan memperbaiki ibadah, membenarkan aqidah, dan meluruskan hati.
- Ikhlas, ikhlas adalah niat semata-mata karena Allah dan mengharapkan Ridho-Nya untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.
- Uzlah, uzlah adalah menyendiri atau mengasingkan diri dari keramaian hiruk pikuk keduniaan.
- Hifdzul Awqot, hifdzul awqot adalah memelihara waktu, maksudnya adalah mempergunakan waktu seluruhnya untuk melaksanakan keta'atan kepada syari'at agama Alloh dan meninggalkan apa yang tiada berguna.
Golongan ini adalah golongan orang-orang yang sholeh yang beriman mengikuti jejak golongan para Nabiyulloh dan memiliki keahlian tertentu. Keahliannya bukan untuk kepentigan diri pribadi berserta keluarganya, melainkan juga untuk kemanusiaan dan agama (mengutamakan mendekatkan diri kepada Alloh). Mereka senantiasa berserah diri kepada Alloh Swt. sebagaimana Firman Alloh Swt. :
Artinya : Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (QS.10:62).
Ketiga, Thoriqotul Mu'minin/jalan orang Mu'min, adalah umat Islam yang mengikuti jejak para pendahulu mereka yaitu; para Nabiyulloh dan para Waliyulloh. Mereka tidak merasa keberatan sedikitpun dalam menerima syari'at Islam walau harus mengalami ujian yang tidak henti-hentinya. Sebagaimana dengan Firman Alloh Swt. :
Artinya : Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya503, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.(QS.10:125).
Bagi umat Islam yang ingin mengikuti jalan/thoriqoh ini tidak dipersyaratkan apa-apa. Hanya ikrar untuk senantiasa mengamalkan dzikir kepada Alloh Swt. dengan mengikuti perintah dan bimbingan Guru yang Mursyid. Namun meskipun tanpa syarat, hasilnya akan sama dengan penempuh jalan/thoriqoh para Waliyulloh, yaitu menjadi insan yang taqwa berhiaskan akhlaq yang mulia. Memiliki sifat-sifat yang terpuji; sabar, syukur, ridho, ikhlas, sikap ramah tamah, muka jernih, dan bermoral luhur yang kesemuanya itu adalah sifat-sifat yang bernilai tinggi.
Tafakur Pecinta Kesucian Jiwa
04 Rojab 1435 H/02 Juni 2014
Posting Komentar