Latest Post

Hidmat Ilmiah Manaqib (Minggu, 28 Desember 2014)

Written By Mahmud J. Al Maghribi on Minggu, 28 Desember 2014 | 10.30


KEMULIAAN MAJELIS DZIKIR
Oleh : Mahmud Jonsen


Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Bismillaah, alhamdulillaah, washsholaatu wassalaamu ‘alaa rosulillaah wa ‘alaa aalihi washohbihii waman waalah.
Asyhaduan laa ilaaha illalloh wa asyhaduanna Muhammadan ‘abduhuu warosuuluhu laa nabiyya ba’da.
Faqoolallohu ta’ala fikitabihil kariim, a’udzubillaahi minasyaithonirrojiim, “Fii buyuutin adzinallohu antarfa’a wayudzkaro fiihasmuhuu yusabbihu lahuu fiihaa bil ghuduwwi wal ashooli”. Waqoolan nabiyyu SAW., “Idza marortum bi riyadhil jannati farta’u. Qola: Yaa Rosuululloh, wama riyadhul jannah? Qola: Majalisu Dzikri”.
Shodaqollohul’adziim wa shodaqo rosuuluhul habiibul kariim wa nahnu ‘ala dzaalika laminasysyahidiin was syakiriina walhamdulillaahi robbil’aalamiin.

Ikhwan Akhwat rohiimakumulloh,
Puji syukur ke hadirot Alloh SWT. yang telah memberikan berbagai kenikmatan kepada kita semua, sehingga dengan rahmat dan karunianya itu kita masih dapat mengamalkan berbagai amaliyah yang kita terima dari Guru Mursyid.
Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW., juga kepada keluarganya, sahabatnya, para ulama dan segenap Waliyulloh, juga kepada umatnya yang sholeh hingga akhir zaman. Aamiin.

Pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan, bahwa sesungguhnya dalam amaliyah Manaqib itu memiliki berbagai kemuliaan, dengan manaqib akan mendapatkan rahmat Alloh SWT., senantiasa diliputi ketenangan dan ketentraman, dihadiri oleh para kekasih Alloh, dikelilingi oleh para malaikat dan semua yang hadir dipuji-puji Alloh SWT. dihadapan para malaikat-Nya. Semua itu dikaruniakan Alloh SWT. dikarenakan dalam manaqib senantiasa dipenuhi dengan nuansa dzikir kepada Alloh.

Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairoh ra. Dari Nabi SAW., beliau bersabda:
“Sesungguhnya Allah Yang Maha Memberkahi lagi Maha Tinggi memiliki banyak malaikat yang selalu mengadakan perjalanan yang jumlahnya melebihi malaikat pencatat amal, mereka senantiasa mencari Majelis-Majelis Zikir. Apabila mereka mendapati satu Majelis Zikir, maka mereka akan ikut duduk bersama mereka dan mengelilingi dengan sayap-sayapnya hingga memenuhi jarak antara mereka dengan langit dunia. Apabila para peserta majelis telah berpencar mereka naik menuju ke langit.
Beliau melanjutkan: Lalu Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung menanyakan mereka (padahal Dia lebih mengetahui daripada mereka): Dari manakah kamu sekalian? Mereka menjawab: Kami datang dari tempat hamba-hamba-Mu di dunia yang sedang mensucikan, mengagungkan, membesarkan, memuji dan memohon kepada Engkau. Allah bertanya lagi: Apa yang mereka mohonkan kepada Aku? Para malaikat itu menjawab: Mereka memohon surga-Mu. Allah bertanya lagi: Apakah mereka sudah pernah melihat surga-Ku? Para malaikat itu menjawab: Belum wahai Tuhan kami. Allah berfirman: Apalagi jika mereka telah melihat surga-Ku? Para malaikat itu berkata lagi: Mereka juga memohon perlindungan kepada-Mu. Allah bertanya: Dari apakah mereka memohon perlindungan-Ku? Para malaikat menjawab: Dari neraka-Mu, wahai Tuhan kami. Allah bertanya: Apakah mereka sudah pernah melihat neraka-Ku? Para malaikat menjawab: Belum. Allah berfirman: Apalagi seandainya mereka pernah melihat neraka-Ku? Para malaikat itu melanjutkan: Dan mereka juga memohon ampunan dari-Mu. Beliau bersabda kemudian Allah berfirman: Aku sudah mengampuni mereka dan sudah memberikan apa yang mereka minta dan Aku juga telah memberikan perlindungan kepada mereka dari apa yang mereka takutkan.

Beliau SAW. melanjutkan lagi lalu para malaikat itu berkata: “Faya quuluuna robbi fiihim fulaanu “abdu khotoo’u innamaa marro wajalasa ma’ahum. Qola: “Faya quuluu ghofartu humul qoumu laa yasyqo bihim jaliisuhum”. Artinya: “Wahai Tuhan kami! Di antara mereka terdapat si Fulan yaitu seorang yang penuh dosa yang kebetulan lewat lalu duduk ikut berzikir bersama mereka. Beliau berkata lalu Allah menjawab: Aku juga telah mengampuninya karena mereka adalah kaum yang tidak akan sengsara orang yang ikut duduk bersama mereka.” (HR. Bukhori dan Muslim).

Ikhwan dan akhwat yang berbahagia,
Mengapa orang-orang yang hadir di majelis dzikir/manaqib ialah orang-orang yang telah mendapatkan ampunan dan perlindungan dari Alloh SWT.? Itu karena mereka telah berjanji setia (Talkin) kepada Alloh melalui Kekasih-Nya (Mursyid) untuk senantiasa berdzikir kepada Aloh SWT. sebagaimana Firman-Nya: “Laqod rodhiyallohu ‘anil mu’miniina idz yubaa yiuunaka tahtasy-syajarooti fa’aliima maafii quluubihim, fa-anzalas-sakiinata ‘alaihim wa atsaa bahum fathan qoriiban”. (QS. Al Fath:18). Artinya: “Sesungguhnya Alloh telah ridho terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon, maka Alloh mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberikan balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya)”. Majelis mereka adalah taman-taman surga, sehingga kepada mereka telah diberikan kenikmatan dalam berdzikir dan beribadah kepada Alloh SWT.

Rosululloh SAW. Berssabda: “Idza marortum biriyadhil jannati farta’u. Qola: “Yaa rosuululloh, wama riyadhul jannah? Qola: “Majalisu Dzikri”. (HR. Ahmad dan At Tirmidzi). Artinya: “Apabila kalian melewati taman-taman surga, singgahlah. Bertanya sahabat: “Wahai rosululloh, apakah taman-taman surga? Rosululloh SAW. Menjawab: “Majelis Dzikir”.

Bapak-bapak, Ibu-ibu yang berbahagia,
Menghadiri manaqib/majelis dzikir adalah salah satu cara untuk mendapatkan ilmu. Mencari ilmu sangatlah penting, karena akan dapat meningkatkan derajat seseorang di sisi Alloh SWT. Sebagaimana Firman Alloh SWT.: “Yaa ayyuhalladzina aamanu idza qiilalakum tafassahu fiil majaalisi fafsahuu yafsahillahu lakum, wa idza qiilan syuzuu fan syuzuu yarfa illahulladziina aamanuu minkum, walladziina uutul ‘ilma darojaati, wallohu bimaa ta’maluuna khobiiro”. (QS. Al Mujaadila:11). Artinya: “Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majelis", maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.

Hadist rosululloh SAW.: ”Dari Abu Dzar, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: ”Wahai Abu Dzar. Hendaklah engkau pergi, lalu engkau mempelajari satu ayat dari kitab Allah, lebih baik bagimu daripada kamu shalat 100 rakaat. Dan hendaklah engkau pergi, lalu engkau mempelajari suatu bab ilmu yang dapat diamalkan ataupun belum dapat diamalkan, adalah lebih baik daripada kamu shalat 1.000 rakaat.” (HR Ibnu Majah dengan sanad hasan).

Tentang keutamaan lainnya dari majelis ta’klim dapat pula kita fahami dari nasehat Luqmanul Hakim kepada puteranya:

”Hai anakku, ketika kamu melihat jamaah tengah berzikir (mengingat Allah atau membicarakan ilmu) maka duduklah bersama mereka. Jika engkau pandai, maka bermanfaatlah ilmumu, dan jika engkau bodoh, maka kau dapat menimba ilmu dari mereka. Sedangkan mereka mempunyai kemungkinan untuk mendapatkan rahmat Allah, sehingga engkau akan memperoleh bagian pula.
Dan jika kamu melihat kelompok yang tidak berzikir, maka hati hatilah, jangan mendekati mereka. Jika engkau pandai tiada manfaat ilmu yang ada padamu, sedangkan jika engkau bodoh, maka itu akan menambah kesesatanmu. Ada kemungkinan mereka akan menerima marah Allah, sehingga engkau akan ikut tertimpa marah Nya”.

Dalam kitab Tanbihul Ghofiliin diterangkan, bahwa orang yang duduk menghadiri Majelis Dzikir/Ta’lim, sekalipun tidak dapat mengingat ilmu yang disampaikan, akan meperoleh tujuh kemuliaan:
1. Kemuliaan orang yang menuntut ilmu
2. Mengekang kelakuan dosa selama duduk dalam majelis
3. Ketika berangkat menuju majelisnya dilimpahi rahmat Allah
4. Akan ikut memperoleh rahmat yang dilimpahkan Allah kepada majelis
5. Dituliskan sebagai amal kebajikan sepanjang memperhatikan apa yang dibicarakan
6. Diliputi para malaikat dengan sayapnya
7. Setiap langkah ditulis sebagai kebaikan dan sebagai penebus dosa.

Bahkan jika ia dapat menyimak apa yang dibahas dalam majelis maka ia akan mendapatkan kemuliaan yang lebih, sebagaimana yang dikatakan oleh Umar bin Khatab ra.: ”Terkadang orang keluar rumah dengan menanggung dosa sebesar gunung Thihamah. Tetapi ketika ia mendengarkan ilmu yang dibahas di Majelis Ta’lim, dia merasa takut dan bertaubat. Maka ketika pulang dia menjadi bersih dari segala dosa. Oleh karena itu dekatilah Majelis Ta’lim, hadirlah setiap ada manaqib, karena di dalamnya ada dzikir kepada Alloh dan kajian-kajian ilmu (Majelis Ta’lim)”.

Hadanallohu waiyyakum ajmaiin, wassalaamu’alaikum waroh matullohi wabarkatuh.

MAKNA "LESTARIKAN" dan "JANGAN BERGESER SEMILIMETERPUN"

Written By Mahmud J. Al Maghribi on Selasa, 23 Desember 2014 | 03.45

Banyak Ikhwan yang tidak MEMAHAMI makna dari "AMALKAN, AMANKAN, LESTARIKAN AJARAN TQN SURYALAYA dan JAGAN BERGESER SEMILIMETERPUN".

Jauh sebelum Syekh Ahmad Shohibulwafa' Tajul Arifin qs. (Abah Anom) meninggal dunia, 05 September 2011, yaitu dalam Tabaruk Miftahussudur di Masjid Nurul Ulum Kampus IAILM Suryalaya Tahun 2010. Syekh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul, ra. menyampaikan; "Sabda Pengersa Abah Anom kepada saya, "Amalkan, Amankan, Lestarikan". Lestarikan artinya itu nanti setelah Abah sabdanya itu, saya berdoa di Suryalaya "semoga Suryalaya tetap di Suryalaya".

PERHATIKAN! Kata-kata itu, sekali lagi, kata-kata itu SUDAH DIUCAPKAN oleh beliau sejak pengersa Abah Anom masih hidup, bukan baru sekarang. Bahasa Lestarikan itu nanti setelah Abah. Namun banyak para ikhwan yang tidak paham bahasa Lestarikan.

LESTARIKAN, itulah HIRQOH KEMURSYIDAN, kenapa? Karena itu untuk kita, MURID yang SUDAH, SEDANG dan AKAN mengamalkan TQN Pondok Pesantren Suryalaya.

Pasca meninggalnya pengersa Abah Anom, kembali ke Haribaan Alloh SWT. diberbagai kesempatan, salah satunya di Pesantren Internasional Jagat Arsy April 2013, pengersa Abah Aos bersabda, "Tidak ada yang bisa mendikte saya, kecuali Guru saya, saya tidak akan bergeser semilimeterpun dari Kloter 37". 

PERHATIKAN! Makna dari tidak akan bergeser, itulah TANDA KEMURSYIDAN, mengapa? Karena yang sudah PASTI TIDAK AKAN BERGESER itulah MURID SEJATI, yang HANYA SATU, yang TUNDUK dan PATUH kepada GURUNYA.

CATAT! 

  1. Kalau yang SUDAH dan SEDANG mengamalkan TQN Pondok Pesantren Suryalaya, mungkin masih boleh mengatakan, "Kemursyidan TQN Suryalaya hingga saat ini masih ada pada Abah Anom, sampai Allah SWT. menentukan Wali/ Guru Mursyid lain di kemudian hari".Tapi kalau yang AKAN mengamalkan TQN Pondok Pesantren Suryalaya, mereka itu BUTUH MURSYID (Bukan Wakil Talkin, Muballigh, apalagi Pengurus Yayasan), akan tetapi Mursyid yang masih HIDUP, yang bisa mereka DENGAR, LIHAT , dan SENTUH untuk dicontoh AJARANNYA. itulah MAKNA LESTARIKAN. Untuk itu bagi yang mau MELESTARIKAN TQN Pondok Pesantren Suryalaya, IKUTLAH Pengersa ABAH AOS, Syekh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul, ra. yang SUDAH DITENTUKAN oleh ALLOH SWT. selaku Mursyid TQN Pondok Pesantren Suryalaya Silsilah ke 38.
  2. Yang tidak akan bergeser dari PERINTAH Gurunya sudah PASTI itu MURSYID. Sedangkan yang bukan Mursyid (seperti misalnya; para wakil talkin, muballigh, sesepuh, pengurus yayasan, ikhwan), tidak ada jaminan mereka tidak akan bergeser dan akan tunduk dan patuh hanya kepada gurunya. Untuk itu bagi yang mau agar TIDAK BERGESER DARI TQN Pondok Pesantren Suryalaya, IKUTLAH pengersa ABAH AOS. 
Tulisan ini saya tujukan kepada ikhwan/akhwat yang sampai saat ini masih belum menemukan siapa Mursyid TQN Pondok Pesantren Suryalaya setelah Abah Anom, dan mereka mengatakan bahwa "Kami mengikuti kata-kata "Jangan bergeser semilimeterpun" dari Abah Anom.

Ada cerita dari seorang ikhwan, bahwa ia berimpi ditalkin oleh Abah Aos, kemudian ia menghubungi pengersa Abah Aos via telepon untuk menceritakan mimpi tersebut, Abah Aos menjawab, "Jangan Bergeser". Atas dasar itu maka ikhwan tersebut memahami pernyataan tersebut untuk tetap di Kloter 37. Padahal sebenarnya makna dari pernyataan tersebut ialah, setelah ia ditalkin maka jangan bergeser untuk ikut melestarikan TQN Pondok Pesantren Suryalaya. Perlu diketahui, seorang Mursyid TIDAK AKAN MENGAKU sebagai MURSYID.

*Tafakur Pecinta Kesucian Jiwa*

SIAPA SAJA YANG SEHARUSNYA MELAKSANKAN THORIQOH

Written By Mahmud J. Al Maghribi on Senin, 22 Desember 2014 | 21.17

PENGERTIAN TENTANG THORIQOH DAN SIAPA SAJA YANG SEHARUSNYA MELAKSANAKAN-NYA

ان الطريقة عندهم هي الأخذ بالاحواط في سائر الاعمال ولا يأخذ بالرخص والطريقة ايضا اعتماد السالك علي حالة شاقة كرياضة اي تذليل النفس من قلة اكل وشرب ومن تباعد عن فضول المباحات
"Thoriqoh adalah melakukan / mengamalkan sesuatu dengan cara lebih berhati'' dalam mengamalkan seluruhamalan,dan tidak melakukan hal-hal yang mendapatkan kemurahan (ruhsoh/keringanan) .Thoriqoh juga berpegang teguh pada pengamalan secara istiqomah pada hal-hal yang berat seperti riyadloh,yaitu mengalahkan hawa nafsu dengan sedikit makan dan minum dan menjauhi hal-hal yang di lakukan (mubakhaat)". Dalam keterangan lain di jelaskan :
الطريقة هي العمل بالشريعة والاخذ بعزائمها والبعد عن التساهل فيما ينبغي التساهل فيه وان شئت قلت اجتناب المنهيات ظاهرا او باطنا وامتثال الامر الالهية بقدر الطاقة اوهي اجتناب المحرمات والمكروهات وفضول المباحات واداء الفرائض ومااستطاع من النوافل تحت الرعاية عارف من اهل النهاية
"Thoriqoh adalah mengamalkan syari'at islam dengan cara beersungguh'', menjauhi anggapan-anggapan ringan dari suatu yang tidak ada keringanan apapun,dan kalau kita mau mengatakan,menjauhi semua larangan, Baik secara nyata atau sembunyi (samar). melaksanakan semua perintah alloh menurut kadar kemampuannya,atau Thoriqoh adalah menjauhi semua yang di haramkan.semua larangan dan mengutamakan hal-hal yang boleh oleh syara'.melaksanakan semua perkara yang wajib,dan yang mampu dari perkara sunnah, semua di lakukan atas petunjuk dan bimbingan orang yang 'arif (ma'rifat/yang telah mengetahui hakikat keIlahiyahan yang haq serta kamil mukammil) dari orang-orang yang telah mencapai puncak pencapaian (warid)".

Thoriqoh ( Tarekat ) menurut lughot mempuyai arti jalan dan penambahan huruf Ta’ marbutoh (Ilahiyah) berfaedah menunjukkan kehususan pada tujuan ubudiyah kepada alloh.
Sedangkan makna thoriqoh menurut istilah Tashawwuf adalah Thoriqoh bisa diartikan jalan yang ditempuh seorang hamba ( al-‘abdu / al-saalik ) menuju Ridlo Alloh SWT. Ada pula yang mempersempit pengertian Thoriqoh dengan mendefinisikannya sebagai jalan menuju Ma’rifat billah.
Melihat definisi diatas, maka jelas sekali bahwa pengertian Thoriqoh sangat luas. Thoriqoh tidak hanya dengan berdzikir saja, atau dengan berbagai bentuk wiridan saja, namun bisa juga dengan berbagai bentuk ibadah yang dapat mendekatkan diri kita kepada Alloh SWT. sang pencipta alam semesta. Bisa berupa wirid, dzikir, puasa, ta’lim ( mengajar ), ta’allum ( belajar ) dan berbagai bentuk amal kebajikan lainnya ( lihat risalah al-thoriq fillah ) karya syeikh abu mudhoffar Ra.

Ada juga yang berpendapat bahwasanya : Thoriqoh menurut pandangan berbagai Ulama’ adalah jalan atau bisa disebut Madzhab mengetahui adanya jalan, perlu pula mengetahui "cara" melintasi jalan itu agar tidak kesasar/tersesat. Tujuan Thoriqoh adalah mencari kebenaran ‘indalloh swt , maka cara melintasinya jalan itu juga harus dengan cara yang benar. Untuk itu harus sudah ada persiapan batin, yakni sikap yang benar. Sikap hati yang demikian tidak akan tampil dengan sendirinya, maka perlu latihan-latihan batin tertentu dengan cara-cara yang tertentu pula.

Dan di jelaskan dalam al-qur’an :

وَأَلَّوِ اسْتَقَامُوا عَلَى الطَّرِيقَةِ لأسْقَيْنَاهُمْ مَاءً غَدَقًا
Artinya :
"Jika mereka benar-benar istiqomah - (tetap pendirian/terus-menerus diatas Thoriqoh (jalan) itu, sesungguhnya akan Kami beri minum mereka dengan air (hikmah) yang berlimpah-limpah.
(Q.S. Al-Jin : 16)

Dalam pertumbuhan thoriqoh para Ulama Thoriqoh berpendapat dari jumlah Thoriqoh yang tersebar di dunia Islam, khususnya di Indonesia, ada Thoriqoh yang Mu'tabaroh (diakui) dan ada pula Thoriqoh Ghairu Mu'tabaroh (tidak diakui keberadaannya/ keshohehannya / silsilah sanadnya).

Seseorang yang menganut/mengikuti Thoriqoh tertentu dinamai saalik (orang yang berjalan) sedang cara yang mereka tempuh menurut cara-cara tertentu dinamakan suluk. Banyak hal-hal yang hams dilakukan oleh seorang salik bila ingin sampai kepada tujuan yang dimaksud.

Thoriqoh ini merupakan salah satu amaliyah keagamaan dalam Islam yang sebenarnya sudah ada sejak jaman Nabi Muhammad SAW. Bahkan perilaku kehidupan beliau sehari-hari adalah praktek kehidupan rohani yang di jadikan rujukan utama oleh para pengamal thoriqoh dari generasi ke generasi sampai sekarang ini untuk mengkaji ahlak al-karimah dalam berubudiyah ....

Dalam menempuh jalan (thoriqoh) bertujuan untuk mengenal rahasia (sirri) dan mengerti akan haqiqat dinding (hijab) pada DIRI maka mereka mengadakan pengajian, kegiatan batin muamalah ilmu & matla’ah ilmu, riyadoh (latihan-latihan) dan mujahadah (perjuangan) keruhaniyan. Perjuangan yang demikian dinamakan suluk, dan orang yang mengerjakan dinamakan "salik".

Maka cukup jelaslah bahwa Thoriqoh itu suatu sistem atau metode awal untuk menempuh jalan yang pada akhirnya mengenal dan menemukan keyaqinan (haq-al-yaqin) tentangadanya alloh swt . 
Dimana seseorang dapat melihat Alloh dengan mata hatinya (ainul bashiroh) sesuai dengan hadist sebagai berikut :
Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata :
Pada suatu hari, Rasululloh saw. muncul di antara kaum muslimin.
Lalu datang seorang laki-laki dan bertanya: Wahai oasululloh, apakah Iman itu? Rosululloh saw. menjawab: Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya,
pertemuan dengan-Nya, rosul-rosul-Nya dan kepada hari berbangkit.
Orang itu bertanya lagi: Wahai Rosululloh, apakah Islam itu?
Rasululloh saw. menjawab:
Islam adalah engkau beribadah kepada Alloh dan tidak menyekutukan-Nya dengan apa pun, mendirikan sholat fardu, menunaikan zakat wajib dan berpuasa di bulan Romadhon.
Orang itu kembali bertanya: Wahai Rosululloh, apakah Ihsan itu???
Rosululloh saw. menjawab: Engkau beribadah kepada Alloh seolah-olah engkau melihat-Nya. Dan jika engkau tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia selalu melihatmu. Orang itu bertanya lagi:
Wahai Rosululloh, kapankah hari kiamat itu ?
Rosululloh saw. menjawab: Orang yang ditanya mengenai masalah ini tidak lebih tahu dari orang yang bertanya. Tetapi akan aku ceritakan tanda-tandanya: Apabila budak perempuan melahirkan anak tuannya, maka itulah satu di antara tandanya.
Apabila orang yang miskin papa menjadi pemimpin manusia, maka itu tarmasuk di antara tandanya. Apabila para penggembala domba saling bermegah-megahan dengan gedung.
Itulah sebagian dari tanda-tandanya yang lima, yang hanya diketahui oleh Alloh.

Kemudian Rosululloh saw bersabda dengan firman Alloh Taala:

إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الأرْحَامِ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Sesungguhnya Alloh, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat: dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana ia akan mati.Sesungguhnya Alloh Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS Al-Lukman ayat 34). Kemudian orang itu berlalu, maka Rosululloh saw. bersabda: Panggillah ia kembali ... Para sahabat beranjak hendak memanggilnya, tetapi mereka tidak melihat seorang pun. Rosululloh saw. bersabda: Ia adalah Jibril, ia datang untuk mengajarkan manusia masalah agama mereka.
(HR Bukhari dan Muslim).

Hadist tersebut jelas merupakan tujuan bagi semua orang yang mengaku dan menyatakan muslim, tidak hanya sekedar iman dan islam tetapi juga dituntut untuk menjadi jati diri yang “IHSAN” dan ath-Thariqoh adalah merupakan jalan yang untuk menggapai derajat ihsan dengan baik sesuai tuntunan Alloh dan Rasul-Nya yang di ikat dengan tal-qinHal yang demikian didasarkan pertanyaan Sayidina Ali bin Abi Thalib ra kepada Rosululloh SAW. Ya Rosululloh, manakah jalan yang paling dekat untuk menuju Tuhan.
Jawab Rosululloh : Tidak ada lain, kecuali dengan dzikrulloh.
Dalam hal ini pun Alloh SWT juga menegaskan dalam Firman-Nya di dalam Al-Qur’an Kariim :

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Alloh. Ingatlah, hanya dengan mengingati Alloh-lah hati menjadi tenteram.
(QS Ar-Ra’d ayat 28)

Perlu diketahui oleh semua para pencari jalan suluk (thoriqoh), mubaya’ah (baiat) dalam arti talqin dzikir dari seorang guru mursyid kepada muridnya bukan mubaya’ah (janji setia) seperti yang dilakukan oleh Rosululloh kepada shahabat-shahabatnya.

Dalam Bai‘at ar-Ridhwan, atau baiatnya seorang rakyat kepada imam atau kepala Negara terpilih seperti baiatnya para shahabat yang mengangkat Sayyidina Abu Bakar menjadi kholifah Rosululloh. Sebab, mubaya’ah dalam thoriqot shufi adalah bentuk talqin dzikir seperti yang dilakukan Rosululloh yang mentalqin dzikir para shahabatnya.

Adapun mubaya’ah para shahabat yang baru saja disinggung di atas adalah mubaya’ah janji setia menjalankan Islam atau janji setia dan tunduk patuh kepada imam terpilih.
Sanad hadits tentang bai’at thoriqot adalah hadits riwayat dari Hasan al-Bashri yang berbai'at dzikir dari Sayyidina Ali dari Rosulalloh (dalam ilmu tasawuf disebut talqin dzikir) dan sanad hadits tentang lubsul khirqoh (berperilaku sebagai shufi yang bersimbol dengan pakaian sederhana) juga diriwayatkan dari Hasan al-Bashri dari Ali, Sanad talqin dzikir dari Hasan al-Bashri tersebut adalah talqin dzikir oleh Rosululloh kepada Sayyidina Ali secara sendirian Sedangkan sanad talqin dzikir secara bersama-sama adalah sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Ahmad, al-Bazzar, ath-Thabaroni dan lain-lain dengan sanad hasan. Lihat Lawaqih al-Anwar al-Qudtsiyyah hlm. 11. Hadits talqin tersebut sebagaimana dikatakan syeikh asy-Sya'roni adalah diriwayatkan oleh Syaikh Yusuf al-Ajami, seorang syaikh thoriqot, dalam salah satu risalahnya yang disebutkan dengan sanad yang muttasil sampai Sayyidina Ali.

Namun, sebenarnya hadits tentang dua masalah tersebut, sebagaimana disebutkan oleh syeich Ibnu Hajar al-‘Asqolani dan muridnya, syeich as-Suyuthi adalah hadits yang shohih (muttasil) dan perawinya tsiqah-tsiqah. Artinya juga bahwa Hasan al-Bashri pernah bertemu dengan Sayyidina Ali dan itu adalah pendapat yang shohih. (Lihat hujjah-hujjah as-Suyuthi dalam membela pendapat bahwa Hasan al-Bashri pernah bertemu dengan Sayyidina Ali dalam al-Hawi lil Fatawi 2/96-98.dan Lawaqih al-Anwar al-Qudtsiyyah hal 12 dan 24.
MARI MENGAJI & MENGKAJI SELALU SEMOGA SELALU DALAM LINDUNGAN HIDAYAHNYA SELALU 

Sumber : https://www.facebook.com/groups/kumpulan.khidmat.ilmiah.manaqib/1610969389131122/?comment_id=1610972509130810&notif_t=group_comment_reply

"ZAWIYAH THORIQOH vs ORGANISASI THORIQOH"

Written By Mahmud J. Al Maghribi on Kamis, 20 November 2014 | 01.49

Al Fakir
Thoriqoh sejatinya adalah Jalan Menuju Alloh SWT. Sudah cukup! Dalam tulisan ini tidak mengupas tentang apakah thoriqoh itu, serta dalil-dalilnya yang ada di Al Quran dan Hadist? Tulisan-tulisan terdahulu sudah banyak menjelaskan tentang apa itu thoriqoh. Tulisan ini hanya sekedar pendapat pribadi berdasarkan pengalaman yang penulis rasakan, yaitu perbedaan thoriqoh yang didukung dengan organisasi secara formal dan thoriqoh yang tidak didukung organisasi secara formal.


Thoriqot yang didukung dengan organisasi secara formal
Sebagaimana tujuannnya, thoriqoh adalah sarana atau wadah untuk mendekatkan diri kepada Alloh Azza Wajalla. Seiring perjalannnya, sarana atau wadah tersebut seringkali diformalkan dengan membentuk suatu Organisasi secara Formal. Tujuannya adalah untuk memudahkan dalam membina jamaahnya agar terorganisir, sehingga dengan demikian thoriqoh diharapkan dapat berkembang pesat di lingkungan masyarakat.

Salah satu contoh adalah Thoriqot Qodiriyah wa Naqsyabandiyah Pondok Pesantren Suryalaya dengan Yayasan Serba Bakti-nya. Awal mulanya TQN PPS ini tidaklah dinaungi oleh sebuah Organisasi secara Formal, namun atas usul dari salah satu tokoh yang juga salah satu orang dekat pengersa Abah Anom maka dibentuklah sebuah organisasi sebagai wadah dalam membina seluruh ikhwan yang semakin hari semakin meningkat jumlahnya baik di dalam negeri maupun di luar negeri, seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Australia, dll.

Dalam perkembangannya, ternyata organisasi tersebut memang terbukti efektif dalam membina serta memberikan pelayanan terhadap para ikhwan dan akhwat. Di setiap daerah dibentuk perwakilan-perwakilan yayasan bahkan sampai ke tingkat Kabupaten/Kota diseluruh Indonesia. Dengan wadah organisasi ini maka seluruh kegiatan di lingkungan ikhwan TQN PPS dapat terorganisir dengan baik. Yayasan Serba Bakti PPS sangat berperan dalam melakukan pembinaan sebagai wakil dari Mursyid, yaitu pengersa Abah Anom yang semakin lanjut usianya sehingga tidak memungkinkan untuk membina secara langsung seluruh murid-muridnya yang banyak tersebar di manca negara.

Akan tetapi, tanpa disadari keadaan ini secara perlahan dengan sendirinya membentuk suatu 'hirarki', dan muncullah istilah-istilah seperti; pengurus, ketua, pembina, wakil talkin, muballigh, sesepuh, dan yang paling akhir adalah ikhwan. Kenyataan ini lama-kelamaan akhirnya membentuk suatu 'kasta' atau sekat-sekat, atau hirarki yang membatasi para Murid untuk dekat kepada Guru Mursyidnya secara lahiriah. Bagi mereka yang memiliki jabatan atau kedudukan yang lebih tinggi, mereka itulah yang dianggap lebih dekat kepada Guru Mursyid, sehinga merekapun akhirnya merasa berhak untuk mendapatkan penghormatan dari para ikhwan yang ada di bawahnya. Murid yang tidak memiliki kedudukan dalam organisasi tidak berhak tampil tanpa ada izin dari pengurus yayasan. Sebagai contoh, ikhwan suatu daerah tidak boleh ikut sebagai peserta pelatihan Muballigh di pusat Suryalaya tanpa ada rekomendasi dari Pengurus Yayasan setempat, atau karena sudah terbentuk sekat-sekat, ikhwan yang tidak ditunjuk sebagai peserta tidak ada keberanian untuk mengajukan dirinya, karena merasa malu dan tidak pantas. Akibat dari situasi ini akhirnya tanpa disadari telah menimbulkan istilah 'Abah-abahan' di lingkungan ikhwan TQN PPS.

'Abah-abahan' inilah yang akhirnya terjebak dalam hirarki organisasi, dimana dia mengannggap TQN PPS adalah YSB PPS, yang berpendapat bahwa seorang Mursyid pasca meninggalnya Mursyid sebelumnya harus ada bukti otentik (surat) atau 'SK' sebagaimana lazimnya dalam sebuah organisasi, mereka mengatakan "Ini organisasi, TQN suryalaya beserta yayasannya, ini aturan organisasi. Kalau kamu tetap berprinsip saya mau cari mursyid lain, berarti kamu bertentangan dengan organisasi itu". Silahkan baca : http://www.suryalaya.org/ver2/manakib.html


Thoriqoh yang tidak didukung organisasi secara formal
Penerus Guru Agung pengersa Abah Anom, pengersa Abah Aos, berdasarkan pengalaman terdahulu mengeluarkan kebijakan (maklumat) untuk mengoreksi keberadaan suatu organisasi dalam suatu thoriqoh, yaitu menyatakan bahwa, MTQN PPS bukan yayasan atau organisasi masyarakat (ormas) atau organisasi sosial politik (orsospol) yang berbadan hukum. MTQN PPS tidak memiliki legalitas formal. Silahkan baca : http://mahmudjonsen.blogspot.com/2013/11/deklarasi-bersama-madrosah-tqn-pps.html

Kini, seluruh ikhwan TQN PPS bebas mendekat, menyentuh, mengakui, memiliki, merasa bahagia menerima kasih sayang dari Guru Mursyid. Hilang sudah sekat-sekat itu, tidak ada lagi hirarki, tidak ada lagi perasaan tidak pantas, merasa jauh, merasa karena bukan pengurus, bukan wakil talkin, bukan muballigh, bukan sesepuh, bukan... bukan...., semuanya merasakan sama, sama-sama berhak mendapatkan perhatian dan limpahan berkah karomah Guru Mursyid.

Dan ternyata keadaan ini adalah salah satu tanda bahwa seseorang itu adalah Mursyid, sebagaimana disampaikan KH. Abdullah Munif, salah seorang Khodim Abuya Sayyid Muhammad bin Alwi al-Maliki (Makkah), yang kini sebagai Wakil Talkin Abah Aos, "Katanya Abuya; kullun minal muriddin yakhosysyu akrobu ilaihi min ghoiri, tanda-tandanya mursyid itu, kalo masing-masing anak/murid merasa paling dekat daripada yang lain". Silahkan lihat : https://www.youtube.com/watch?v=hJcGcjyQKV4

Inilah Syaahid, saksi mata! Dari siapa? dari seorang yang berilmu, murid/khodim Sayyid Muhammad bin Alwi al Maliki (seorang wali Alloh, ulama besar di Mekkah), bukan dari saya (penulis) yang bukan siapa-siapa, tetapi dari KH. Abdullah Munif. Untuk siapa? untuk kita, kita siapa? muridnya Abah Anom yang masih belum percaya, atau muridnya Abah Aos yang masih galau, masih ragu, atau sekedar ikut-ikutan. Sekali lagi ini adalah syaahid! beliau orang baru di TQN PPS, beliau muridnya ulama besar, bukan ecek-ecek, ia mengatakan bahwa Syekh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul al Qodiri an Naqsyabandi, q.s. adalah Mursyid al Kamil Mukammil.

Semoga ada manfaatnya...
Pecinta Kesucian Jiwa

HIDMAT ILMIAH MANAQIB MTQN PPS PANONGAN (OKTOBER 2014)

Written By Mahmud J. Al Maghribi on Rabu, 19 November 2014 | 02.35


THORIQOH JALAN YANG LURUS
Oleh : Mahmud Jonsen

Islam adalah Ajaran dari Alloh SWT. untuk manusia, sebagaimana Firman-Nya, "Sesungguhnya Kami menurunkan Al Kitab (Al Qur an) untuk manusia dengan membawa kebenaran. Siapa yang mendapat petunjuk maka (petunjuk itu) untuk dirinya sendiri, dan barang siapa yang sesat maka sesungguhnya dia semata-mata sesat buat (kerugian) dirinya sendiri, dan sekali-kali kamu bukanlah orang yang bertanggung jawab terhadap mereka". (QS. AZ Zumar : 41).

Dalam menyampaikan ajran-Nya Alloh SWT. menurunkun wahyu dalam bahasa manusia yaitu bahasa Arab, sebagaimana Firman-Nya, "Sesungguhnya Kami jadikan Al QUr'an dalam bahasa Arab supaya kamu memahaminya". (QS. Az Zhukhruf : 3).

Kemudian untuk mengajarkan ajaran-Nya Alloh SWT. mengutus seorang hamba-Nya yang terpilih, sebagaimana Firman-Nya, "Sungguh Alloh telah memberikan karunia kepada orang-orang beriman ketika Alloh mengutus diantara mereka seorang Rosul dari golongan mereka sendiri yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Alloh, membersikan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka al kitab dan al hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi itu), mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata". (QS. Al Imron : 164).

Setelah Rosullulloh SAW. berpulang ke Rahmatulloh, beliau meninggalkan dua perkara, yaitu Al Qur'an dan Hadist, sebagaimana Sabda beliau, "Aku tinggalkan dua perkara untuk kalian, selama kalian berpegang teguh dengan keduanya tidak akan tersesat selama-lamanya, yaitu Kitabulloh dan Sunnah-ku". (HR. Abu Hurairoh).

Namun selain dua perkara tersebut, Rosullulloh SAW. juga meninggalkan "Murid" yaitu para Sahabat yang senantiasa mengikuti bimbingan Rosullulloh SAW. dengan mengerjakan segala perintahnya, sebagaimana sabda beliau, "Berpegang teguhlah kalian dengan sunnah-ku dan sunnah khulafarasyidin yang mendapat petunjuk (setelahku)". (HR. Al Irbadh bin Syariah).

Firman Alloh SWT, "Hai orang-orang yang beriman, ta'atilah Allah dan ta'atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya),.....(QS. An Nisa : 59).

Berdasarkan Firman Alloh SWT. di atas, yaitu selain taat kepada Alloh, taat kepada Rosul, juga taat kepada Ulil Amri. Siapakah Ulil Amri? Berdasarkan tafsir Al Jailani, Ulil Amri adalah orang-orang yang menegakkan syiar-syiar Islam di tengah-tenganh kalian, dari kalangan pemimpin, penguasa, dan para Qodhi Mujtahid dalam pelaksanaan dan pengambilan hukum.

Salah satu murid Rosullulloh SAW. ialah Syaiyyidina "Ali bin Abu Thalib k.w. ia selain sahabat Rosul, juga seorang murid yang paling utama. Ia memohon kepada Rosululloh SAW., "Wahai Rosullulloh, tunjukilah kepadaku akan jalan yang paling dekat menuju Alloh dan yang paling utama di sisi Alloh maka Nabi SAW. menjawab, "wajiblah atas kamu mengekalkan dzikrulloh. Kemudian syaiyyidina 'Ali bertanya lagi, "Bagaimana cara berdzikir ya Rosullulloh?". Maka Rosullulloh SAW. menjawab, "Pejamkan kedua matamu, dan dengarkan ucapanku tiga kali, kemudian ucapkanlah tiga kali dan aku mendengarkannya. Lalu kemudian Nabi Muhammad SAW. mengucapkan Laa Ilaaha Illalloh. (Hadist Shahih, Kitab Jami'us Ushul Aulia).

Proses tersebut di atas adalah Talqin Dzikir, yang didapat dengan cara menanyakan dan meminta secara khusus kepada Rosullulloh SAW. Proses inilah yang dinamakan 'Jalan' (Thoriq) tujuannya adalah agar dapat dengan cepat sampai kepada Alloh SWT. Kalimat Laa Ilaaha Illalloh agar dapat berfaidah sempurna harus diambil dari hati yang taqwa dan suci dari selain Alloh, bukan hanya dipetik dan didengar dari mulut orang awam. Sabda Rosullulloh SAW., "Dan adalah dzikir itu tidak akan memberi faidah yang sempurna, kecuali dengan talkin terlebih dahulu". (Al Hadist/Kitab Jami'us Ushul Aulia, hal. 18).

Selanjutnya, jalan inilah yang diajarkan secara turun temurun yang disebut Silsilah, yang dimulai dari Alloh SWT., Syayyidina Jibril a.s., Syayyidina Muhammad SAW., kemudian Syayyidina 'Ali k.w. menalkinkan kalimat Laa Ilaaha Illalloh kepada Syayyidina Husain r.a., Syayyidina Husain r.a. kepada Syayyidina Zainal Abidin r.a. dan seterusnya, dan seterusnya... sampai kepada Syekh Abdul Qodir q.s. (silsilah ke 19), dari Syekh Abdul Qodir q.s. kepada Syekh Abdul Aziz r.a, dan seterusnya, dan seterusnya, sampailah kepada Syekh Ahmad Khotib Sambas ibnu Abdul Ghafar r.a., Syekh Tolhah Kalisapu Cirebon, Syekh Abdullah Mubarok bin Nur Muhammad r.a., Syekh Ahmad Shohibulwafa' Tajul Arifin r.a., dan Syekh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul al Qodiri an Naqsyabandi al Kamil Mukammil r.a. (silsilah ke 38), inilah yang sekarang dinamakan Thoriqoh Qodiriyah Naqsyabandiyah Pondok Pesantren Suryalaya.

Silsilah inilah di sebut Mursyid yang sanadnya sambung menyambung sampai kepada Rosullulloh SAW. terus sampai ke Hadirat Alloh SWT. Firman-Nya, "Dan bahwasanya inilah jalan-Ku yang lurus, oleh karena itu  ikutilah jalan-Ku itu, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa". (QS. Al An'am : 153).

Dan juga Firman-Nya, "Dan bahwasanya: jikalau mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (Thoriqoh yang benar), niscaya Aku (Alloh) akan memberi minum kepada mereka air yang segar (petunjuk) thoriqoh yang menghilangkan kesesatan". (QS. Al Jin : 16).

Dan juga Firman Alloh SWT, "Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". (QS. Al Imron : 31).

Ikhwan Akhwat yang berbahagia..
Dari keterang di atas, jalan yang kita tempuh untuk sampai kepada Alloh SWT. sekarang adalah Thoriqoh Qodiriyah Naqsyabandiyah Pondok Pesantren Suryalaya, yang namanya dinisbatkan kepada Syekh Abdul Qodir Jailani q.s.

Siapa Syehk Abdul Qodir al Jailani?
Beliau adalah Mujtahid yang diberi gelar Muhyiddin (menghidupkan agama), Sulthonil Auliya, Al Ghaust A'zhom, Kutubul 'Alamin. Beliau lahir di Naif Jilan Iraq, pada tanggal 1 Ramadhan 470 H / tahun 1077 M. Wafat pada tanggal 11 Rabi'ul Akhir 561 H / tahun 1166 M dalam usia 91 tahun dan dikebumikan di Iraq.

Karya-karyanya, diantaranya :
  1. Tafsir Al Jailani
  2. Al Fath Ar Robbani
  3. Ash Shalawat wal Aurod
  4. Ar Rasail
  5. Yawaqit at Al Hikam
  6. Al Ghunyah li Thoriq al Haq
  7. Sirr Al Asrar
  8. Futhuh Al Ghaib
  9. Asrar al Asrar
  10. Jala Al Khotir
  11. Al Amr Al Muhkam
  12. Ushul As Sab'
  13. Mukh Tashar 'Ulum ad Din
  14. Ushul Ad Diin
  15. Dll.
Demikianlah gambaran singkat tentang Tuan Syekh, nama beliau sudah sangat terkenal di seluruh dunia, terutama di Indonesia, disetiap majelis 'yasinan', dalam tawasul nama beliau selalu disebut. Maka, kalau ada orang yang berani mengatakan bahwa dalam ajaran Islam tidak dikenal Syekh Abdul Qodir Jailani q.s.? Suruhlah ia belajar Islam dulu yang benar, terutama Sejarah. Karena sesungguhnya ia (orang tersebut) masih sempit wawasannya tentang Islam.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Panongan, 19 Oktober 2014
Al Fakir

Training Da'i TQN PPS Angkatan ke 3 di Pesantren Internasional Jagat 'Arsy

Written By Mahmud J. Al Maghribi on Selasa, 18 November 2014 | 23.33


Peradaban Dunia Sudah di Pintu Australia

Written By Mahmud J. Al Maghribi on Senin, 17 November 2014 | 19.50


Moh. Maksum Tirmidzi Bondowoso, Wakil Talkin Abah Aos

Alhamdulillaah... saya suka dengan Kyai ini

KH. Abdullah Munif; testimony about murshidship abah aos

Written By Mahmud J. Al Maghribi on Minggu, 16 November 2014 | 22.10




SYEKH SUDAIS MENJADI IMAM DI INDONESIA (Menjaharkan Bismillah & Qunut Shubuh)

Written By Mahmud J. Al Maghribi on Senin, 10 November 2014 | 22.03

                      Syekh Sudais menjadi Imam di Indonesia
Ada hal yang menarik dalam beberapa lawatan Syekh Sudais ke Indonesia. Saya yakin Syekh Sudais (Imam Masjidil Haram – Mekkah) mengerti dan paham betul, bahwa penduduk Islam di Indonesia mayoritas bermadzhab fiqh Syafi’i, karenanya dalam setiap kunjungannya seperti tahun 2000-an dan juga kali ini (30Oktober 2014) Beliau menjadi Imam di sholat-sholat yang dijahrkan suaranya, seperti Maghrib, ‘Isya & Shubuh, beliau selalu membaca surat alfatihah dengan menjahrkan (mengeraskan) membaca Alfatihah.

Lawatan pertamanya tahun 2000-an lalu Syekh Sudais mengimami sholat Maghrib di Al-Azhar, tahun ini Syekh Sudais mengimami jamaah sholat Jum’at di masjid Istiqlal – Jakarta dengan menjahrkan bismillah pada surat alfatihah, Guru kami sempat pula bercerita di tahun 2000-an beliau sholat berjamaah dan Syekh Sudais sebagai imamnya di sholat shubuh dan Syekh Sudais berqunut pula di rakaat kedua, seperti yang biasa penganut fiqh Madzhab Syafi’i lakukan.

Dan posisi tangan (bersedekap) ketika sholat di atas perut di bawah dada.

Agak berbeda dengan pandangan bid’ah (pelakunya melakukan amalan sesat dan masuk neraka) para golongan Salafy di Indonesia, yang sangat anti melakukan apa yang di lakukan Syekh Sudais ini, padahal mereka hidup di Indonesia yang mayoritas bermadzhab Syafi’i. Memang terkadang kita sependapat atau tidak sependapat dengan seseorang yang kita kagumi, akan tetapi janganlah menjadikan kita tidak saling menghormati, atau pun jika memang tak ingin menjahrkan bismillah, berqunut & isbal janganlah dengan mudahnya mencela dan menuduh bid’ah pelakunya.



Re-pos dari : http://generasisalaf.wordpress.com/2014/11/06/syekh-sudais-menjadi-imam-di-indonesia-menjahrkan-bismillah-qunut-shubuh/

UNTAIAN MUTIARA MAJELIS "YASINAN"

Pada hari Minggu, 09 November 2014, di lingkungan kediamanku, kami membuka kembali majelis "Yasinan", setelah sekian lama vakum.

"Yasinan", adalah suatu kegiatan kerohanian dalam agama Islam yang telah membudaya di tengah-tengah masyarakat khususnya di Indonesia. Namun sebagian kecil masyarakat masih ada yang menganggap "Yasinan" ini adalah sesuatu yang baru dalam urusan agama (Bid'ah). Oleh karena itu, untuk menambah nilai ibadah dalam majelis "Yasinan" ini maka setelah pembacaan Surat Yaasiin berjamaah, al-Fakir memberikan Tausiyah (Hidmat Ilmiah).

Hidmat Ilmiah
Bismillaahirrohmaanirrohiim...
Alhamdulillaah, wasshsholaatu wassalaamu 'alaa rosuulillaah, wa'alaa aalihii washohbihii wa man waalah. Ammaa ba'du. Asyhaduan laailaaha illallaah wahdahu laasyariikalahu wa-asyhaduannaa Muhammadan 'abduhuu warosuuluhu laanabiyya ba'da. Faqoola ta'alaa, a'udzubillahi minasyaithoonirrojiim bismillaahirrohmaanirrohiim, walaqod dzaroknaa lijahannama katsiran minal jinni wal insi lahum quluubul laayafqohuuna bihaa walahum a'yunul laa yubshiruuna bihaa walum aadzaanul laa yasma'uuna bihaa. Ulaaika kal-an'am balhum adhallu. Ulaaika humul ghoofiluun. Shadaqollaahul 'azhiim.

Hadirin Bapak-bapak jamaah sekalian,
Pertama dan yang paling utama, marilah kita senantiasa bersykur kepada Allah SWT., yang telah memberikan berbagai kenikmatan kepada kita semua, sehingga dengan rahmat dan karunianya itu, kita masih diberikan kesempatan untuk hadir dalam majelis ini, yaitu majelis yasinan di lingkungan kita sekalian. Perlu diketahui bahwa dalam Islam itu ada hukum yang mengatur tentang perintah dan larangan, baik yang wajib maupun yang sunah, ialah yang dinmakan Syariat. Sedangkan Budaya adalah sesuatu kebiasaan yang terjadi dilingkungan masyarakat, contohnya yasinan sekarang ini. Budaya yasinan bukanlah syariat, sehingga ia bukanlah ibadah wajib, kalau ada yang menganggap yasinan ini adalah syariat, itulah yang keliru. Tetapi dalam majelis yasinan banyak mengandung nilai ibadah, seperti membaca al-Qur'an, silaturahmi, dan sedekah, apalagi kalau ditambah dengan majelis ilmu. Sehingga majelis yasinan adalah budaya didalam masyarakat dalam rangka mendekatkan diri kepada Alllah SWT. Karena budaya maka prinsip yang harus kita peganga adalah, "Selama budaya itu tidak ada dalil yang melarang, baik al-Qur'an maupun hadist maka budaya tersebut boleh untuk dilaksanakan".

Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW., juga kepada keluarganya, sahabatnya dan umatnya yang shaleh hingga akhir zaman.

Hadirin jamaah rahimakumullaah...
Sebagai mana dalam mukadimah tadi, dimana Allah SWT., berfirman: walaqod, dan sesungguhnya, dzaroknaa, Kami jadikan (isi), lijahannama, untuk neraka jahannam, katsiiran, kebanyakan, minal jinni wal insi, dari Jin dan Manusia. Bapak-bapak yang dimulaikan Allah, sesungguhnya neraka jahannam itu benarlah adanya, dan janji Allah, bahwa isinya (bahan bakarnya) itu dari golongan Jin dan Manusia. Manusia yang bagaimana...?
  • Lahum quluubun, mereka mempunyai hati, laa yafqohuuna bihaa, tetapi tidak dipergunakan untuk memahami (ayat-ayat Allah). Hadirin jamaah rahiimakumullaah, maka dari itu hati kita harus senantiasa di isi dengan dzikrullaah, dzikir kepada Allah (dzikir khafi), agar hati kita tidak mengeras bagaikan batu, yang akhirnya ia sulit untuk memahami ayat-ayat Allah.
  • Walahum a'yunun, dan mereka mempunyai mata, laayubshiruuna bihaa, (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah). Seperti contohnya, punya mata tetapi tidak digunakan untuk membaca al-Qur'an misalnya, malah banyak dipergunakan untuk melihat hal-hal yang dilarang oleh Allah, maka beruntunglah kita pada malam hari ini, mata ini kita pergunakan untuk membaca ayat-ayat Allah, yaitu surat Yasiin.
  • Walahum aadzaanun, dan mereka mempunyai telinga, laayasma'uuna bihaa, (tetapi) tidak dipergunakan untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka mempunyai telinga, tetapi tidak senang atau bahkan benci ketika mendengar orang membaca Laa ilaaha iillallaah, padahal kalimat itu adalah ayat al-Qur'an. Di dalam Surat Muhammad (surat ke-47), ayat 19, Allah SWT. berfirman, "Fa'lam (maka ketahuilah) annahuu (bahwa sesungguhnya) laa ilaaha illallaah (tiada Tuhan selain Allah) wastaghfir lidzambika (dan mohon ampunlah bagu dosamu) walilmu'miniina wal mu'minaat (dan bagi dosa-dosa orong mukmin laki-laki dan perempuan....."). Dan Firman Allah SWT. dalam Surat Al A'raf (surat ke-7) ayat 204, "Waidzaa quri-alquraanu, fastami'uu lahuu, (dan apabila dibacakan al-quraan, maka dengarkanlah dengan baik). wa-anshituu (dan perhatikanlah dengan tenang), la'allakum turhamuun (agar kamu mendapat rahmat)...."
Ulaaika kal-an'am, mereka itu sebagai binatang ternak, balhum adhallu, bahkan lebih sesat lagi. Hadirin sekalian, manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna, manusia juga dijadikan Khalifah (pemimpin) dari seluruh makhluk, namun kalau kita tidak menggunakan hati, mata, dan telinga kita dengan benar maka manusia tak ubahnya binatang, bahkan lebih rendah lagi, na'udzubillaahi min zalik. Siapakah orang-orang tersebut..?

Ulaaika humul ghafiluuna, mereka itulah orang-orang yang lalai. Yaitu orang yang senantiasa lupa, orang yang lupa ialah orang yang enggan untuk berdzikir.

Hadirin sidang jamaah yang berbahagia,
Maka dari itu pergunakanlah hati kita untuk senatiasa berdzikir kepada Allah, sebagaimana Firman-Nya, "Wadzkur Robbaka fii nafsika tadharruan wakhiifatan waduunal jahri..." (sebitlah nama Tuhanmu, fii nafsika-di dalam hatimu- dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan jangan mengeraskannya..). Dan pergunakanlah mata kita untuk hal-hal baik, juga pergunakanllah telinga kita untuk mendengarkan ayat-ayatNya ketika dibacakan. Manusia tidak ada yang luput dari dosa, maka perbanyaklah bertobat dengan memperbanyak memngucapkan rajanya istighfar, yaitu Laa ilaaha illallaah sebagaimana firman Allah di atas, ....wastaghfir lidzambika..... (mohon ampunlah atas dosa-dosa kalian) dengan kalimat Laa ilahaa illallaah.

Mudah-mudahan kita semua bukan tergolong hamba Allah yang menjadi isi daripada neraka Jahannam. Aamiin yaa Robbal 'alamiin.

Wabillaahi taufik wal hidayah, wassalaamu'alaikum wr. wb.

REPORTASE DARI ISTANBUL TURKY HARI KE-1

Written By Mahmud J. Al Maghribi on Selasa, 28 Oktober 2014 | 21.09



Hari-1 : Selasa,21-10-'14 : ISTANBUL. Pukul 13.30 Wkt Turki.
Tiba di Bandara Internasional ATTATRUK, Turkey. Sudah menanti Abah & rombongan yang mulia Syaikh Muhammad Fadhil Al-Jailani, salah seorang Anak Turun Tuan Syekh Abd Qodir Jailani. Ini adalah pertemuan ke 3 beliau dengan Abah Aos, stelah 2 kali beliau hadir di Pesantren Sirnarasa dan Jagat Arsy.
Beliau bermukim di negara Turkey, dengan memfokuskan diri melacak naskah-naskah Tuan Syekh. Karya yang sudah berhasil selesaikan dan terbitkan adalah Tafsir Al Jailani (6 jilid), Mukhtashor Ushuluddin (1 jilid), dan lain-lain.
Dari bandara Attatruk, Abah Aos & Rombongan mengunjungi HIPPODROME SQUARE dan BLUE MOSQUE untuk sholat Ashar dan melaksanakan Manaqib. Syekh Fadhil Al Jailani ikut mengiringi.
Blue Mosque atau Masjid Biru. Iya, dari Masjid Biru di Pondok Indah 1 minggu yang lalu menuju Masjid Biru di kota Istanbul.
Hippodrome artinya "Jalur Kuda". Dinamakan demikian karena ditempat itu pada zaman kekaisaran Byzantium dijadikan arena pacuan kuda.
Pada tahun 600 H/1240 M, pacuan kuda dibubarkan dan Hippodrome dihancurkan pasukan Salib. Kawasan Hippodrome kembali diaktifkan pada saat Istanbul dikuasai Kekhalifaan Utsmani. Pada waktu itu, yang tersisa dari bangunan asli Hippodrome hanyalah tiga monumen, yakni Obelisk Mesir (Dikilitas) yang dibuat oleh Fir'aun bernama Thutmosis III untuk menghormati dewa matahari Ra. Selanjutnya, pada tahun 390 M, Obelisk dihadiahkan oleh seorang gunernur Alexandria kepada kaisar Thedosius I untuk menghiasi bagian tengah Hippodrome. Monumen tersisa lainnya adalah Tiang Serpent dan Tiang Constantie.
Hippodrome penuh dengan patung-patung dewa, kaisar dan pahlawan, diantaranya Heracles oleh Lysippos, Romulus dan Remus dengan srigala dan The Serpent Kolom dari tripod Plataean.
Adapun BLUE MOSQUE atau Masjid Biru. Dinamakan demikian karena kubah penutupnya berwarna biru.
Masjid Biru dibangun oleh Sultan Ahmed I tahun 1690 M dan selesai pada 1612 M. Sang Sultan membangun masjid bermenara enam ini untuk menandingi bangunan Hagia Shofia buatan kaisar Bizantiun, yaitu Constantin I.
Konon, karena jumlah menaranya sama dengan menara Masjidil Haram di Mekkah saat itu, Sultan Ahmed mendapat kritikan tajam sehingga akhirnya beliau menyumbangkan biaya pembuatan menara ketujuh untuk Masjidil Haram.
Dari luar, tampaknya tak ada alasan karya arsitek Mehmet Aga ini disebut dengan nama Masjid Biru. Barulah setelah kita masuk ke dalam, tampak bahwa interior masjid ini dihiasi 21.000 keramik dari Iznik berwarna biru, hijau, ungu dan putih.
# Bermalam di Hotel Hilton, Istanbul.
Sumber : KH. Irfan Zidny, Wakil Talkin Abah Aos.

PESAN DARI CANAKALE TURKY HARI KE-2

Hari-2 : Rabu, 23-10-'14 : ECEABAT-CANAKALE
Hotel Hilton Istanbul; 04.00 dini hari:
Hari ini dimulai dengan sholat malam. Pukul 4 pagi, kami menuju musholla hotel, meninggalkan empuknya kasur, melawan rasa kantuk dan lelah, untuk bangun dan melaksanakan sholat-sholat sunnah, zikir, dan lainnya. Waktu Subuh jatuh pukul 05.55, itu berarti skitar 1 jam lebih kami duduk di dalam musholla menunggu datangnya waktu sholat Subuh. Beliau mengutip riwayat "Barangsiapa yang ikhlas selama 40 hari, duduk 1 jam sebelum waktu subuh, maka Alloh pancarkan dari hatinya cahaya ke lisannya".
Pukul 05.34, Abah membaca Sholawat Tarhim Syekh Mahmud Kholil Al Hussary dengan sangat merdunya.
Setelah sholat Subuh, zikir harian, khotaman, lanjut dengan manaqib hingga masuk waktu Isyroq.
Pukul 09.00 Abah Aos & Rombongan melanjutkan perjalanan yang cukup panjang ke kota ECEABAT dengan menaiki kapal ferry, menyeberangi Selat Turki menuju kota Canakale untuk mengunjungi Kota Kuno TROY. Butuh waktu sekitar 7 jam perjalanan untuk sampai di kota tua Troy.
Pernah dengar legenda perang Troya? Atau nonton film Troy yang dibintangi Brad Pitt? Atau virus komputer Trojan Horse?. Nah, sejarah perang Troya dengan strategi kuda itu berawal dari kota Troy ini 3000 tahun SM.
Saat ini, kuda Troya berukuran hampir sama dengan aslinya dalam film Troy bisa dilihat di Kota Canakkale yang diberikan oleh Brad Pitt, sang aktor dalam film tersebut.
Selain patung kuda raksasa, terdapat pula reruntuhan kota Troy. Sekarang situs kota Troy diberi nama Hisarlik, 30 KM barat laut kota Canakkale. Ditempat ini pula terdapat tembok panjang. Konon, ditembok inilah tempat dimana terjadinya perang Troya.
Selesai dari kunjungan ke kota tua Troy, kami langsung menuju hotel pukul 17.30. Beres merapikan barang-barang, aktifitas dilanjutkan dengan sholat maghrib, zikir harian, khotaman, sholat-sholat sunnah. Masuk waktu isya, zikir harian, khotaman dan di tutup dengan Manaqib di pinggir pantai laut Marmara.
# Bermalam di Iris Hotel, Canakale.
Sumber : KH Irfan Zidny, Wakil Talkin Abah Aos.

PENGUMUMAN DARI IZMIR TURKY HARI KE-3



Hari-3: Kamis, 23-10-'14 : IZMIR~KUSADASI
Auditorium Hotel Iris, yang di 'sulap' menjadi musholla untuk sholat kami; Pukul 04.00 :
Berkumpul di musholla, menanti masuknya waktu subuh yang jatuh pada pukul 05.48. Selepas sholat Subuh dan Zikir Harian, Abah mengumumkan kepada kami, bahwa terhitung saat sekarang KH. Zulfakar dari Bekasi diangkat sebagai "Wakil Talqin Abah". Kabar gembira ini segera disampaikan oleh Ibu Hayya kepada beliau di Bekasi.
Dari Hotel Iris di Canakale Abah Aos & Rombongan berlanjut ke kota Izmir. Perjalanan pagi ini begitu indah, melewati perbukitan yang subur dan sejuk dengan rumah-rumah khas Canakkale-nya di sisi-sisi bukit.
Izmir, salah satu kota penting di Turki, sungguh menyimpan sejuta pesona. Izmir mempunyai iklim mediterania sehingga merupakan salah satu kota terpanas di Turki. Saat kami tiba, suhu menunjukkan 24¤C dengan sedikit gerimis
Izmir merupakan kota terbesar ketiga dan pelabuhan terbesar kedua di Turkey.
Izmir dahulu bernama Smyrna, merupakan bagian dari Yunani yang kemudian direbut oleh kerajaan Turki sehingga menjadi bagian Turki sampai sekarang. Dilihat dari historinya maka Izmir mempunyai beberapa keuntungan berupa turisme yang menjajikan keeksotisan kota tua bersejarah. Kota inipun terkenal dengan kota paling aman dan nyaman di Turki. Izmir pun tidak mengenal kemacetan seperti halnya yang terjadi di Jakarta maupun Istanbul.
Izmir memiliki segalanya, dari pantai yang indah maupun kota tua yang eksotis.
Dikota Izmir terdapat KONAK SQUARE. Disini terlihat sebuah bangunan kebanggaan dan ciri khas Izmir, Clock Tower (Saat Kulesi), sebuah perpaduan antara “old and new”. Kantor pemerintahan Turki yang bergaya modern dan ditambah keunikan masjid mungil yang dinamakan Kucuk Cami. Di kanan jalan terdapat berbagai macam perlengkapan khas Turki di Kemeralti. Dan tidak jauh dari Clock Tower terdapat Konak Pier, sebuah mall yang dirancang oleh arsitek Menara Eiffel yaitu Gustav Eiffel.
Abah Aos & Rombongan menyempatkan diri berfoto di OTTOMAN CLOCK TOWER.
"EFES (EPHESUS)"
Setelah dari Izmir, kami bergerak menuju Kusadasi, dimana disini terdapat sebuah tempat bernama Efes.
Efes (Ephesus) adalah kota tua Yunani dan kemudian menjadi kota utama Romawi. Kota ini merupakan salah satu dari 12 Ionian League pada masa Yunani Klasik dan ketika diambil alih oleh kerajaan Romawi menjadi kota terbesar kedua setelah Roma bahkan di dunia.
Efes disebut sebagai pusat peradaban, dahulu sebagai ibu kota kerajaan Romawi di Asia dan kota terpadat di Anatolia, dengan populasi sebanyak 200.000 antara tahun 100 – 200. Efes menjadi saksi bisu beberapa peristiwa bersejarah meliputi usaha St John dalam menyebarkan agama Kristen, telah dikunjungi oleh ratu Mesir, Cleopatra dan Raja Romawi, Mark Anthony, dan juga sebagai tempat dimana Bunda Maria maupun St. John menghabiskan hari-hari terakhirnya. Efes merupakan situs warisan budaya paling penting di Turki dan menarik minat kurang lebih 1,5 juta turis tiap tahunnya.
# Bermalam di Hotel Tatlises, Kusadasi.

MAKLUMAT DARI PAMUKKALE TURKY HARI KE-4

Hari-4: Jum'at, 24-10-'14 : PAMUKKALE
Perjalanan Abah Aos & Rombongan hari ini melihat dan foto stop di VIRGIN MARY STATUE (PATUNG BUNDA MARIA).
Sebelum sampai di Virgin Mary Statue, rombongan di bawa ke Pusat Penjualan barang-barang berbahan kulit. Namanya Tol & Ar. Sangat menarik yang ada dan terjadi di tempat ini. Turun dari bis, kami sudah di sambut manager toko dengan welcome drinknya, segelas teh apel dingin. Lalu kami diarahkan masuk ke ruangan yang ternyata adalah catwalk, studio fashion show, lantai para model untuk memperagakan jaket-jaket kulit yang dijual di tempat ini. Jadilah kami semua menyaksikan satu persatu para model berjalan mengenakan jaket. Hhmmm...sebuah moment yang sangat langka, karena ada Abah di tengah-tengah kami.
Sekitar 30 menit fashion show digelar dan setelah itu barulah kami di 'giring' ke dalam galery. Aroma kulit domba terasa begitu menyengat. Jaket-jaket indah dengan harga sangat fantastis, mulai dari USD 900 - USD 2.000 !!!.
Kami di 'kurung' disini, semua pintu ditutup, 'Fardhu Kifayah' hukumnya membeli disini. Untunglah, ada Abah Jagat beserta keluarga, Pa H. Budi Eka dengan istri serta Bu Hj. Niken bersama suami yang menggugarkan ke 'fardhuan' itu. Seperti Zulaikho yang menutup pintu-pintu rumahnya untuk menggoda Yusuf, memanggil-manggil untuk memenuhi keinginannya. Tidak bisa Yusuf keluar dengan 'selamat' dari kamar itu andai tidak ada 'cahaya tuhan' yang datang menyelamatkannya.
Guide kami yang kemudian menjelaskan prihal tersebut. Bahwa toko tersebut merupakan milik pemerintah. Seluruh biaya pariwisata di kota ini di subsidi oleh Pemerintah. Maka konsekwensinya adalah setiap tour group 'fardhu kifayah' hukumnya berbelanja di butik ini.
* MAKLUMAT ABAH AOS; di dalam bis, Kusadasi, Pukul 10.34 waktu setempat :
Pra Manaqib, bacakan Al Fatihah, Al Ikhlash, Al Falaq dan An Nas UNTUK PERADABAN DUNIA. Setelah "Untuk Kejayaan Agama dan Negara" (baca: Untuk Kejayaan Agama dan Negara, Untuk Peradaban Dunia, Al Fatihah...).
* Makan siang di Cittantica, Ephesus Park :
Makan siang kali ini begitu istimewa. Di Cittantica, selain restoran terdapat toko suvenir, pakaian dan lain-lain. Semua bergaya Yunani Kuno. Berada di tempat ini serasa di bawa ke zaman Yunani Kuno, pada ribuan tahun yang silam.
Perjalanan Abah Aos & Rombongan dilanjutkan menuju Pamukkale untuk mengunjungi kota kuno bersejarah. HIERAPOLIS, menikmati air panas COTTON CASTLE HIERAPOLIS yang sudah dilestarikan oleh Unesco. Sebuah tempat yang luar biasa indahnya.
Hierapolis adalah kota tua yang berdiri pada masa roman empire dan byzantine empire. Di namakan hierapolis karena dulunya di sini terdapat kuil hiera (salah satu dewa yunani). Di sini ditemukan sisa-sisa reruntuhan bangunan, katedral, kuil, tembok-tembok, pilar, amphiteather, dan kuburan-kuburan tua (necropolis). Hierapolis ini begitu luas, kami pun harus berjalan selama lebih dari 1 jam untuk menjelajahi sebagian kecil dari tempat bersejarah ini.
Malam ini, bertepatan dengan Malam Tahun Baru Hijriyah. Dan seperti biasanya, setengah jam sebelum masuknya waktu Maghrib kami sudah berkumpul di Meeting Room yang sudah di sulap menjadi Musholla. Di tempat inilah kami melaksanakan sholat Maghrib, zikir harian, khotaman, sholat-sholat sunnah hingga masuk sholat Isya. Dilanjutkan dengan amaliyah harian dan di puncaki dengan Khidmah Amaliyah dan Ilmiyah Manaqib Sulthonul Auliya' Syekh Abdul Qodir Al Jailani. Sungguh bahagia dapat diantarkan keluar dari tahun 1435 H dan memasuki tahun baru 1436 H dengan ibadah bersama sang pemegang Silsilah 38 TQN PP Suryalaya .
# Bermalam di Hotel Tripolis, Pamukkale.
Sumber : KH. Irfan Zidny, Wakil Talkin Abah Aos.

BERITA DARI CAPPADOCIA TURKY HARI KE-5

Hari-5: Sabtu, 25-10-'14 : KONYA~CAPPADOCIA.
(1 Muharrom 1436 H)
Seperti biasanya, hari ini kegiatan dimulai pada pukul 4 dini hari untuk melaksanakan amaliyah sholat-sholat sunnah dan zikir hingga masuk waktu sholat Shubuh yang jatuh pada pukul 06.02.
Perjalanan hari ini lebih pagi dari biasanya. Jam 07.00 kami sudah meninggalkan hotel untuk menuju ke kota Sufi Konya yang lumayan jauh jaraknya dari Pamukkale.
Setelah menempuh perjalanan sekitar 8 jam, sampailah kami di Kota Sufi Konya. Di kota ini terdapat MEVLANA MUSEUM, sebuah museum sekaligus makam dari tokoh Pujangga Sufi ternama Syaikh Mevlana Jalaluddin Muhammad Ar-Rumi.
"Assalamu'alaika Ya Mevlana Jalaluddin Rumi, tahiyyatan minna ilaika wa rohmatullohi wa barokatuhu"
Inilah tempat yang sudah kami nanti-nantikan.
Dahulu tempat Mevlana Museum adalah sekolah / madrasah, tempat di mana para Darwis (Salik) datang belajar dan menjalani kehidupan sufi dibawah bimbingan beliau.
Mevlana Jalaluddin Rumi menciptakan Tarian Sufi (Whirling Dance) sebagai salah satu metode zikir. Inti gerakan tari ini adalah berputar berlawanan arah jarum jam. Tangan kanan menghadap ke atas sebagai simbol menerima karunia Alloh dan tangan kiri menghadap ke bawah yang bermakna hendaknya manusia memberikan cinta kasih kepada sesama.
Hujan turun saat kami tiba di Mevlana Museum. Pertama kali yang dilaksanakan di sini adalah berziarah ke Maqbaroh Syaikh Mevlana Jalaluddin Rumi, guru serta keluarga beliau. Indahnya maqbaroh dan kerinduan kepada beliau seketika menghilangkan rasa lelah kami. Kejutan kemudian muncul, di pagar maqbaroh tertulis angka 21, hanya ada angka itu, tidak ada angka lainnya. Di bawah angka 21 tertulis "Hezrat Mevlana". Ada apa dengan angka 21? Pemilik angka itu adalah Abah Jagat, pemberian dari Syaikh Mursyid Abah Aos. Angka itu seakan menyambut kehadiran kami dan menyampaikan kata selamat Ulang Tahun kepada sang pemiliknya yang saat sekarang memasuki usia 38 tahun.
Di depan maqbaroh, Abah memimpin Tawassul. Tersentak kami ketika mengetahui ditengah-tengah tawassul Abah menangis. Buat saya, inilah kali pertama melihat beliau menangis. Entah apa yang sesungguhnya terjadi, tidak ada diantara kami yang berani bertanya. Bukan hanya kami yang hanyut dalam keharuan ini, para peziarah lain, dari negara-negara lain, yang secara spontan ikut bermakmum dengan beliau pun ikut terhanyut dalam keharuan.
Setelah berziarah, kami memasuki masjid yang letaknya ada di depan maqbaroh. Di Masjid inilah kami melaksanakan Manaqib. Beberapa peziarah ikut duduk berkhidmah bersama-sama beliau.
Selesai dari Mevlana Museum, Abah Aos & Rombongan mengunjungi SULTHANHANI CARAVANSERI, sebuah peninggalan losmen yang dibangun pada tahun 1229 M yang menjadi tempat singgah para pedagang.
# Bermalam di Hotel Avrasya, Cappadocia.
Sumber : KH. Irfan Zidny, Wakil Talkin Abah Aos.

MAKLUMAT DARI ANKARA TURKY HARI KE-6

Hari-6 : Minggu, 26-10-'14 : CAPPADOCIA~ANKARA.
~CAPPADOCIA~
Orang lokal menyebutnya Kapadokya yang berarti negeri dengan kuda-kuda yang indah. Kota batu yang sangat menakjubkan.
Masih ingat dengan film animasi The Flinstones, film animasi yang menggambarkan peradaban manusia di zaman batu? Pada film tersebut digambarkan bagaimana manusia hidup di rumah batu, menggunakan peralatan rumahtangga yang terbuat dari batu pula. Sungguh mengagumkan dan menimbulkan decak kagum karena bangunan gua dari batu yang ada di kota ini sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Untuk itulah, Cappadocia masuk dalam salah satu jajaran UNESCO World Heritage Site.
- 04.30 waktu setempat : Abah Aos dan beberapa dari kami di jemput dari hotel menuju tempat Balon Gas Udara (Balloon Ride On Sunrise), menikmati Cappadocia tidak dari darat, tapi menikmati dengan cara berbeda sebagaimana burung-burung menikmati kota ini. Keindahan luar biasa kota Cappadocia semakin tak dapat terlukiskan.
Kami yang tidak ikut naik Balon Udara, melaksanakan sholat Subuh berjamaah yang disambung dengan Khidmah Amaliyah dan Ilmiyah Manaqib hingga waktu Isyroq.
Bagaimana Abah dan rombongan yang ikut naik Balon Udara?! Saat matahari terbit, ketika Abah dan rombongan berada di dalam Balon udara, diatas ketinggian ± 400 M, beliau langsung Takbirotul Ihrom, memulai sholat-sholat sunnah pagi ini dengan Sholat Isyroq. Kami pun segera bermakmum dengan beliau. Sholat di dalam Balon Udara, diketinggian ± 400 M, dikelilingi pemandangan kota batu yang sangat menawan dan sensasi Sunset yang begitu indah, Allohu Akbar.
- 09.00 waktu setempat : Kami mulai bergerak meninggalkan hotel. Melanjutkan menyaksikan keindahan kota ini melalui darat. Satu persatu tempat-tempat wisata di kota Cappadocia kami singgahi. Mulai dari melihat proses pembuatan karpet dari kepompong ulat, dirajut dengan langsung dengan tangan di sebuah tempat bernama "The Loom Art, Karpet-Kilim. Ditunjukkan kepada kami karpet-karpet hasil rajutan itu. Dari harga Rp. 5 juta-an hingga Rp. 1 Milyar!!!.
Dari tempat pembuatan karpet, perjalanan dilanjutkan Ke Kota Bawah Tanah KAYMAKLI, tempat dimana awal mula pemeluk agama Kristiani di Turki hidup bertahan menjaga iman mereka. Berlanjut ke GOREME OPEN AIR MUSEUM dan melewati desa kuno UCHISAR. Fhoto Stop di Kaptan Sultan dan makan siang di restoran dalam perut gunung batu bernama "Dede Effendi".
Ada yang menyita perhatian kami, ketika tiba-tiba ada seorang pemuda dengan sangat memohon minta kopiah hitam yang di pakai Abah. Beliau langsung mencopotnya dan memakaikan langsung ke sang pemuda. Saat kopiah telah berpindah tempat, sang pemuda dengan penuh keharuan berkata, "Alloh is with me" (Alloh saat ini sedang bersama ku).
Selepas makan siang, kami pun meninggalkan Kota Tua Batu Cappadocia menuju ibukota Turki, Ankara. Di tengah perjalanan kami sempat singgah di Danau Asin. Sekitar Jam 19.00 kami sampai di kota Ankara, sehingga tidak sempat kami mengunjungi ATTATRUK MAUSOLEUM (bapak bangsa Republik Turki).
* MAKLUMAT ABAH AOS : Pada pukul 03.34 waktu setempat, selesai melaksanakan sholat-sholat sunnah, beliau mengangkat DR. Dudu Dussuara (Hakim Agung RI) sebagai Wakil Talqin beliau, alhamdulillaah.
#"Daylight Saving Time"#
Ada juga yang istimewa di hari ini. Bahwa Mulai hari ini, tanggal 26 Oktober 2014, jam penanda waktu di Turki dan kawasan Eropa lainnya secara resmi diperlambat satu jam. Dengan perubahan ini, waktu yang tadinya menunjukkan jam 6 pagi, maka dengan waktu yang baru menjadi jam 5 pagi. Perubahan atau pergeseran waktu ini lazimnya dikenal dengan "Daylight Saving Time" (Penghematan waktu pagi/siang).
Hal ini terjadi karena negara-negara Eropa secara geografis berada disebelah utara khatulistiwa, dimana sinar matahari menyinari kawasan ini secara tidak merata setiap hari sepanjang tahunnya. Hal ini berbeda dengan negara-negara yang berada di khatulistiwa seperti Indonesia yang dapat menerima pancaran sinar matahari secara merata selama 12 jam setiap harinya sepanjang tahun.
Para ahli “penanda waktu” di Eropa dan Amerika (yang juga mengalami masalah yang sama) menyepakati untuk melakukan perubahan jam sebanyak dua kali dalam setahun, yaitu saat memasuki musim panas dan ketika memasuki musim dingin. Menjelang musim panas atau tepatnya saat musim semi tiba (setiap hari Minggu terakhir Maret), jam penanda waktu dilambatkan 1 jam. Sebaliknya ketika memasuki musim dingin (setiap hari Minggu terakhir Oktober), jam penanda waktu dimajukan lebih cepat 1 jam.
# Bermalam di Hotel Bera Ankara.

Sumber : KH. Irfan Zidny, Wakil Talkin Abah Aos.

INFO DARI ISTANBUL TURKY HARI KE-7

Hari-7: Senin, 27-10-'14 : ISTANBUL.
Perjalanan hari ini kembali ke Istanbul. Matahari masih belum terbit saat kami meninggalkan hotel. Di bis, sholat-sholat sunnah pagi dilaksanakan dan disambung dengan khidmah amaliyah-ilmiyah Manaqib.
Butuh waktu sekitar 5 jam perjalanan hingga Abah Aos & Rombongan sampai di CAMLICA HILL untuk berphoto stop, sebuah bukit di ketinggian 268 mdpl. dengan pemandangan Selat Bosphorus dan kota Istanbul yang begitu indah. Menurut Guide Tour kami, inilah group pertama yang pernah singgah di tempat ini.
Setelah dari Camlica Hill, kami menuju ke Galata untuk makan siang di bawah jembatan tertua yang pernah di bangun pada zaman Constantinopel. Tempat yang sensasional dengan pemandangan dermaga yang begitu indah. Sampai di restoran, sang manager langsung menyambut abah dan meminta foto bersama beliau dahulu. Dan sama seperti di Camlica Hill, tour guide kami menginfokan bahwa inilah group pertama yang pernah makan di Galata.
Dari Galata, kami menuju TOPKAPI PALACE, sebuah istana terbesar dan tertua peninggalan zaman kejayaan Sultan Ottoman. Inilah kunjungan yang juga kami nanti-nantikan. Karena disini, tersimpan peninggalan-peninggalan Rosululloh, seperti pedang, jubah, bahkan beberapa helai jenggot mulia baginda. Juga tersimpan di musium ini beberapa peninggalan para sahabat beliau. Ada banyak tempat di Topkapi Palace, namun kami hanya memfokuskan diri di musium yang terdapat peninggalan-peninggalan Rosulullah dan sahabat-sahabat beliau.
Suhu semakin dingin, tertulis di papan 9 ¤C, dan kami masih meneruskan perjalanan Shopping ke Grand Bazzar, sebuah pasar yang merupakan pusat perbelanjaan terbesar dan tertua di Istanbul.
Selesailah sudah kunjungan kami di hari ini. Malam hari, di musholla Hotel, kami berkumpul untuk melaksanakan sholat Maghrib-Isya dan di tutup dengan pelaksanaan Manaqib.
Malam ini menjadi malam terakhir di Turkey pada Safari Manaqib Season Menuju Peradaban Dunia 2014, besok pagi kami akan menuju bandara untuk terbang kembali ke Indonesia.
# Bermalam di Hotel Hilton, Istanbul.
Sumber : KH. Irfan Zidny, Wakil Talkin Abah Aos.

MAKLUMAT DARI ISTANBUL TURKY HARI KE-8

Hari-8, Selasa, 28-10-'14 :
ISTANBUL-ABU DHABI-JAKARTA
# Maklumat Abah Aos
Al Fatihah ke-4 Khotaman atau Tawassul, kalimat "Wa Muslimin wa Muslimatin" DICUKUPKAN (tidak digunakan). Sehingga menjadi :
" ... wa ila arwahi kulli waliyyin wa waliyatin, min masyariqil ardhi...).
- Pukul 04.00, Musholla Hotel Hilton :
Kami berkumpul seperti biasa untuk melaksanakan sholat Subuh berjamaah dan amaliyah-amaliyah lainnya. Manaqib pagi ini adalah manaqib ke-9 sekaligus yang terakhir pada perjalanan Safari Manaqib Turkey 2014.
- Pukul 08.30 : kami bergerak meninggalkan hotel menuju bandara. Searah dengan bandara, kami singgah dahulu di HAGIA SOPHIA.
Hagia Sophia, bahasa Arab: آيا صوفيا ,bahasa Turki: Aya Sofya ("Kebijaksanaan Suci"), adalah sebuah bangunan bekas basilika, masjid, dan sekarang museum, di Istanbul.
Saat Konstantinopel ditaklukkan Sultan Mehmed II pada hari Selasa 27 Mei 1453 dan memasuki kota itu, Mehmed II turun dari kudanya dan bersujud syukur kepada Allah, lalu pergi ke Gereja Hagia Sophia dan memerintahkan mengubahnya menjadi masjid yang dikenal dengan Aya Sofia. Jumatnya langsung diubah menjadi masjid untuk salat Jumat. Selama hampir 500 tahun Hagia Sophia berfungsi sebagai mesjid. Patung, salib, dan lukisannya sudah dicopot atau ditutupi cat.
Pada tahun 1937, Mustafa Kemal Atatürk mengubah status Hagia Sophia menjadi museum. Mulailah proyek "Pembongkaran Hagia Sophia". Beberapa bagian dinding dan langit-langit dikerok dari cat-cat kaligrafi hingga ditemukan kembali lukisan-lukisan sakral Kristen.
Sejak saat itu, Gereja dan Masjid Hagia Sophia dijadikan salah satu objek wisata terkenal oleh pemerintah Turki di Istambul. Nilai sejarahnya tertutupi gaya arsitektur Bizantium yang indah mempesona.
Didalam Hagia Sophia terdapat surat-surat dari khalifah Utsmaniyah yang berfungsi untuk menjamin, melindungi, dan memakmurkan warganya ataupun orang asing pembawa suaka. Terdapat sekitar 10.000 sampel surat yang ditujukan maupun yang dikeluarkan kepada kholifah.
Dari Hagia Sophia Abah Aos & Rombongan diantar ke bandara untuk penerbangan ke Jakarta via Abu Dhabi pukul 14.05 waktu setempat.
Kejutan muncul kembali di akhir perjalan kami saat hendak tiba di bandara, ternyata sopir bis yang selama di Turkey mengantar kami bernama Ibrahim!! (lihat catatan @Bandara Abu Dhabi, 21-10-'14, Pukul 06.34 waktu setempat / 09.34 WIB. (Sholat Sunah "Syukur Ni'mat) dan catatan angka 34)
Inilah perjalanan penuh kemuliaan, penuh kebarokahan. Inilah perjalanan yang bukan sekedar jalan-jalan memanjakan diri dengan pemandangan-pemandangan indah dan makanan-minuman khas Turkey, namun perjalanan ruhani, riyadhoh, penggemblengan spiritual juga perjalanan menikmati 'hidangan-hidangan' hati berupa Khoriqul 'Adat dan lainnya.
Syukur kami setinggi Suryalaya, sedalam Sirnarasa dan seluas Jagat Arsy. Terima kasih Abah, terima kasih semuanya, Al Fatihah..
(Bandara Abu Dhabi, 22.15 waktu setempat)

Sumber : KH. Irfan Zidny, Wakil Talqin Abah Aos.

TERNYATA CINTA KEPADA MURSYID ITU SENJATA YANG AMPUH

Written By Mahmud J. Al Maghribi on Rabu, 22 Oktober 2014 | 02.19

Kita telah sering mendengar bahwa suatu kewajiban bagi umat Islam ialah Mencintai Alloh Swt. dan Rosul-Nya. Bahkan telah sering kita munajatkan, "Ilaahi anta maqshuudi wa ridhooka mathluubi a'thinii mahabbataka wa ma'rifataka". (Yaa Tuhanku Engkaulah yang kumaksud dan ridho-Mu yang kucari, berilah rasa Cinta kepada Engkau dan mengenal kepada Engkau).

Cinta kepada Alloh Swt., tentulah juga Cinta kepada Rosullulloh Saw., Cinta kepada Rosullulloh Saw., tentulah juga Cinta kepada Penerus Rosullulloh Saw., yaitu Para Ulama (Mursyid).

Berikut ini adalah Dalil-dalilnya :
Firman Alloh Swt., Katakanlah : “Jika bapak-bapak, anak-anak,saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggalyang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya,maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik. (At-Taubah 24).

Dan Firman Alloh Swt., "Orang-orang yang beriman lebih kuat cintanya kepada Allah". (Al-Baqarah 165)

Firman Alloh Swt., "Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. Kepada Tuhannyalah mereka melihat. (Al-Qiyamah 22-23).

Firman Alloh Swt. "Hai orang-orang yang beriman, Barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, Maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha mengetahui. (Al-Maidah 54).

Firman Alloh Swt. "Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Ali Imran 31).

Hadist Rosullulloh Saw. :
Dari Anas Bin Malik dari Nabi shallahu’alaihi wasallam bersabda, “Tidak (sempurna) iman salah seorang kalian sehingga Allah dan rasulNya lebih dia cintai daripada selainnya, dan hingga ia dilempar ke neraka lebih disukainya dari pada kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkannya. Dan tidak (sempurna) iman salah seorang kalian sehingga saya (Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam) lebih dicintainya daripada anaknya, orang tuanya atau manusia semuanya”. (HR. Ahmad).

Dari Ibnu Abbas ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : "Cintailah Allah atas apa yang kalian makan dari nikmat-nikmat-Nya, dan cintailah aku karena cinta kalian kepada Allah, dan cintailah Ahlul Baitku karena cinta kalian kepadaku. (HR At-Tirmidzi).

Dari Anas bin Malik ra. berkata : Nabi Muhammad saw bersabda : “Seseorang tidak akan pernah mendapatkan manisnya iman sehingga ia mencintai seseorang, tidak mencintainya kecuali karena Allah; sehingga ia dilemparkan ke dalam api lebih ia sukai daripada kembali kepada kekufuran setelah Allah selamatkan darinya; dan sehingga Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai daripada selainnya.” (HR. Bukhari).

Mengapa kita harus Cinta kepada Alloh, Rosullulloh, dan penerusnya?
Berkata Imam Ibnu Rajab Al-Hambali : "Barang siapa mencintai Allah dan RasulNya dengan cinta yang benar dari hatinya, maka itu akan membuaynya mencintai dengan hatinya apa-apa yang Allah dan RasulNya cintai, dan membenci apa-apa yang Allah dan RasulNya benci, ridla terhadap apa-apa yang Allah dan RasulNya ridloi, tidak ridlo terhadap apa-apa yang Allah dan RasulNya tidak ridloi. Dan ia bertindak dengan anggota tubuhnya sesuai dengan cinta dan benci ini, maka barang siapa bertindak dengan anggota tubuhnya dengan tindakan yang bertentangan dengan itu, yaitu dengan melakukan perbuatan yang dibenci Allah dan RasulNya, atau meninggalkan sebagian perbuatan yang dicintai Allah dan RasulNya, padahal ia berkewajiban dan mampu melaksanakannya, maka hal itu menunjukkan atas kurangnya rasa cinta yang wajib. jadi, wajib baginya untuk bertaubat dari hal itu, dan kembali menyempurnakan cintanya yang wajib.

Akan merasa nikmat ketika mendengar atau menyebut Sang Kekasih sehingga sering menyebut-nyebutnya (berdzikir). Dari itu Allah berfirman : "Orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (Ar-Ra’du).

Sebaliknya jika tidak cinta maka akan tidak suka dan marah jika nama Alloh sering disebut (Dzikir) : “Dan apabila hanya nama Allah saja yang disebut, kesallah hati orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, dan apabila nama sembahan-sembahan selain Allah yang disebut, tiba-tiba mereka bergirang hati.” (Az-Zumar : 45).

Tanda-tanda adanya Cinta
Mencintai segala hal yang dicintai Sang Kekasih dan membenci segala hal yang dibenci Sang Kekasih. Ridho terhadap yang diridhoi Sang Kekasih dan marah  terhadap yang dimarahi kekasih, yakni dengan melaksanakan segala perintah dan menjauhi segala larangan Allah dan RasulNya.

Dengan demikian, "Ternyata Cinta Kepada Mursyid Itu Menjadi Senjata Yang Ampuh Untuk Memerangi Hawa Nafsu".

Tafakur Pecinta Kesucian Jiwa
22 Oktober 2014
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. UNTAIAN MUTIARA TQN SURYALAYA - SIRNARASA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger