Banyak Ikhwan yang tidak MEMAHAMI makna dari "AMALKAN, AMANKAN, LESTARIKAN AJARAN TQN SURYALAYA dan JAGAN BERGESER SEMILIMETERPUN".
Jauh sebelum Syekh Ahmad Shohibulwafa' Tajul Arifin qs. (Abah Anom) meninggal dunia, 05 September 2011, yaitu dalam Tabaruk Miftahussudur di Masjid Nurul Ulum Kampus IAILM Suryalaya Tahun 2010. Syekh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul, ra. menyampaikan; "Sabda Pengersa Abah Anom kepada saya, "Amalkan, Amankan, Lestarikan". Lestarikan artinya itu nanti setelah Abah sabdanya itu, saya berdoa di Suryalaya "semoga Suryalaya tetap di Suryalaya".
PERHATIKAN! Kata-kata itu, sekali lagi, kata-kata itu SUDAH DIUCAPKAN oleh beliau sejak pengersa Abah Anom masih hidup, bukan baru sekarang. Bahasa Lestarikan itu nanti setelah Abah. Namun banyak para ikhwan yang tidak paham bahasa Lestarikan.
LESTARIKAN, itulah HIRQOH KEMURSYIDAN, kenapa? Karena itu untuk kita, MURID yang SUDAH, SEDANG dan AKAN mengamalkan TQN Pondok Pesantren Suryalaya.
Pasca meninggalnya pengersa Abah Anom, kembali ke Haribaan Alloh SWT. diberbagai kesempatan, salah satunya di Pesantren Internasional Jagat Arsy April 2013, pengersa Abah Aos bersabda, "Tidak ada yang bisa mendikte saya, kecuali Guru saya, saya tidak akan bergeser semilimeterpun dari Kloter 37".
PERHATIKAN! Makna dari tidak akan bergeser, itulah TANDA KEMURSYIDAN, mengapa? Karena yang sudah PASTI TIDAK AKAN BERGESER itulah MURID SEJATI, yang HANYA SATU, yang TUNDUK dan PATUH kepada GURUNYA.
CATAT!
Ada cerita dari seorang ikhwan, bahwa ia berimpi ditalkin oleh Abah Aos, kemudian ia menghubungi pengersa Abah Aos via telepon untuk menceritakan mimpi tersebut, Abah Aos menjawab, "Jangan Bergeser". Atas dasar itu maka ikhwan tersebut memahami pernyataan tersebut untuk tetap di Kloter 37. Padahal sebenarnya makna dari pernyataan tersebut ialah, setelah ia ditalkin maka jangan bergeser untuk ikut melestarikan TQN Pondok Pesantren Suryalaya. Perlu diketahui, seorang Mursyid TIDAK AKAN MENGAKU sebagai MURSYID.
*Tafakur Pecinta Kesucian Jiwa*
Jauh sebelum Syekh Ahmad Shohibulwafa' Tajul Arifin qs. (Abah Anom) meninggal dunia, 05 September 2011, yaitu dalam Tabaruk Miftahussudur di Masjid Nurul Ulum Kampus IAILM Suryalaya Tahun 2010. Syekh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul, ra. menyampaikan; "Sabda Pengersa Abah Anom kepada saya, "Amalkan, Amankan, Lestarikan". Lestarikan artinya itu nanti setelah Abah sabdanya itu, saya berdoa di Suryalaya "semoga Suryalaya tetap di Suryalaya".
PERHATIKAN! Kata-kata itu, sekali lagi, kata-kata itu SUDAH DIUCAPKAN oleh beliau sejak pengersa Abah Anom masih hidup, bukan baru sekarang. Bahasa Lestarikan itu nanti setelah Abah. Namun banyak para ikhwan yang tidak paham bahasa Lestarikan.
LESTARIKAN, itulah HIRQOH KEMURSYIDAN, kenapa? Karena itu untuk kita, MURID yang SUDAH, SEDANG dan AKAN mengamalkan TQN Pondok Pesantren Suryalaya.
Pasca meninggalnya pengersa Abah Anom, kembali ke Haribaan Alloh SWT. diberbagai kesempatan, salah satunya di Pesantren Internasional Jagat Arsy April 2013, pengersa Abah Aos bersabda, "Tidak ada yang bisa mendikte saya, kecuali Guru saya, saya tidak akan bergeser semilimeterpun dari Kloter 37".
PERHATIKAN! Makna dari tidak akan bergeser, itulah TANDA KEMURSYIDAN, mengapa? Karena yang sudah PASTI TIDAK AKAN BERGESER itulah MURID SEJATI, yang HANYA SATU, yang TUNDUK dan PATUH kepada GURUNYA.
CATAT!
- Kalau yang SUDAH dan SEDANG mengamalkan TQN Pondok Pesantren Suryalaya, mungkin masih boleh mengatakan, "Kemursyidan TQN Suryalaya hingga saat ini masih ada pada Abah Anom, sampai Allah SWT. menentukan Wali/ Guru Mursyid lain di kemudian hari".Tapi kalau yang AKAN mengamalkan TQN Pondok Pesantren Suryalaya, mereka itu BUTUH MURSYID (Bukan Wakil Talkin, Muballigh, apalagi Pengurus Yayasan), akan tetapi Mursyid yang masih HIDUP, yang bisa mereka DENGAR, LIHAT , dan SENTUH untuk dicontoh AJARANNYA. itulah MAKNA LESTARIKAN. Untuk itu bagi yang mau MELESTARIKAN TQN Pondok Pesantren Suryalaya, IKUTLAH Pengersa ABAH AOS, Syekh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul, ra. yang SUDAH DITENTUKAN oleh ALLOH SWT. selaku Mursyid TQN Pondok Pesantren Suryalaya Silsilah ke 38.
- Yang tidak akan bergeser dari PERINTAH Gurunya sudah PASTI itu MURSYID. Sedangkan yang bukan Mursyid (seperti misalnya; para wakil talkin, muballigh, sesepuh, pengurus yayasan, ikhwan), tidak ada jaminan mereka tidak akan bergeser dan akan tunduk dan patuh hanya kepada gurunya. Untuk itu bagi yang mau agar TIDAK BERGESER DARI TQN Pondok Pesantren Suryalaya, IKUTLAH pengersa ABAH AOS.
Ada cerita dari seorang ikhwan, bahwa ia berimpi ditalkin oleh Abah Aos, kemudian ia menghubungi pengersa Abah Aos via telepon untuk menceritakan mimpi tersebut, Abah Aos menjawab, "Jangan Bergeser". Atas dasar itu maka ikhwan tersebut memahami pernyataan tersebut untuk tetap di Kloter 37. Padahal sebenarnya makna dari pernyataan tersebut ialah, setelah ia ditalkin maka jangan bergeser untuk ikut melestarikan TQN Pondok Pesantren Suryalaya. Perlu diketahui, seorang Mursyid TIDAK AKAN MENGAKU sebagai MURSYID.
*Tafakur Pecinta Kesucian Jiwa*
Posting Komentar