Home » » MAKLUMAT DARI ANKARA TURKY HARI KE-6

MAKLUMAT DARI ANKARA TURKY HARI KE-6

Written By Mahmud J. Al Maghribi on Selasa, 28 Oktober 2014 | 20.35

Hari-6 : Minggu, 26-10-'14 : CAPPADOCIA~ANKARA.
~CAPPADOCIA~
Orang lokal menyebutnya Kapadokya yang berarti negeri dengan kuda-kuda yang indah. Kota batu yang sangat menakjubkan.
Masih ingat dengan film animasi The Flinstones, film animasi yang menggambarkan peradaban manusia di zaman batu? Pada film tersebut digambarkan bagaimana manusia hidup di rumah batu, menggunakan peralatan rumahtangga yang terbuat dari batu pula. Sungguh mengagumkan dan menimbulkan decak kagum karena bangunan gua dari batu yang ada di kota ini sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Untuk itulah, Cappadocia masuk dalam salah satu jajaran UNESCO World Heritage Site.
- 04.30 waktu setempat : Abah Aos dan beberapa dari kami di jemput dari hotel menuju tempat Balon Gas Udara (Balloon Ride On Sunrise), menikmati Cappadocia tidak dari darat, tapi menikmati dengan cara berbeda sebagaimana burung-burung menikmati kota ini. Keindahan luar biasa kota Cappadocia semakin tak dapat terlukiskan.
Kami yang tidak ikut naik Balon Udara, melaksanakan sholat Subuh berjamaah yang disambung dengan Khidmah Amaliyah dan Ilmiyah Manaqib hingga waktu Isyroq.
Bagaimana Abah dan rombongan yang ikut naik Balon Udara?! Saat matahari terbit, ketika Abah dan rombongan berada di dalam Balon udara, diatas ketinggian ± 400 M, beliau langsung Takbirotul Ihrom, memulai sholat-sholat sunnah pagi ini dengan Sholat Isyroq. Kami pun segera bermakmum dengan beliau. Sholat di dalam Balon Udara, diketinggian ± 400 M, dikelilingi pemandangan kota batu yang sangat menawan dan sensasi Sunset yang begitu indah, Allohu Akbar.
- 09.00 waktu setempat : Kami mulai bergerak meninggalkan hotel. Melanjutkan menyaksikan keindahan kota ini melalui darat. Satu persatu tempat-tempat wisata di kota Cappadocia kami singgahi. Mulai dari melihat proses pembuatan karpet dari kepompong ulat, dirajut dengan langsung dengan tangan di sebuah tempat bernama "The Loom Art, Karpet-Kilim. Ditunjukkan kepada kami karpet-karpet hasil rajutan itu. Dari harga Rp. 5 juta-an hingga Rp. 1 Milyar!!!.
Dari tempat pembuatan karpet, perjalanan dilanjutkan Ke Kota Bawah Tanah KAYMAKLI, tempat dimana awal mula pemeluk agama Kristiani di Turki hidup bertahan menjaga iman mereka. Berlanjut ke GOREME OPEN AIR MUSEUM dan melewati desa kuno UCHISAR. Fhoto Stop di Kaptan Sultan dan makan siang di restoran dalam perut gunung batu bernama "Dede Effendi".
Ada yang menyita perhatian kami, ketika tiba-tiba ada seorang pemuda dengan sangat memohon minta kopiah hitam yang di pakai Abah. Beliau langsung mencopotnya dan memakaikan langsung ke sang pemuda. Saat kopiah telah berpindah tempat, sang pemuda dengan penuh keharuan berkata, "Alloh is with me" (Alloh saat ini sedang bersama ku).
Selepas makan siang, kami pun meninggalkan Kota Tua Batu Cappadocia menuju ibukota Turki, Ankara. Di tengah perjalanan kami sempat singgah di Danau Asin. Sekitar Jam 19.00 kami sampai di kota Ankara, sehingga tidak sempat kami mengunjungi ATTATRUK MAUSOLEUM (bapak bangsa Republik Turki).
* MAKLUMAT ABAH AOS : Pada pukul 03.34 waktu setempat, selesai melaksanakan sholat-sholat sunnah, beliau mengangkat DR. Dudu Dussuara (Hakim Agung RI) sebagai Wakil Talqin beliau, alhamdulillaah.
#"Daylight Saving Time"#
Ada juga yang istimewa di hari ini. Bahwa Mulai hari ini, tanggal 26 Oktober 2014, jam penanda waktu di Turki dan kawasan Eropa lainnya secara resmi diperlambat satu jam. Dengan perubahan ini, waktu yang tadinya menunjukkan jam 6 pagi, maka dengan waktu yang baru menjadi jam 5 pagi. Perubahan atau pergeseran waktu ini lazimnya dikenal dengan "Daylight Saving Time" (Penghematan waktu pagi/siang).
Hal ini terjadi karena negara-negara Eropa secara geografis berada disebelah utara khatulistiwa, dimana sinar matahari menyinari kawasan ini secara tidak merata setiap hari sepanjang tahunnya. Hal ini berbeda dengan negara-negara yang berada di khatulistiwa seperti Indonesia yang dapat menerima pancaran sinar matahari secara merata selama 12 jam setiap harinya sepanjang tahun.
Para ahli “penanda waktu” di Eropa dan Amerika (yang juga mengalami masalah yang sama) menyepakati untuk melakukan perubahan jam sebanyak dua kali dalam setahun, yaitu saat memasuki musim panas dan ketika memasuki musim dingin. Menjelang musim panas atau tepatnya saat musim semi tiba (setiap hari Minggu terakhir Maret), jam penanda waktu dilambatkan 1 jam. Sebaliknya ketika memasuki musim dingin (setiap hari Minggu terakhir Oktober), jam penanda waktu dimajukan lebih cepat 1 jam.
# Bermalam di Hotel Bera Ankara.

Sumber : KH. Irfan Zidny, Wakil Talkin Abah Aos.
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. UNTAIAN MUTIARA TQN SURYALAYA - SIRNARASA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger