Home » , » Arti Thoriqot dan Tashawwuf

Arti Thoriqot dan Tashawwuf

Written By Mahmud J. Al Maghribi on Senin, 28 Januari 2013 | 00.08


Dalam ilmu tasawuf diterangkan, bahwa Thoriqot, atau yang lebih dikenal Tarekat ialah jalan atau petunjuk, atau perbuatan untuk melaksanakan suatu ibadah sesuai dengan ajaran yang dicontohkan oleh Rosullullah saw. serta dikerjakan oleh para Sahabat, para Tabi’in, para Tabi’it Tabi’in, dan seterusnya turun temurun sampai kepada Guru Mursyid, para Ulama secara bersambung dan berantai hingga pada masa kini.

Dalam ilmu tasawuf, bahwa Sunnah Nabi itu harus dilakukan dengan Thoriqot. Sesuai dengan maksud tersebut Rasullullah saw. bersabda :

“Syariat itu ucapanku. Thoriqot itu perbuatanku. Hakikat itu merupakan tingkah laku daripadaku, dan Ma’rifat itu pokok dasar (modal) atau pangkal kekayaan (baik lahir maupun batin).’ (HR. Anas bin Malik).

Dengan demikian dapatlah dimengerti bahwa semua bimbingan peunjuk guru itu dinamakan Thoriqot. Dan Guru pertama umat Islam ialah Nabi Muhammad saw. Setelah Nabi wafat diteruskan oleh pewarisnya, yakni para Sahabat/Ulama. Para Ulama itu penerima/pemegang amanat para Rasul Allah. Dan mempunyai kedudukan tersendiri, kedudukan yang tidak mudah dicapai oleh sembarang orang. Kelanjutan hadist menerangkan bahwa :

“Para Ulama itu adalah pewaris para Nabi”. (HR. Turmudzi).

Thoriqot itu merupakan saluran dari pada Tasawuf. Prof. Dr. Aboebakar Aceh mengartikan Thoriqot itu sebagai berikut, “Thoriqot yaitu jalan menuju Tuhan, yang dapat membawa manusia itu kepada kebahagiaan dunia dan akhirat”. Sedangkan Prof. Buya Hamka, mengatakan , “Maka diantara makhluk dan Khaliq itu ada perjalanan yang harus kita tempuh. Inilah yang kita katakan Thoriqot”.

Dengan beberapa pengertian para Ulama di atas, jelas bagi kita bahwa Thoriqot itu suatu jalan atau cara yang ditempuh oleh seseorang penganutnya guna mendekatkan dirinya kepada Allah swt., serta mencari keridhaan-Nya dalam bentuk beribadat secara khusu’ baik lahir maupun batin. Demikianlah Thoriqot itu merupakan tindak lanjut dalam perkembangan Tasawuf yang kian hari kian banyak jumlah pengikutnya, hingga kepada para Ulama masa kini, bahkan hingga sampai masa yang akan datang.

Thoriqot bukanlah alairan kepercayaan atau aliran kebatinan, tetapi Thoriqot adalah bagian dari ajaran agama Islam yang terpenting. Disimpulkan atas tiga ajaran pokok sesuai petunjuk Hadist Riwayat Bukhari dan Muslim, “Islam, Iman, Ihsan”.
-                           * Untuk mengetahui Islam pelajarilah ilmu Fiqih.
-                           * Untuk mengetahui Iman pelajarilah ilmu Ushuluddin.
-                           * Untuk mengetahui Ihsan pelajarilah ilmu Tasawuf/Thoriqot.

Tasawuf/Thoriqot yaitu jalan yang harus ditempuh oleh setiap Muslimin untuk mendekatkan diri sedekat-dekatnya, dengan Mahabbah, serta melakukan ibadah kepada Allah swt., seakan-akan melihat kepada-Nya. Sebagaimana yang telah disampaikan oleh Malaikat Jibril dalam menyampaikan wahyu-Nya kepada Nabi Muhammad saw. dengan bentuk pertanyaan, “Ajari aku tentang ihsan.” Kemudian dijawab oleh Nabi :

“Bahwa engkau menyembah Allah solah-olah engkau melihat-Nya, walupun engkau tidak dapat melihat-Nya, namun sesungguhnya Allah melihat engkau.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dengan perkataan lain, diri kita setiap saat selalu terkontrol, karena sesungguhnya Allah swt. berada disisi kita, sehingga terhindar dari hal-hal yang tidak baik. Bila Islam sebagai pembinaan; dan Iman sebagai dasar pemikiran maka Ihsan merupakan dasar tujuan, tujuan akhir hayat manusia. Karena itu bertasawuf/berthoriqotlah agar tercapai tiga dasar Dienul Islam yang kokoh tak terpisahkan.

Dari sekian banyaknya Thoriqot Islam, terdapat dua Thoriqot yang digabung, yaitu “Thoriqot Qodiriyyah dan Naqsabandiyyah”. Adapun metode pengamalan Thoriqot Qodiriyyah ialah mengamalkan dzikir kepada Allah secara jahar (dibaca keras). Sedangkan Thoriqot Naqsabandiyyah melaksanakan dzikir khafi (yang diingatkan di dalam hati). Keduanya harus diamalkan secara terpadu, kontinyu dan teratur. Maksudnya untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah, mempertebal iman, memperkokoh benteng pertahanan batiniah dari segala godaan syetan dan nafsu angkara murka serta pengaruh-pengaruh lingkungan yang negatif. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw. yang artinya, “Orang yang kuat imannya ia mempunyai kemampuan untuk menguasai dirinya, karena hati diisi dengan dzikrullah, ingat selalu hanya kepada Allah swt.” (Al Hadist).
Demikian syariat dan hakikat keduanya tidak bisa dipisahkan.

Arti Tashawwuf
Tashawwuf atau yang biasa disebut tasawuf, berasal dari kata shafa (bersih), karena kriterianya ialah kebersihan (kesucian hati). Dengan mengikhlaskan pengabdian hanya kepada Allah swt.
Tasawuf adalah bagaikan lautan dasar dzikir Laa Ilaaha Illallah. Ibadah yang tidak dengan dzikir (ingat) kepada Allah adalah gerak-gerik kosong atau hampa. Oleh karena itu Allah memperingatkan dalam Al Quran :
fawaylun lilmushalliina
Artinya : Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,(QS. Al-maa’un : 4).

alladziina hum 'an shalaatihim saahuuna
Artinya : (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,(QS. Al-maa’un : 5).

Maksudnya, dia melakukan shalat hanya dengan fisiknya namun tidak ada pengaruhnya shalat itu pada hatinya. Fisik menghadap Kiblat tetapi hati tidak khusu’, atau yang selalu melalaikan, acuh akan waktu awal shalat (selalu shalatnya akhir bahkan kelewat). Sedangkan unsur-unsur tasawuf antara lain, ialah tawakkal, sabar, tekun, khusu’ beribadah memusatkan hatinya hanya kepada Allah swt.
-       * Bertasawuf selalu menjaga keadaan ingat kepada Allah;
-       * Bertasawuf ialah membersihkan hati dan bermujahadah kepada Allah;
   * Bertasawuf yaitu menghias diri dengan akhlaq terpuji, melepas diri dari akhlaq yang tercela dan mendekatkan diri kepada Allah seru sekalian alam;
-  * Bertaswauf orang ingin hatinya dibersihkan Allah dan yang masuk ke dalam hakikat orang yang dapat merasakan lezatnya berdzikir kepada Allah swt.;
-        * Bertasawuf permulaannya ma’rifatullah dan akhirnya mentauhidkan Allah.

Jadi dengan melaksanakan ajaran tasawuf Islam berarti telah mengikuti jalan lurus yang telah ditempuh oleh keempat golongan, yaitu :
    
Para Nabiyullah
Para Nabi Allah merupakan utusan yang pertama dan utama, karena mereka telah menempati ranking tertingi dalam pengabdian kepada Allah swt. dengan tugas memimpin umat ke jalan yang lurus yang ditunjuki-Nya dengan beraneka ragam derita/cobaan yang dialaminya.

        Para Sahabat
Para Sahabat karib Nabi Muhammad saw., yaitu Abu Bakar Siddiq, Umar, Ustman, dan Ali bin Abi Thalib. Cintanya kepada Nabi saw. melebihi cintanya kepada anak dan istrinya. Imannya tak tergoyahkan dalam keadaan bagaimanapun. Mereka benar-benar menjadi tangan kanan Nabi saw. dalam menyiarkan serta mengembangkan ajaran Islam, sehingga agama tersebut dapat berkembang menjadi agama dunia.

        Para Waliyullah
Para Wali Allah yakni mereka yang pada masa hidupnya lebih banyak mengikuti jejak Sahabat Nabi saw. Selalu berkonsentrasi segala ingatan, perasaan, dan tujuannya yang ditujukan semata-mata kepada Allah/dzikirullah selalu, rasa cintanya kepada Allah sangat mendalam.

        Orang-orang yang shaleh.
Berikutnya adalah golongan yang keempat terdiri dari orang-orang shaleh, yaitu orang-orang yang beriman yang mengikuti jejak tiga golongan di atas dam memiliki keahlian tertentu. Keahliannya bukan hanya untuk kepentingan pribadi dan keluarhanya, melainkan juga untuk kemanusiaan dan agama (mengutamakan mendekatkan diri kepada Allah). Selanjutnya adalah umat Islam yang mengikuti jejak pendahulu mereka yang empat golongan di atas, mereka tidak merasa kebertan sedikitpun dalam enerima syari’at Islam walau harus mengalami ujian yang tidak henti-hentinya. Sejalan dengan Firman Allah ;
faman yuridi allaahu an yahdiyahu yasyrah shadrahu lil-islaami waman yurid an yudhillahu yaj'alshadrahu dhayyiqan harajan ka-annamaa yashsha''adu fii alssamaa-i kadzaalika yaj'alu allaahu alrrijsa 'alaa alladziina laa yu/minuuna
Artinya : Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya503, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.(QS. Al-An”am: 125).

Segi manfaatnya tasawuf merupakan dasar pokok kekuatan batin, pembersih jiwa, pemupuk iman, penyubur amal shaleh semata-mata mencari keridhoan Allah, memperkuat daya juang dengan sifat-sifat; sabar, syukur, ridho, ikhlas, sikap ramah tamah, muka jernih dan bermoral luhur yang kesemuanya itu adalah sifat-sifat yang berniali tinggi. Orang yang lapang dadanya menerima tasawuf Islam pertanda memperoeh hidayah Allah, sebaliknya yang masih merasa berat menerima sebagai pandangan hidupnya, dituntut untuk terus berusaha meraih petunjuk tasawuf/thoriqot itu.

Pandangan yang Keliru terhadap Tarekat

Dari fakta sejarah yang diuraikan, penulisan sejarah Indonesia yang memberikan evaluasi negative terhadap Tarekat, yang dinilai sebagai penyebab utama timbulnya kemunduran Indonesia, adalah keliru. Hasil interpretasi penulis sejarah yang belum memahami hakekat Gerakan Tarekat. Kelompok penulis ini sebenarnya juga tidak mengerti makna eksistensi Tarekat dan aktivitasnya. Dinilai sesederhana yang dilihat hanya pada kegiatan ritualnya semata. Padahal ruang garapan Tarekat seluas kepentingan kehidupan kebersamaan dan kenegaraan. Walau aktivitas utamanya lebih ditamp[akkan merupakan latihan peningkatan pendekatan diri terhadap Allah Robbul Izzati.

Oleh karena itu, akan terlihat Tarekat dengan gerakannya pada setiap zaman mengalami perubahan aktivitasnya. Kurangnya pemahaman hal yang demikian ini akan mengecilkan Gerakan Tarekat hanya sebagai gerakan olah jiwa tenpa terkait dalam kegiatan kebangsaan dan kenegaraan.
Tulisan ini diangkat dengan tujuan untuk membuka kembali realitas sejarah gerakan Tarekat yang tidak hanya sebatas Indonesia, melainkan gambaran tiap gerakannya berkaitan dengan kondisi Internasional.
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. UNTAIAN MUTIARA TQN SURYALAYA - SIRNARASA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger