Latest Post
05.17
Dzikir Jahar (dikeraskan)
Written By Mahmud J. Al Maghribi on Senin, 28 Januari 2013 | 05.17
Dzikir Jahar, yaitu
dzikir yang dibaca dengan cara dikeraskan suaranya. Tujuannya dalah agar gerak
lafadz Laa Ilaaha Illallah yang diucapkan dapat menggerakkan pada keseluruh
anggota badan dan seluruh bidang lathifah (perasaaan). Lafadz Laa Ilaaha
Illallah lisan tidak akan berbekas pada seluruh kekhusu’an hati, kecuali dengan
kekuatan lisan pula. Sebagaimanan Firman Allah :
wa-idzi istasqaa muusaa liqawmihi faqulnaa idhrib bi'ashaaka alhajara fainfajarat minhu itsnataa'asyrata 'aynan qad 'alima kullu unaasin masyrabahum kuluu waisyrabuu min rizqi allaahi walaa ta'tsaw fii al-ardhi mufsidiina
|
Artinya : Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman: "Pukullah batu itu dengan tongkatmu". Lalu memancarlah daripadanya dua belas mata air. Sungguh tiap-tiap suku telah mengetahui tempat minumnya (masing-masing). Makan dan minumlah rezki (yang diberikan) Allah, dan janganlah kamu berkeliaran di muka bumi dengan berbuat kerusakan.(QS. Al-Baqarah : 60).
|
Maksud batu di sini
adalah hati manusia lebih keras daripada batu. Selanjutnya dinyatakan pula
dalam Al-Qur’an :
tsumma qasat quluubukum min ba'di dzaalika fahiya kaalhijaarati aw asyaddu qaswatan wa-inna minaalhijaarati lamaa yatafajjaru minhu al-anhaaru wa-inna minhaa lamaa yasysyaqqaqu fayakhruju minhualmaau wa-inna minhaa lamaa yahbithu min khasyyati allaahi wamaa allaahu bighaafilin 'ammaata'maluuna
|
Artinya : Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal diantara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang meluncur jatuh, karena takut kepada Allah. Dan Allah sekali-sekali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan.(QS. Al-Baqarah : 74).
|
Batu keras banyak
gunanya; dipakai pondasi gedung, gudang, jalan jembatan, dan sebagainya. Lain
halnya dengan hati manusia, jika keras seperti batu merusak jiwa mereka sendiri
juga meresahkan orang lain. Karena itu sebagaimana batu tak dapat dipecahkan
dengan begitu saja, kecuali dengan kekuatan luar biasa. Berdzikir dengan
pukulan gema yang kuat, suara keras dapat menghasilkan “Nur Dzikir”, dalam
ronggga batin orang yang berdzikir, sehingga hati itu hidup berkat “Nur Hidup”,
Nur Ilahi yang kekal dan abadi. Keterangan berdzikir keras (jahar) juga
dijelaskan dalam Al-Qur’an Surat An-Nur sebagai berikut :
fii buyuutin adzina allaahu an turfa'a wayudzkara fiihaa ismuhu yusabbihu lahu fiihaa bialghuduwwi waal-aasaali
|
Artinya : Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang, (QS. AN-Nur : 36).
|
Suara yang keras dalam
berdzikir diriwayatkan pula oleh Imam Bukhari dalam kitab shahihnya (bab
dzikir). Diceritakan dari Ishak bin Abdurrahman dari Amir, bahwa Ibnu Abbas
meriwayatkan :
“Bahwa mengeraskan
suara dalam berdzikir di kala manusia selesai dhalat fardhu, betul-betul
terjadi di masa Nabi saw. kemudian Ibnu Abbas mendengar suara keras dalam
berdzikir itu.” (HR. Bukhari).
Perintah mengingat
Allah melebihi dari pada ingatannya kepada orang tua. Sebagaimana digariskan
dalam Al-Qur’an :
fa-idzaa qadhaytum manaasikakum faudzkuruu allaaha kadzikrikum aabaa-akum aw asyadda dzikran famina alnnaasi man yaquulu rabbanaa aatinaa fii alddunyaa wamaa lahu fii al-aakhirati min khalaaqin
|
Artinya : Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berdzikirlah dengan menyebut Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu, atau (bahkan) berdzikirlah lebih banyak dari itu. Maka di antara manusia ada orang yang bendo'a: "Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia", dan tiadalah baginya bahagian (yang menyenangkan) di akhirat.(QS. Al-Baqarah : 200).
|
Di dalam Thoriqot
Qodiriyyah Naqsabandiyyah itu ada dua sistem :
1 1.
Dzikir Jahar (dengan lisan) sedikitnya
165 kali setiap selesai shalat fardhu.
2 2.
Dzikir Khafi (dengan hati) setiap saat
sepanjang hayat.
Para Ulama tasawuf
bertutur :
“Telah berkata para
ualam tasawuf berdzikir itu ada tiga syarat :
1.
Dengan berwudhu sempurna (tertib dan
berdoa sebelum dan sesudahnya).
2.
Dengan suara kuat/keras dan bukan sambil
mengantuk.
3.
Dengan pukulan yang tepat, ke ahti
sanubari.”
Sehingga menghasilkan
cahaya dzikir dalam batin orang yang berdzikir. Maka tiga syarat itu sangat
besar pengaruhnya, bukan saja dari kebangkitan semangat juang seseorang dalam
menegakkan kalimat Thayyibah, tetapi juga akan keberhasilannya. Sebab itu,
mengucapkan Tauhid dengan lidah dietapkan menjadi syarat mutlak untuk diterima
seorang Muslim. Hati yang mewakilkan pengucapan lidah (suara keras) sudah
barang tentu setelah melalui proses yang semestinya.
Dzikir bersama-sama
pada waktu tertentu/ba’da sahalat fardhu akan lebih meresap dalam menyingkap
hijab, menhasilkan Nur Dzikir.
Berupayalah sekuat daya
untuk senatiasa mengingat Allah swt. dengan lisan/lidah, gerakan (pukulan yang
kuat) di hati.
Firman Allah dal
Al_Qur’an :
innamaa almu/minuuna alladziina idzaa dzukira allaahu wajilat quluubuhum wa-idzaa tuliyat 'alayhimaayaatuhu zaadat-hum iimaanan wa'alaa rabbihim yatawakkaluuna
|
Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.(QS. Al-Anfal : 2).
|
Apabila hati sudah
tersentuh karena disebut nama Allah maka menggigil, hati gemetar dan air mata
bercucuran karena cintanya kepada Allah secara terus menerus. Sebagaimana dijelaskan
Rasullullah saw :
“Tandanya mahabbah
(cinta) kepada Allah, cinta berdzikir. Tandanya membenci Allah, benci
berdzikir.” (Al-Hadist).
Dan selanjutnya Nabi
saw. bersabda :
“Suara yang kerasa
dalam berdzikir bersama-sama pada waktu tertentu/ba’da shalat fardhu akan
berbekas dalam menyingkap hijab, menghasilakn nur dzikir.” (HR. Bukhari).
Label:
Ilmu Amaliah,
Tentang Dzikirullah
02.16
Dasar Hukum Berthoriqot
Segi
eksistensi/perwujudan amalan thoriqot bertujuan melaksanakan Syari’at Islam
secara keseluruhan, tertib dan teratur serta teguh di atas norma-norma yang
dikehendaki Allah serta Rasul-Nya.
Kita singkap thoriqot
berlandaskan pada Firman Allah dalam Al-Qur’an yang berbunyi sebagai berikut :
wa-allawi
istaqaamuu 'alaa alththhariiqati la-asqaynaahum
maa-an ghadaqaan
|
|||||
Artinya : Dan
bahwasanya: jikalau mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (agama
Islam), benar-benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar
(rezki yang banyak). (QS. Al-Jin : 16).
|
|||||
wa-annaa minnaa alshshaalihuuna waminnaa duuna dzaalika
kunnaa tharaa-iqa qidadaan
|
|||||
Artinya : Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang
yang saleh dan di antara kami ada (pula) yang tidak demikian halnya. Adalah
kami menempuh jalan yang berbeda-beda. (QS. Al-Jin : 11).
|
Ayat tersebut di atas
oleh para Ulama Tasawuf dijadikan pegangan hokum dalam melaksanakan pengamalan
ajaran thoriqot. Karena dengan mengamalkan thoriqot akan dapat diperoleh tujuan
melaksanakan Syari’at Islam yang sebenarnya (terpadu ibadat jasad, nyawa dan
rasa) yang dimaksud untuk tetap senatiasa berdzikir dan bertasbih dengan
menyebut nama Allah sebanyak-banyaknya baik pada waktu pagi dan petang. Dari
segi materi pokok amalan thoriqot yang berupa wirid dzikir, baik yang dilakukan
secara mula-zamah yakni secara terus menerus, ataupun yang dilakukan secara mukhalafah
maksudnya menhindarakan diri dari segala sesuatu yang dapat membawa lupa kepada
Allah swt.
Hal ini dinyatakan
Allah melalui salah satu Firman-Nya :
yaa ayyuhaa alladziina aamanuu
udzkuruu allaaha dzikran katsiiraan
|
Artinya : Hai
orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir
yang sebanyak-banyaknya. (QS. Al-Ahzab : 41)
|
wasabbihuuhu
bukratan wa-ashiilaan
|
Artinya : Dan
bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang. (QS. Al-Ahzab :42)
|
Berdasarkan bunyi
ayat ini maka jelas bahwa Allah telah memerintahkan kepada sekalian manusia
yang beriman untuk tetap senatiasa “Berdzikir dan Bertasbih” dengan menyebut
nama Allah sebanyak-banyaknya baik waktu pagi dan petang, siang ataupun
malam, selama hayat masih dikandung badan, guna memohon ampun kepada-Nya.
Sebab manusia tidak bisa terlepas dari dosa dan noda, baik ucapan maupun
perbuatan sering melangar larangan Allah. Dijelaskan dalam Firman-Nya :
|
waalladziina
idzaa fa'aluu faahisyatan aw zhalamuu
anfusahum dzakaruu allaaha faistaghfaruu
lidzunuubihim waman yaghfiru aldzdzunuuba illaa allaahu
walam yushirruu 'alaa maa fa'aluu wahum
ya'lamuuna
|
Artinya : Dan
(juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya
diri sendiri229, mereka ingat akan
Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat
mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan
kejinya itu, sedang mereka mengetahui. (QS. Ali-Imron : 135).
|
Berdzikir itu
mengharapka ridho serta ampunan Allah swt. Segala kesalahannya akan
diampuni-Nya apabila cepat-cepat mohon ampun dan bertaubat. Karena orang yang
baik, bukanlah orang yang tidak pernah berbuat salah, tetapi orang yang baik
adalah yang sanggup memperbaiki dirinya dari segala kesalahan yang pernah
dilakukannya.
Label:
Dakwah,
Ilmu Thariqah
00.08
Dengan beberapa pengertian para Ulama di atas, jelas bagi kita bahwa Thoriqot itu suatu jalan atau cara yang ditempuh oleh seseorang penganutnya guna mendekatkan dirinya kepada Allah swt., serta mencari keridhaan-Nya dalam bentuk beribadat secara khusu’ baik lahir maupun batin. Demikianlah Thoriqot itu merupakan tindak lanjut dalam perkembangan Tasawuf yang kian hari kian banyak jumlah pengikutnya, hingga kepada para Ulama masa kini, bahkan hingga sampai masa yang akan datang.
Thoriqot bukanlah alairan kepercayaan atau aliran kebatinan, tetapi Thoriqot adalah bagian dari ajaran agama Islam yang terpenting. Disimpulkan atas tiga ajaran pokok sesuai petunjuk Hadist Riwayat Bukhari dan Muslim, “Islam, Iman, Ihsan”.
Tasawuf/Thoriqot yaitu jalan yang harus ditempuh oleh setiap Muslimin untuk mendekatkan diri sedekat-dekatnya, dengan Mahabbah, serta melakukan ibadah kepada Allah swt., seakan-akan melihat kepada-Nya. Sebagaimana yang telah disampaikan oleh Malaikat Jibril dalam menyampaikan wahyu-Nya kepada Nabi Muhammad saw. dengan bentuk pertanyaan, “Ajari aku tentang ihsan.” Kemudian dijawab oleh Nabi :
“Bahwa engkau menyembah Allah solah-olah engkau melihat-Nya, walupun engkau tidak dapat melihat-Nya, namun sesungguhnya Allah melihat engkau.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dari sekian banyaknya Thoriqot Islam, terdapat dua Thoriqot yang digabung, yaitu “Thoriqot Qodiriyyah dan Naqsabandiyyah”. Adapun metode pengamalan Thoriqot Qodiriyyah ialah mengamalkan dzikir kepada Allah secara jahar (dibaca keras). Sedangkan Thoriqot Naqsabandiyyah melaksanakan dzikir khafi (yang diingatkan di dalam hati). Keduanya harus diamalkan secara terpadu, kontinyu dan teratur. Maksudnya untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah, mempertebal iman, memperkokoh benteng pertahanan batiniah dari segala godaan syetan dan nafsu angkara murka serta pengaruh-pengaruh lingkungan yang negatif. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw. yang artinya, “Orang yang kuat imannya ia mempunyai kemampuan untuk menguasai dirinya, karena hati diisi dengan dzikrullah, ingat selalu hanya kepada Allah swt.” (Al Hadist).
Jadi dengan melaksanakan ajaran tasawuf Islam berarti telah mengikuti jalan lurus yang telah ditempuh oleh keempat golongan, yaitu :
Para Nabiyullah
Segi manfaatnya tasawuf merupakan dasar pokok kekuatan batin, pembersih jiwa, pemupuk iman, penyubur amal shaleh semata-mata mencari keridhoan Allah, memperkuat daya juang dengan sifat-sifat; sabar, syukur, ridho, ikhlas, sikap ramah tamah, muka jernih dan bermoral luhur yang kesemuanya itu adalah sifat-sifat yang berniali tinggi. Orang yang lapang dadanya menerima tasawuf Islam pertanda memperoeh hidayah Allah, sebaliknya yang masih merasa berat menerima sebagai pandangan hidupnya, dituntut untuk terus berusaha meraih petunjuk tasawuf/thoriqot itu.
Pandangan yang Keliru terhadap Tarekat
Dari fakta sejarah yang diuraikan, penulisan sejarah Indonesia yang memberikan evaluasi negative terhadap Tarekat, yang dinilai sebagai penyebab utama timbulnya kemunduran Indonesia, adalah keliru. Hasil interpretasi penulis sejarah yang belum memahami hakekat Gerakan Tarekat. Kelompok penulis ini sebenarnya juga tidak mengerti makna eksistensi Tarekat dan aktivitasnya. Dinilai sesederhana yang dilihat hanya pada kegiatan ritualnya semata. Padahal ruang garapan Tarekat seluas kepentingan kehidupan kebersamaan dan kenegaraan. Walau aktivitas utamanya lebih ditamp[akkan merupakan latihan peningkatan pendekatan diri terhadap Allah Robbul Izzati.
Oleh karena itu, akan terlihat Tarekat dengan gerakannya pada setiap zaman mengalami perubahan aktivitasnya. Kurangnya pemahaman hal yang demikian ini akan mengecilkan Gerakan Tarekat hanya sebagai gerakan olah jiwa tenpa terkait dalam kegiatan kebangsaan dan kenegaraan.
Arti Thoriqot dan Tashawwuf
Dalam ilmu tasawuf
diterangkan, bahwa Thoriqot, atau yang lebih dikenal Tarekat ialah jalan atau
petunjuk, atau perbuatan untuk melaksanakan suatu ibadah sesuai dengan ajaran
yang dicontohkan oleh Rosullullah saw. serta dikerjakan oleh para Sahabat, para
Tabi’in, para Tabi’it Tabi’in, dan seterusnya turun temurun sampai kepada Guru
Mursyid, para Ulama secara bersambung dan berantai hingga pada masa kini.
Dalam ilmu tasawuf, bahwa Sunnah Nabi itu harus dilakukan dengan Thoriqot. Sesuai dengan maksud
tersebut Rasullullah saw. bersabda :
“Syariat
itu ucapanku. Thoriqot itu perbuatanku. Hakikat itu merupakan tingkah laku
daripadaku, dan Ma’rifat itu pokok dasar (modal) atau pangkal kekayaan (baik
lahir maupun batin).’ (HR. Anas bin Malik).
Dengan demikian dapatlah
dimengerti bahwa semua bimbingan peunjuk guru itu dinamakan Thoriqot. Dan Guru
pertama umat Islam ialah Nabi Muhammad saw. Setelah Nabi wafat diteruskan oleh
pewarisnya, yakni para Sahabat/Ulama. Para Ulama itu penerima/pemegang amanat
para Rasul Allah. Dan mempunyai kedudukan tersendiri, kedudukan yang tidak
mudah dicapai oleh sembarang orang. Kelanjutan hadist menerangkan bahwa :
“Para
Ulama itu adalah pewaris para Nabi”. (HR. Turmudzi).
Thoriqot itu merupakan
saluran dari pada Tasawuf. Prof. Dr. Aboebakar Aceh mengartikan Thoriqot itu
sebagai berikut, “Thoriqot yaitu jalan menuju Tuhan, yang dapat membawa manusia
itu kepada kebahagiaan dunia dan akhirat”. Sedangkan Prof. Buya Hamka,
mengatakan , “Maka diantara makhluk dan Khaliq itu ada perjalanan yang harus
kita tempuh. Inilah yang kita katakan Thoriqot”.
Dengan beberapa pengertian para Ulama di atas, jelas bagi kita bahwa Thoriqot itu suatu jalan atau cara yang ditempuh oleh seseorang penganutnya guna mendekatkan dirinya kepada Allah swt., serta mencari keridhaan-Nya dalam bentuk beribadat secara khusu’ baik lahir maupun batin. Demikianlah Thoriqot itu merupakan tindak lanjut dalam perkembangan Tasawuf yang kian hari kian banyak jumlah pengikutnya, hingga kepada para Ulama masa kini, bahkan hingga sampai masa yang akan datang.
Thoriqot bukanlah alairan kepercayaan atau aliran kebatinan, tetapi Thoriqot adalah bagian dari ajaran agama Islam yang terpenting. Disimpulkan atas tiga ajaran pokok sesuai petunjuk Hadist Riwayat Bukhari dan Muslim, “Islam, Iman, Ihsan”.
- * Untuk mengetahui Islam pelajarilah ilmu
Fiqih.
- * Untuk mengetahui Iman pelajarilah ilmu
Ushuluddin.
- * Untuk mengetahui Ihsan pelajarilah ilmu
Tasawuf/Thoriqot.
Tasawuf/Thoriqot yaitu jalan yang harus ditempuh oleh setiap Muslimin untuk mendekatkan diri sedekat-dekatnya, dengan Mahabbah, serta melakukan ibadah kepada Allah swt., seakan-akan melihat kepada-Nya. Sebagaimana yang telah disampaikan oleh Malaikat Jibril dalam menyampaikan wahyu-Nya kepada Nabi Muhammad saw. dengan bentuk pertanyaan, “Ajari aku tentang ihsan.” Kemudian dijawab oleh Nabi :
“Bahwa engkau menyembah Allah solah-olah engkau melihat-Nya, walupun engkau tidak dapat melihat-Nya, namun sesungguhnya Allah melihat engkau.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dengan perkataan lain,
diri kita setiap saat selalu terkontrol, karena sesungguhnya Allah swt. berada
disisi kita, sehingga terhindar dari hal-hal yang tidak baik. Bila Islam
sebagai pembinaan; dan Iman sebagai dasar pemikiran maka Ihsan merupakan dasar
tujuan, tujuan akhir hayat manusia. Karena itu bertasawuf/berthoriqotlah agar
tercapai tiga dasar Dienul Islam yang kokoh tak terpisahkan.
Dari sekian banyaknya Thoriqot Islam, terdapat dua Thoriqot yang digabung, yaitu “Thoriqot Qodiriyyah dan Naqsabandiyyah”. Adapun metode pengamalan Thoriqot Qodiriyyah ialah mengamalkan dzikir kepada Allah secara jahar (dibaca keras). Sedangkan Thoriqot Naqsabandiyyah melaksanakan dzikir khafi (yang diingatkan di dalam hati). Keduanya harus diamalkan secara terpadu, kontinyu dan teratur. Maksudnya untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah, mempertebal iman, memperkokoh benteng pertahanan batiniah dari segala godaan syetan dan nafsu angkara murka serta pengaruh-pengaruh lingkungan yang negatif. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw. yang artinya, “Orang yang kuat imannya ia mempunyai kemampuan untuk menguasai dirinya, karena hati diisi dengan dzikrullah, ingat selalu hanya kepada Allah swt.” (Al Hadist).
Demikian syariat dan
hakikat keduanya tidak bisa dipisahkan.
Arti
Tashawwuf
Tashawwuf atau yang
biasa disebut tasawuf, berasal dari kata shafa (bersih), karena kriterianya
ialah kebersihan (kesucian hati). Dengan mengikhlaskan pengabdian hanya kepada
Allah swt.
Tasawuf adalah bagaikan
lautan dasar dzikir Laa Ilaaha Illallah. Ibadah yang tidak dengan dzikir
(ingat) kepada Allah adalah gerak-gerik kosong atau hampa. Oleh karena itu
Allah memperingatkan dalam Al Quran :
fawaylun lilmushalliina
| ||||
Artinya : Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,(QS. Al-maa’un : 4).
| ||||
Maksudnya, dia
melakukan shalat hanya dengan fisiknya namun tidak ada pengaruhnya shalat itu
pada hatinya. Fisik menghadap Kiblat tetapi hati tidak khusu’, atau yang selalu
melalaikan, acuh akan waktu awal shalat (selalu shalatnya akhir bahkan
kelewat). Sedangkan unsur-unsur tasawuf antara lain, ialah tawakkal, sabar,
tekun, khusu’ beribadah memusatkan hatinya hanya kepada Allah swt.
- * Bertasawuf selalu menjaga keadaan ingat
kepada Allah;
- * Bertasawuf ialah membersihkan hati dan
bermujahadah kepada Allah;
* Bertasawuf yaitu menghias diri dengan
akhlaq terpuji, melepas diri dari akhlaq yang tercela dan mendekatkan diri
kepada Allah seru sekalian alam;
- * Bertaswauf orang ingin hatinya
dibersihkan Allah dan yang masuk ke dalam hakikat orang yang dapat merasakan
lezatnya berdzikir kepada Allah swt.;
- * Bertasawuf permulaannya ma’rifatullah
dan akhirnya mentauhidkan Allah.
Jadi dengan melaksanakan ajaran tasawuf Islam berarti telah mengikuti jalan lurus yang telah ditempuh oleh keempat golongan, yaitu :
Para Nabiyullah
Para
Nabi Allah merupakan utusan yang pertama dan utama, karena mereka telah
menempati ranking tertingi dalam pengabdian kepada Allah swt. dengan tugas
memimpin umat ke jalan yang lurus yang ditunjuki-Nya dengan beraneka ragam
derita/cobaan yang dialaminya.
Para Sahabat
Para
Sahabat karib Nabi Muhammad saw., yaitu Abu Bakar Siddiq, Umar, Ustman, dan Ali
bin Abi Thalib. Cintanya kepada Nabi saw. melebihi cintanya kepada anak dan
istrinya. Imannya tak tergoyahkan dalam keadaan bagaimanapun. Mereka
benar-benar menjadi tangan kanan Nabi saw. dalam menyiarkan serta mengembangkan
ajaran Islam, sehingga agama tersebut dapat berkembang menjadi agama dunia.
Para Waliyullah
Para
Wali Allah yakni mereka yang pada masa hidupnya lebih banyak mengikuti jejak
Sahabat Nabi saw. Selalu berkonsentrasi segala ingatan, perasaan, dan tujuannya
yang ditujukan semata-mata kepada Allah/dzikirullah selalu, rasa cintanya
kepada Allah sangat mendalam.
Orang-orang yang shaleh.
Berikutnya
adalah golongan yang keempat terdiri dari orang-orang shaleh, yaitu orang-orang
yang beriman yang mengikuti jejak tiga golongan di atas dam memiliki keahlian
tertentu. Keahliannya bukan hanya untuk kepentingan pribadi dan keluarhanya,
melainkan juga untuk kemanusiaan dan agama (mengutamakan mendekatkan diri
kepada Allah). Selanjutnya adalah umat Islam yang mengikuti jejak pendahulu
mereka yang empat golongan di atas, mereka tidak merasa kebertan sedikitpun
dalam enerima syari’at Islam walau harus mengalami ujian yang tidak
henti-hentinya. Sejalan dengan Firman Allah ;
faman yuridi allaahu an yahdiyahu yasyrah shadrahu lil-islaami waman yurid an yudhillahu yaj'alshadrahu dhayyiqan harajan ka-annamaa yashsha''adu fii alssamaa-i kadzaalika yaj'alu allaahu alrrijsa 'alaa alladziina laa yu/minuuna
|
Artinya : Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya503, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.(QS. Al-An”am: 125).
|
Segi manfaatnya tasawuf merupakan dasar pokok kekuatan batin, pembersih jiwa, pemupuk iman, penyubur amal shaleh semata-mata mencari keridhoan Allah, memperkuat daya juang dengan sifat-sifat; sabar, syukur, ridho, ikhlas, sikap ramah tamah, muka jernih dan bermoral luhur yang kesemuanya itu adalah sifat-sifat yang berniali tinggi. Orang yang lapang dadanya menerima tasawuf Islam pertanda memperoeh hidayah Allah, sebaliknya yang masih merasa berat menerima sebagai pandangan hidupnya, dituntut untuk terus berusaha meraih petunjuk tasawuf/thoriqot itu.
Pandangan yang Keliru terhadap Tarekat
Dari fakta sejarah yang diuraikan, penulisan sejarah Indonesia yang memberikan evaluasi negative terhadap Tarekat, yang dinilai sebagai penyebab utama timbulnya kemunduran Indonesia, adalah keliru. Hasil interpretasi penulis sejarah yang belum memahami hakekat Gerakan Tarekat. Kelompok penulis ini sebenarnya juga tidak mengerti makna eksistensi Tarekat dan aktivitasnya. Dinilai sesederhana yang dilihat hanya pada kegiatan ritualnya semata. Padahal ruang garapan Tarekat seluas kepentingan kehidupan kebersamaan dan kenegaraan. Walau aktivitas utamanya lebih ditamp[akkan merupakan latihan peningkatan pendekatan diri terhadap Allah Robbul Izzati.
Oleh karena itu, akan terlihat Tarekat dengan gerakannya pada setiap zaman mengalami perubahan aktivitasnya. Kurangnya pemahaman hal yang demikian ini akan mengecilkan Gerakan Tarekat hanya sebagai gerakan olah jiwa tenpa terkait dalam kegiatan kebangsaan dan kenegaraan.
Tulisan ini diangkat dengan tujuan untuk membuka kembali realitas sejarah gerakan Tarekat yang tidak hanya sebatas Indonesia, melainkan gambaran tiap gerakannya berkaitan dengan kondisi Internasional.
Label:
Dakwah,
Kajian Tasawuf
00.05
Sebelum melancarakan perlawanan fisik, K.H. Zainal Mustofa menyadari kelemahannya. Oleh karena itu, guna menumbuhkan keyakinan dan keberanian tempur maka digunakanlah Metode Dzikir dan Shalawat bagi santri-santri yang bertindak sebagai pasukan sukarela. Selanjutnya K.H. Zainal Mustofa memimpin gerakan protes dengan melancarkan perlawanan bersenjata. Protes ini ternyata mempunyai dampak politik yang mempengaruhi kebijakan pemerintahan Jepang di Tokyo.
Kenyataan sejarah ini, membuktikan Tarekat menjadikan dirinya sebagi kelompok kecil yang kreatif yang menggerakkan mayoritas yang menantikan keteladannya. Gerak kepeloporannya dalam menghadapi penjajah Barat dan Jepang, menghantarkan bangsa Indonesia ke gerbang kemerdekaannya. Proklamasi 17 Agustus 1945, bertepatan 9 Ramadhan 1364 H, sebagai puluhan pertama, puluhan rahmat Allah Yang Maha Kuasa.
Sumber : TQN Sejarah, Asal-Usul, dan Perkembangannya (Ponpes Suryalaya).
Tarekat pada Masa Pendudukan Jepang
Pengaruh yang dalam
dari kalangan ulama Sufi dan organisasi Tarekat terhadap rakyat tidak terhenti
di masa penjajahan Barat, hal ini terbukti pada periode pendudukan Jepang di
Indonesia (1942-1945), terlihat perlawanan Ulama Sufi menunjukkan sikap
perlawanannya.
Semula kehadiran Jepang
di Indonesia karena propagandanya diterima sebagai pembebas. Tetapi kenyataan selanjutnya
Jepang yang dihinggapi penyakit mabuk kemenangan, mulai bertindak menindas.
Akibatnya adanya blokade dari Sekutu, kondisi kehidupan ekonomi sangat
menyedihkan. Sebenarnya kebijakan pendudukan Jepang sangat menguntungkan para ulama Sufi, sebab dalam pembinaan teritorial, Jepang lebih bersedia dengan Ulama non Parpol. Pendekatan terhadap Ulama-ulama Desa, memungkinkan segenap ulama
Sufi yang menjadi pimpinan Pondok Pesantren akan mendapat kehormatan. Namun
kenyataannya perang Asia Timur Raya menyeret kehidupan umat Islam sangat
mengkhawatirkan. Apalagi para petani desa mengalami penyitaan padi miliknya.
Di bawah kondisi
kekuatan umat Islam terpecah-pecah, di satu pihak seperti diberikan kesempatan
membina organisasi militer modern, 1943 Tentara Pembela Tanah Air (PETA), di
lain pihak, para Ulama Sufi mengalami penindasan tentara Jepang terhadap
petani. Situasi yang langsung menyakasikan penindasan, menjadikan K.H. Zainal
Mustofa dari Pesantren Sukamanah Tasikmalaya, melancarkan gerakan protes pada
tanggal 25-2-1944.
Sebelum melancarakan perlawanan fisik, K.H. Zainal Mustofa menyadari kelemahannya. Oleh karena itu, guna menumbuhkan keyakinan dan keberanian tempur maka digunakanlah Metode Dzikir dan Shalawat bagi santri-santri yang bertindak sebagai pasukan sukarela. Selanjutnya K.H. Zainal Mustofa memimpin gerakan protes dengan melancarkan perlawanan bersenjata. Protes ini ternyata mempunyai dampak politik yang mempengaruhi kebijakan pemerintahan Jepang di Tokyo.
Sekalipun tidak
berhasil mematahkan kekuatan militer Jepang, pengaruhnya menjadikan Perdana Menteri Koiso menyampaikan
perkenan kemerdekaan kelak dikemudian hari (7 September 1944). Bagi Jepang
janji ini sebagai sistem persenjataan sosial (sispersos) yang bertujuan
melokalisasi pengaruh gerakan protes agar tidak mendapat dukungan dari kalangan
politisi. Hasilnya untuk sementara memang benar, kalangan Politisi tidak
memberikan dukungan. Kalangan politisi merasa yakin akan tercapainya kemerdekaan
Indonesia tanpa dengan mengadakan perlawanan fisik terhadap Jepang.
Setahun kemudian
setelah janji tersebut disiarkan, Tentara Peta mengadakan pemberontakan di
Blitar (15 Februari 1945). Kedua tokoh, yakni K. Ngahdullah Sirodj dan K.
Holil sebagai Ulama Blitar memberikan dukungan terhadap pemberontakan tentara
Peta yang dipimpin oleh Supriyadi. Menghadapi perlawanan ini, Jepang kembali
melancarkan sispersos yang memungkinkan para politis memfokuskan perhatiannya
pada pembentukan Badan Usaha Penyeldik
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), bukan kepada pemberontakan Peta.
Kenyataan sejarah ini, membuktikan Tarekat menjadikan dirinya sebagi kelompok kecil yang kreatif yang menggerakkan mayoritas yang menantikan keteladannya. Gerak kepeloporannya dalam menghadapi penjajah Barat dan Jepang, menghantarkan bangsa Indonesia ke gerbang kemerdekaannya. Proklamasi 17 Agustus 1945, bertepatan 9 Ramadhan 1364 H, sebagai puluhan pertama, puluhan rahmat Allah Yang Maha Kuasa.
Sumber : TQN Sejarah, Asal-Usul, dan Perkembangannya (Ponpes Suryalaya).
23.57
Hubungan Tarekat dengan Merah Putih
Written By Mahmud J. Al Maghribi on Minggu, 27 Januari 2013 | 23.57
Hubungannya gerakan
Tarekat dengan Merah Putih yang menjadi cikal bakal bendera Negara Kesatuan
Republik Indonesia dapat dilihat dari budaya mengibarkan merah putih atau
membalut merah putih pada bagian atap rumah atau suhunan yag sering disebut
juga dengan istilah bubungan.
Istilah suhunan dalam bahasa Indonesia sering
kehilangan hu, menjadi Sunan. Para
Wali juga bergelar Sunan atau Suhunan.
Dengan bertolak dari Hadist Rosullullah saw. :
“Innallaha zawaaliyal ardha masyariqahaa wa magharibahaa, wa’athaniil kanzainil
ahmara wa abyadha- sesunguhnya Allah memperlihatkan bumi
kepada timur dan baratnya. Allah memberi dua perbendaharaan kepadaku merah
dan putih.” (HR. Muslim).
Bertolak dari ajaran
ini, betapa besarnya makna dari merah putih. Sehingga dibudayakan di tengah
rakyat agar setiap pembangunan rumah diajarkan untuk membalut bagian kerangka
atapnya atau suhunannya dengan kain warna merah putih atau dikibarkan bendera
merah putih. Dan juga dalam kegiatan selamatan terutama pada peringantan hari
besar Islam menggunakan simbolisasi warna merah putih, meskipun hanya pada
pewarnaan bubur.
Sumber : TQN Sejarah, Asal-Usul, dan Perkembangannya (Ponpes Suryalaya)
Sumber : TQN Sejarah, Asal-Usul, dan Perkembangannya (Ponpes Suryalaya)
23.45
Tarekat di Masa Gerakan Nasional
Memasuki abad ke-20
situasi tantangan berubah secara derastis. Peralihan dari masa imprealisme klasik ke imprealisme modern menjadikan
Indonesia sebagai sumber bahan mentah dan pasar dari hasil industri penjajah.
Untuk memenuhi kebutuhan ini Belanda menjalankan Politik Pintu Terbuka yang sudah dimulai 1870. Selain itu guna
memenihi kebutuhan tenaga kerja yang terdidik dan murah dijalankan Politik Etis (1901).
Menghadapi perubahan
ini Kalangan Tarekat tidaklah menentang adanya kebangunan dan kesadaran
berpolitik dan berbangsa yang dimulai dengan membanguin organisasi massa dan po;itik
serta ekonomi. Untuk menghadapi tantangan pendidikan Belanda terhadap anak
pribumi, kalangan Tarekat mengadakan pembaharuan dengan diterimanya pendidikan pesantren yang
selama perang tidak sempat dibangun. Dibidang ekonomi kalangan Terekat
menampakkan dukungannya terhadap upaya penciptaan kesejahteraan rakyat.
Lebih-lebih menghadapi gerakan politik kalangan Ulama Tarekat mendukung
sepenuhnya usaha Pemerintahan Sendiri Self Government.
Menghadapi gerakan
Komunis yang akan menyusup dalam tubuh Serikat Islam, para Ulama Tarekat tidak
ada seorangpun yang menjadi pendukung ideologi komunis. Di luar Tarekat memang
terdapat Haji Misbah yang menjadi pendukung utama gerakan komunis.
Kesertaan Ulama Tarekat
terhadap gerakan Nasional tidak hanya memberikan dukungan moril terhadap
pimpinan oragnisasi Islam. Tetapi sejak lama para Ulama Tarekat ikut serta
menciptakan satu bahasa komunikasi. Semula terpenuhi dengan adanya Aksara Kesatuan dengan menggunakan Huruf Arab Melayu atau Arab Jawi, mulai dikembangkan Bahasa Melayu Pasar. Tetapi dengan adanya
kebijakan politik bahasa dari pemerintahan Belanda maka umat Islam mengmbangkan
Bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan.
04.24
Do'a agar dimudahkan dan disempurnakan oleh Allah SWT.
Robbi yasir lana, wa laa tu'asir'alaina, Allahu robbi tammim lanaa bilkhairi a'malanaa.
Artinya : "Ya Tuhanku, mudahkanlah segala sesuatu bagi kami, dan janganlah Engkau persulit kami, Ya Allah Tuhanku, berikanlah kesempurnaan kepada kami dengan segala kebaikan atas perbuatan kami".
***
Doa-Doa Dibaca Ba'da Wiridan/Khataman
Written By Mahmud J. Al Maghribi on Selasa, 22 Januari 2013 | 04.24
Do'a untuk Kerukunan agar saling mencintai dan berkasih sayang) Bismillaahhir rohmaanir rohhiim 'asalloohu ayyaj'ala bainakum wa bainal ladziina 'adaitum minhum mawadataw walloohhu qodiiruw walloohhu ghofuurur rohiimu.
Artinya : "Semoga Allah menumbuhkan kasih sayang di antara kalian dan termasuk pada orang-orang yang memusuhi kalian. Allah Maha Kuasa dan Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".
Do'a untuk Ampunan Allah (Do'a Nabi Yunus a.s.)
Robbi innii zholamtu nafsii faghfirlii dzambii laa ilaahha illa anta subhaanaka innii kuntu minazh zhoolimiina.
Do'a untuk Ampunan Allah (Do'a Nabi Yunus a.s.)
Robbi innii zholamtu nafsii faghfirlii dzambii laa ilaahha illa anta subhaanaka innii kuntu minazh zhoolimiina.
Artinya : " Ya Allah Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri, maka ampunilah dosaku, tiada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah orang yang menganiaya kepada diriku sendiri".
Do'a untuk Ketentraman Hati
Alloohhumma shohhan-shohhan-shohhan wahhan bahan haa-mim laa yunshoruuna wa ja'alnaa mim baini aydiihhim saddaw wa min kholfihhim saddan fa-aghsyainaahhum fahum laa yubshiruuna kaf-haa-yaa-'ain-shod-haa-mim-'ain-sin-qof laa yushodda'uuna 'anhhaa wa laa yunzifuuna yaa robbu-yaa robbu-yaa robbu wa laa haula wa laa quwwata illa billaahhil 'aliyyil 'azhiimi.
Artinya : "Ya Allah, sehatkanlah-sehatkanlah-sehatkanlah, tuluskanlah ha-mim orang yang zholim tidak akan mendapat pertolongan. Dan Kami adakan di hadapan mereka dinding, dan di belakang mereka dinding. Dan Kami tutup mata mereka, sehingga mereka tidak melihat, kaf-hha-ya-'ain-shod-ha-mim-'ain-sin-qof, tiadalah mereka mematahkan daripada-Nya, dan tidaklah mereka bisa mengeluarkan. Ya Rob-Ya Rob-Ya Rob, tiada daya dan upaya kecuali dari Allah Yang Maha Luhur dan Maha Agung".
Do'a untuk Menangkal Penyakit atau Menolak Bala
Bismillaahisy syaafii bismillaahhil kaafii bismillaahhil ma'aafii bismillaahhil ladzii laa yadlurru ma'asmihhii syai-un fiil ardli wa laa fiis samaa-i wa huwas samii'ul 'aliimu.
Artinya : "Dengan Nama Allah Yang Maha Menyembuhkan, dengan Nama Allah Yang Maha Mencukupi, dengan Nama Allah Yang Maha Menyehatkan, dengan Nama Allah yang melalui Nama-Nya segala sesuau yang ada di bumi dan di langit tidak membahayakan. Dan Dia-lah Yang Maha Mengetahui".
Do'a untuk Membuka Pintu Hidayah
Robbanaaftah bainanaa wa baina qoumina bil haqqi wa angta khoirul faatihiina.
Artinyo : "Ya Robb, bukakanlah di antara kami dan di antara saudara-saudara kami jalan kebenaran. Dan Engkau sebaik-baiknya pembukanya".
Do'a untuk Keberkahan Posisi dan Profesi
Robbanaa anzilnaa munzalam mubaarokaw wa anta khoirul munziliina.
Artinya : "Ya Tuhanku, tempatkanlah aku pada tempat yang penuh berkah. Dan Engkaulah Dzat yang sebaik-baiknya memberikan tempat".
Do'a agar dimudahkan dan disempurnakan oleh Allah SWT.
Robbi yasir lana, wa laa tu'asir'alaina, Allahu robbi tammim lanaa bilkhairi a'malanaa.
Artinya : "Ya Tuhanku, mudahkanlah segala sesuatu bagi kami, dan janganlah Engkau persulit kami, Ya Allah Tuhanku, berikanlah kesempurnaan kepada kami dengan segala kebaikan atas perbuatan kami".
***
Label:
Amaliah Harian
04.23
Khataman dan Doa
Khataman Kitab Uqudul Jumaan
Read more: http://www.dokumenpemudatqn.com/2012/05/doa-doa-yang-biasa-dibaca-oleh-para.html#ixzz2IhRZg7qM
*Untuk kalangan sendiri
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM
Ilaa hadlrotin nabiyyil mushthofaa muhammading shollalloohhu 'alaihhi wa sallama wa 'alaa aalihhii wa ashhaabihhii wa azwaajihhii wa dzurriyyaatihhii wa limang dakhola fii baitihhil kiroomi ajma'iina syai-ul lillaahhi lahhumul faatihah.
"Semoga sampai Rahmat Allah kepada Nabi yang terpilih, yakni Nabi Muhammad saw, dan kepada keluarganya, sahabat-sahabatnya, istri-istrinya, keturunannya, dan kepada orang-orang yang pernah masuk kedalam rumah nabi yang mulia semuanya. Segala perkara itu kepunyaan Allah dan tetaplah kepada-Nya".
Tsumma ilaa arwaahi aabaa-ihhi wa ummahhaatihhi wa ikhwaanihhi minal ambiyaa-i wal mursaliina wa ilaal malaa-ikatil muqorrobiina wal karubiyyiina wasy syuhhadaa-i wash shoolihiina wa ilaa kulliw wa-ashhaabi kulliw wa ilaa arwaahi abiinaa aadama wa umminaa hawaa-a wa maa tanaa sala bainahhumaa ilaa yaumiddiini syai-ul lillaahhi lahhumul faatihah.
"Semoga sampai rahmat Allah kepada ruh bapak-bapaknya, ibu-ibunya, dan saudara-saudaranya dari para nabi dan rosul, dan kepada Malaikat Muqorrobin dan Karubin, dan kepada para syuhada dan orang-orang sholeh, dan kepada semua sahabatnya, dan kepada ruhnya bapak kita sekalian yakni Nabi Adam a.s, dan ibu kita yakni Siti Hawa, dan keturunan dari keduanya sampai hari kiamat. Segala perkara itu kepunyaan Allah dan tetaplah kepada-Nya".
Tsumma ilaa arwaahi saadaatiinaa wa mawaaliina wa a-immatinaa abii bakriw wa 'umaro wa 'utsmaana wa 'aliyyi wa ilaa baqiyyatish shohaabati wal qoroobati wat taabi'iina wa taabi'it taabi'iina lahhum bi-ihsaanin ilaa yaumiddiini syai-ul lillaahhi lahhumul faatihah.
"Semoga sampai rahmat Allah kepada ruh para pembesar kita yang mengurus kita dan yang memimpin kita yakni Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali, dan kepada semua sahabat-sahabatnya dan kerabatnya, dan kepada Tabi'in dan orang-orang yang mengikuti tabi'in dengan baik sampai kepada hari kiamat. Segala perkara itu kepunyaan Allah maka tetaplah kepada-Nya".
Tsumma ilaa arwaahi a-immatil mujtahhidiina wa muqollidiihhim fid diini wal 'ulamaa-ir roosyidiina wal quroo-il mukhlishiina wa ahhlit tafsiiri wal muhadditsiina wa saa-iris saadaatish shufiyyatil muhaqqiqiina wa ilaa arwaahi kulli waliyyi wa waliyyatiw wa muslimiiw wa muslimaatim mim masyariqil ardli ilaa maghooribihhaa ilaa syimaa lihhaa syai-ul lillaahhi lahhumul faatihah.
"Semoga sampai rahmat Allah kepada ruh para imam mujtahid dan kepada yang mengikuti jejak keagamaannya, dan kepada ulama yang mendapat petunjuk, kepada ahli quran yang ikhlas, dan kepada ahli tafsir dan ahli hadits, dan kepada para sufi yang telah mencapai hakikat, dan kepada ruh para wali laki-laki dan perempuan, dan kepada muslim laki-laki dan perempuan yang berasal dari timur, barat, kanan dan kiri bumi. Segala perkara itu kepunyaan Allah maka tetaplah kepada-Nya".
Tsumma ilaa arwaahi ahhlis silsilatil qoodiriyyati wan naqsyabandiyyati wa jamii'i ahhlith thuruqi khushuushon ilaa hadlroti sulthooni auliyaa-i ghoutsil a'zhomi qutubil 'aalamiinas sayyidisy syaikhi 'abdil qoodiril jailaanii was sayyidisy syaikhi abiil qoosim junaidil baghdaadiyyi was sayyidisy syaikh ma'ruufil karkhiyyi was sayyidisy syaikhi sirris saqothiyyi was sayyidisy syaikhi habiibil 'ajamiyyi was sayyidisy syaikhi hasanil bashriyyi was sayyidisy syaikhi ja'farish shoodiqi was sayyidisy syaikhi yuusuful hamdaaniyyi was sayyidisy syaikhi abii yaziidil busthoomiyyi was sayyidisy syaikhi syaahh bahhaa-uddiinin naqsyabandiyyi wa hadlroti imaam robbaaniyyi wa hadlroti syaikhinaal mukarromi.......... wa ushuulihhim wa furuu'ihhim wa ahhli silsilatihhim wal aakhidziina 'anhhum syai-ul lillaahhi lahhumul faatihah.
"Semoga rahmat Allah sampai kepada ruh ahli silsilah thoriqot qodiriyah naqsyabandiyah dan kepada seluruh ahli tarekat, khususnya kepada Sulthon Auliya penolong agung pakunya alam yakni syekh Abdul Qodir Al-Jailani, dan kepada Syekh Abil Qosim Junaid Al-Baghdadi, dan kepada Syekh Ma'ruf Al-Karkhi, dan kepada Syekh Sirr As-Saqoti, dan kepada Syekh Habib Al-Ajami, dan kepada Syekh Hasan Al-Bashri, dan kepada Syekh Ja'far Ash-Shodiq, dan kepada Syekh Yusuf Al-Hamdani, dan kepada Syekh Abi Yazid Al-Busthomi, dan kepada Syekh Syah Bahaudin An-Naqsyabandi, dan kepada Imam Robbani, dan kepada guru kita yang mulia........ dan kepada para leluhurnya, cabang-cabangnya, ahli silsilahnya, dan kepada yang mengambil berkah kepada semuanya. Segala perkara itu kepunyaan Allah maka tetaplah kepada-Nya".
Tsumma ilaa arwaahi waalidiinaa wa waalidiikum wa masyaayikhinaa wa masyaayihikum wa amwaatinaa wa amwaatikum wa liman ahsana ilainaa wa limal lahhuu haqqun 'alainaa wa liman awshoonaa wastaushoonaa wa qolladanaa 'ingdaka bidu'aa-il khoiri syai-ul lillaahhi lahhumul faatihah.
"Semoga rahmat Allah sampai kepada ruh bapak-bapak kita, guru-guru kita, orang-orang yang telah meninggal dunia, dan kepada orang-orang yang telah berbuat baik kepada kita, dan kepada orang-orang yang telah menasihati kita, dan kepada orang-orang yang telah meminta nasihat dari kita, dan kepada orang yang telah mengikuti kita disisimu dengan do'a kebaikan. Segala perkara itu kepunyaan Allah maka tetaplah kepada-Nya".
Tsumma ilaa arwaahhi jamii'il mu-miniina wal mu-minaati wal muslimiina wal muslimaatil ahyaa-i minhhum wal amwaati mim masyaariqil ardli ilaa maghooribihhaa wa miy yamiinihhaa ilaa syimaa lihhaa wa ming qoofin ilaa qoofim miw waladi aadama ilaa yaumil qiyaamati syai-ul lillaahhi lahhumul faatihah.
"Semoga rahmat Allah sampai kepada ruh orang-orang yang beriman laki-laki dan perempuan, muslim laki-laki dan perempuan, baik yang masih hidup dan yang telah meninggal dunia, dari sebelah timur sampai ke barat, dari kiri sampai ke kanan bumi, dari kutub utara sampai ke kutub selatan, dari mulai Nabi Adam sampai hari kiamat. Segala perkara itu kepunyaan Allah maka tetaplah kepada-Nya".
Bismillaahhir rohmaanir rohiim
Alloohhumma sholli 'alaa sayyidinaa muhammadinin nabiyyil ummiyyi wa 'alaa aalihhi wa shohbihhii wa sallim (100x).
"Ya Allah, semoga engkau menambah rahmat kepada Nabi Muhammad saw yang Ummi, dan kepada keluarganya dan sahabatnya, dan semoga Allah melimpahkan keselamatan kepada mereka semua".
Bismillaahhir rohmaanir rohiim
Alam nasyroh laka shodroka. wa wadlo'naa 'angka wizroka. alladzii angqodlo zhohhroka. wa rofa'naa laka dzikroka. fa-inna ma'al 'usri yusroo. inna ma'al 'usri yusroo. fa-idza faroghta fangshob. wa ilaa robbika farghob (80x).
"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Bukankah Kami telah melapangkan dadamu. Dan Kami telah menghilangkan bebanmu. Yang memberatkan punggungmu. Dan Kami tinggikan namamu. Maka sesungguhnya sesudah kesulitan itu pasti ada kemudahan. Dan sesungguhnya sesudah kesulitan itu pasti ada kemudahan. Oleh karena itu apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan) maka kerjakanlah (urusan) yang lain. Dan kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap".
Bismillaahhir rohmaanir rohiim.
Qul hhuwalloohhu ahadu. alloohhush shomadu. lam yalid wa la yuuladu. wa lam yakul lahhuu kufuwan ahadu (500x).
"Katakanlah (ya Muhammad) bahwa Allah itu Esa. Allah adalah tempat bergantung sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatupun yang setara dengan Dia".
Ilaa hadlorotisy syaikhi ahmad baaqir alfaatihah.
"Semoga rahmat Allah sampai kepada Syekh Ahmad Baqir alfaatihah.
Alloohhumma sholli 'alaa sayyidinaa muhammadinin nabiyyil ummiyyi wa 'alaa aalihhi wa shohbihhii wa sallim (100x).
"Ya Allah, semoga engkau menambah rahmat kepada Nabi Muhammad saw yang Ummi, dan kepada keluarganya dan sahabatnya, dan semoga Allah melimpahkan keselamatan kepada mereka semua".
Alloohhumma yaa qoodliyal haajaati (100x).
"Wahai dzat yang memenuhi segala kebutuhan".
Alloohhumma yaa kaafiyal muhhimmaati (100x).
"Wahai Dzat yang selalu menyampaikan cita-cita".
Alloohhumma yaa daafi'al baliyyaati (100x).
"Wahai Dzat yang menolak segala cobaan".
Alloohhumma yaa roofi'ad darojaati (100x).
"Wahai Dzat yang mengangkat derajat".
Alloohhumma yaa syaafiyal amroodli (100x).
"Wahai Dzat yang menyembuhkan segala penyakit".
Alloohhumma yaa mujiibad da'waati (100x).
"Wahai Dzat yang mengabulkan segala do'a".
Alloohhumma yaa arhamar roohimiina (100x).
"Wahai Dzat Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang".
Ilaa hadlroti imaam khowaajikan alfaatihah.
"Semoga rahmat Allah disampaikan kepada Imam Khowajikan. Alfaatihah.
alloohhumma sholli 'alaa sayyidinaa muhammadinin nabiyyil ummiyyi wa 'alaa aalihhi wa shohbihhii wa sallim (100x).
"Ya Allah, semoga engkau menambah rahmat kepada Nabi Muhammad saw yang Ummi, dan kepada keluarganya dan sahabatnya, dan semoga Allah melimpahkan keselamatan kepada mereka semua".
laa haula wa laa quwwata illa billaahhil 'aliyyil 'azhiimi (500x).
"Tiada daya dan upaya melainkan dengan pertolongan Allah yang Maha Luhur lagi Maha Agung".
alloohhumma sholli 'alaa sayyidinaa muhammadinin nabiyyil ummiyyi wa 'alaa aalihhi wa shohbihhii wa sallim (100x).
"Ya Allah, semoga engkau menambah rahmat kepada Nabi Muhammad saw yang Ummi, dan kepada keluarganya dan sahabatnya, dan semoga Allah melimpahkan keselamatan kepada mereka semua".
ilaa hadlroti imaam robbaanii alfaatihah.
"Semoga rahmat Allah sampai kepada Imam Robbani. Alfaatihah.
bismillaahhir rohmaanir roohiimi
qul a'uudzu birobbil falaqi. ming syarri maa kholaqo. wa ming syarri ghoosiqin idzaa waqoba. wa ming syarrin naffaatsaati fil 'uqodi. wa ming syarri haasidin idzaa hasada (1x).
"Katakan, aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai shubuh. Dari kejahatan makhluk-Nya. Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap. Dan dari kejahatan wanita tukang sihir yang meniup buhul-buhul. Dan dari kejahatan orang-orang yang dengki ketika ia dengki".
astaghfirulloohal 'azhiimal ladzii laa ilaahha illa hhuwal hayyul qoyyuumu wa atuubu ilaihhi (100x).
"Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung, tiada tuhan selain Dia Yang Maha Hidup lagi Maha Berjaga, dan aku bertaubat kepada-Nya".
bismillaahhir rohmaanir rohiimi
qul a'uudzu birobbinnaasi. malikin naasi. ilaahhin naasi. ming syarril waswaasil khonnaasi. alladzii yuwaswisu fii shuduurin naasi. minal jinnati wan naasi (1x).
"Katakanlah, aku berlindung kepada Tuhannya manusia. Rajanya manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan syetan yang bersembunyi. Yang membisikan kejahatan di dalam dada manusia. Dari golongan jin dan manusia".
ilaa hadlroti sayyidinaa muzhohhir alfaatihah.
alloohhumma sholli 'alaa sayyidinaa muhammadinin nabiyyil ummiyyi wa 'alaa aalihhi wa shohbihhii wa sallim (100x).
"Ya Allah, semoga engkau menambah rahmat kepada Nabi Muhammad saw yang Ummi, dan kepada keluarganya dan sahabatnya, dan semoga Allah melimpahkan keselamatan kepada mereka semua".
hasbunaalloohhu wa ni'mal wakiilu (500x).
"Allah sebaik-baiknya pemberi nikmat dan sebaik-baiknya tempat penyerahan".
ilaa hadlrotisy syaikhi 'abdul qoodiril jailaanii alfaatihah.
"Semoga rahmat Allah sampai kepada Syekh Abdul Qodir Al-Jailani. Alfatihah".
alloohhumma sholli 'alaa sayyidinaa muhammadinin nabiyyil ummiyyi wa 'alaa aalihhi wa shohbihhii wa sallim (100x).
"Ya Allah, semoga engkau menambah rahmat kepada Nabi Muhammad saw yang Ummi, dan kepada keluarganya dan sahabatnya, dan semoga Allah melimpahkan keselamatan kepada mereka semua".
ni'mal maulaa wa ni'man nashiiru (500x).
"Allah sebaik-baiknya penjaga dan sebaik-baiknya penolong".
alloohhumma sholli 'alaa sayyidinaa muhammadinin nabiyyil ummiyyi wa 'alaa aalihhi wa shohbihhii wa sallim (100x).
"Ya Allah, semoga engkau menambah rahmat kepada Nabi Muhammad saw yang Ummi, dan kepada keluarganya dan sahabatnya, dan semoga Allah melimpahkan keselamatan kepada mereka semua".
ilaa hadlroti syaikhinal mukarromi......... alfaatihah.
"Semoga rahmat Allah sampai kepada Guru yang mulia......... Alfatihah".
yaa khofiyal luthfi adriknii biluthfikal khofiyyi (500x).
"Wahai Dzat Yang Maha Lembut lagi Maha Halus, berilah kami pengetahuan dengan kelembutan dan kehalusan-Mu segala sesuatu yang tersembunyi".
alloohhumma sholli 'alaa sayyidinaa muhammadinin nabiyyil ummiyyi wa 'alaa aalihhi wa shohbihhii wa sallim (100x).
"Ya Allah, semoga engkau menambah rahmat kepada Nabi Muhammad saw yang Ummi, dan kepada keluarganya dan sahabatnya, dan semoga Allah melimpahkan keselamatan kepada mereka semua".
ilaa hadlroti imaam khowaajahh an-naqsyabandi alfaatihah.
"Semoga rahmat Allah sampai kepada Syekh Khowajah An-Naqsyabandi. Alfatihah".
alloohhumma sholli 'alaa sayyidinaa muhammadinin nabiyyil ummiyyi wa 'alaa aalihhi wa shohbihhii wa sallim (100x).
"Ya Allah, semoga engkau menambah rahmat kepada Nabi Muhammad saw yang Ummi, dan kepada keluarganya dan sahabatnya, dan semoga Allah melimpahkan keselamatan kepada mereka semua".
laa ilaahha illa angta subhaanaka innii kungtu minazh zhoolimiina (500x).
"Tiada Tuhan yang wajib disembah kecuali Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku ini termasuk orang-orang yang celaka".
alloohhumma sholli 'alaa sayyidinaa muhammadinin nabiyyil ummiyyi wa 'alaa aalihhi wa shohbihhii wa sallim (100x).
"Ya Allah, semoga engkau menambah rahmat kepada Nabi Muhammad saw yang Ummi, dan kepada keluarganya dan sahabatnya, dan semoga Allah melimpahkan keselamatan kepada mereka semua".
ilaa hadlroti sayyidinaa ma'shuumi alfaatihah.
"Semoga rahmat Allah sampai kepada Syekh Ma'shum. Alfatihah.
ilaahhi angta maqshuudii wa ridlooka mathluubii (3x) a'thinii mahabbataka wa ma'rifataka.
"Ya Allah, Engkaulah yang aku tuju, dan keridloan-Mu yang aku cari, berikanlah kepadaku kecintaan dan ma'rifat kepada-Mu".
yaa lathifu (16.641x).
"Wahai Dzat Yang Maha Lembut".
bismillaahir rohmaanir rohiimi
yaa lathifu (3x) yaa maw wasi'a luthfuhhuu ahhlas samaawaati wal ardli nas-aluka bikhofiyyi khofiyyi luthfikal khofiyyi ang tukhfiyanaa fii khofiyyi khofiyyi luthfikal khofiyyi innaka qulta wa qoulukal haqqulloohhu lathiifum bi'ibaadihhii yarzuku may yasyaa-u wa hhuwal qowiyyul 'aziizu alloohhumma innaa nas-aluka yaa qowiyyu yaa 'aziizu yaa mu'iinu biquwwatika wa 'izzatika yaa matiinu ang takuuna lanaa 'aunaw wa mu'iinam fii jamii'il aqwaali wal ahwaali wal af'aali wa jamii'i maa nahnu fiihhi mim fi'lil khoirooti wa ang tadfa'a 'annaa kulla syarriw wa niqmatiw wa mihnating qodistahqoinaahha min ghoflatinaa wa dzunuubinaa fa-innaka angtal ghofuurur rohiimu wa qod qulta wa qoulukal haqqu wa ya'fuu 'ang katsiiri alloohhumma mal lathofta bihhii wa wajjahtahhuu 'ingdaka wa ja'altal luthfal khofiyya taabi'aa lahhuu haytsu tawajjahha nas-aluka ang tawajjihhanaa 'ingdaka wa ang tukhfiyanaa biluthfika innaka 'alaa kulli syai-ing qodiiruw washollalloohhu 'alaa sayyidinaa muhammadiw wa 'alaa aalihhii wa shohbihhi wa sallama wal hamdulillaahhi robbil 'aalamiina, alfaatihah.
"Wahai Dzat Yang Maha Lembut. Wahai Dzat yang kelembutannya menaungi seluruh penduduk langit dan bumi. Kami memohon kepada-Mu dengan segala rahasia kelembutan-Mu agar dirahasiakan kami di dalam rahasia kelembutan-Mu. Sesungguhnya Engkau telah berfirman dan semua firman-Mu itu adalah benar. Allah itu Maha Lembut kepada hamba-hamba-Nya, memberikan rizki kepada yang dikehendaki-Nya. Dia adalah Dzat Yang Maha Perkasa lagi Maha Mulia. Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu. Wahai Dzat Yang Maha Perkasa, Maha Mulia, Maha Penolong. Dengan keperkasaan-Mu dan kemuliaan-Mu wahai Dzat Yang Maha Kuat semoga Engkau menolong dan melingkupi kami dalam segala perkataan, prilaku, pekerjaan dan segala sesuatu kebaikan yang kami kerjakan, dan semoga Engkau menghindarkan kami dari setiap kejelekan, kecelakaan dan malapetaka karena kelalaian kami dan dosa-dosa kami, sekalipun itu pantas bagi kami, karena Engkau Dzat Yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Dan sesungguhnya Engkau telah berkata, sedangkan kata-kata-Mu itu adalah benar, dan Engkau akan mengampuni dari semuanya. Ya Allah, dengan kebenaran orang yang telah Engkau kasihi dan telah Engkau hadapkan di sisi-Mu dan telah Engkau jadikan rahasia kelembutan-Mu padanya tatkala dia menghadap-Mu, kami semua mohon kepada-Mu agar dihadapkan kami di sisi-Mu dan dirahasiakan kami dengan kelembutan-Mu. Sesungguhnya Engkau atas segala sesuatu Maha Kuasa. Dan semoga Allah memberi rahmat dan keselamatan pada Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Alfatihah".
***
Bacaan Setelah Khotaman :
DO'A UNTUK MENGGALANG PERSATUAN DAN KESATUAN BAIK DI LINGKUNGAN KELUARGA, MASYARAKAT DAN NEGARA
bismillaahhir rohmaanir rohhiim
'asalloohu ayyaj'ala bainakum wa bainal ladziina 'adaitum minhhum mawadataw walloohhu qodiiruw walloohhu ghofuurur rohiimu robbi innii zholamtu nafsii faghfirlii dzambii laa ilaahha illa angta subhaanaka innii kungtu minazh zhoolimiina (3x).
"Semoga Allah menumbuhkan kasih sayang di antara kalian dan termasuk pada orang-orang yang memusuhi kalian. Allah Maha Kuasa dan Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Tiada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah orang yang menganiaya kepada diriku sendiri".
DO'A SEBAGAI BENTENG DARI GANGGUAN MUSUH DARI DALAM DAN DARI LUAR SERTA BERSERAH DIRI TOTAL HANYA KEPADA ALLAH
alloohhumma shohhan-shohhan-shohhan wa han bahan haa-mim laa yungshoruuna wa ja'alnaa mim baini aydiihhim saddaw wa min kholfihhim saddang fa-aghsyainaahhum fahhum laa yubshiruuna kaf-hha-ya-'ain-shod-ha-mim-'ain-sin-qof laa yushodda'uuna 'anhhaa wa laa yungzifuuna yaa robbu-yaa robbu-yaa robbu wa laa haula wa laa quwwata illa billaahhil 'aliyyil 'azhiimi (3x).
"Ya Allah, sehatkanlah-sehatkanlah-sehatkanlah, tuluskanlah ha-mim orang yang zholim tidak akan mendapat pertolongan. Dan Kami adakan di hadapan mereka dinding, dan di belakang mereka dinding. Dan Kami tutup mata mereka, sehingga mereka tidak melihat, kaf-hha-ya-'ain-shod-ha-mim-'ain-sin-qof, tiadalah mereka mematahkan daripada-Nya, dan tidaklah mereka bisa mengeluarkan. Ya Rob-Ya Rob-Ya Rob, tiada daya dan upaya kecuali dari Allah Yang Maha Luhur dan Maha Agung".
DO'A UNTUK MENANGKAL PENYAKIT DAN BALA
bismillaahisy syaafii bismillaahhil kaafii bismillaahhil ma'aafii bismillaahhil ladzii laa yadlurru ma'asmihhii syai-um fiil ardli wa laa fiis samaa-i wa hhuwas samii'ul 'aliimu (3x).
"Dengan Nama Allah Yang Maha Menyembuhkan, dengan Nama Allah Yang Maha Mencukupi, dengan Nama Allah Yang Maha Menyehatkan, dengan Nama Allah yang melalui Nama-Nya segala sesuau yang ada di bumi dan di langit tidak membahayakan. Dan Dia-lah Yang Maha Mengetahui".
DO'A UNTUK MEMBUKA PINTU HIDAYAH DALAM URUSAN DUNIA DAN AKHIRAT
robbanaaftah bainanaa wa baina qoumina bil haqqi wa angta khoirul faatihiina (1x).
"Ya Rob, bukakanlah di antara kami dan di antara saudara-saudara kami jalan kebenaran. Dan Engkau sebaik-baiknya pembukanya".
DO'A UNTUK KEBERKAHAN DALAM POSISI DAN PROFESI
robbanaa angzilnaa mungzalam mubaarokaw wa angta khoirul mungziliina (1x).
"Ya Tuhanku, tempatkanlah aku pada tempat yang penuh berkah. Dan Engkaulah Dzat yang sebaik-baiknya memberikan tempat".
DO'A UNTUK KEBAIKAN DUNIA DAN AKHIRAT
robbanaa aatinaa fid dunyaa hasanataw wa fil akhiroti hasanataw wa qinaa 'adzaaban naari (1x).
"Ya Rob, berilah kami kebaikan di dunia dan akhirat, dan hindarkanlah kami dari siksa neraka".Alfaatihah
DOA KEMUDAHAN
robbi yassirlanaa wa laa tu'assir 'alainaa alloohhu robbi tammim lanaa bilkhoiri a'maalanaa.
"Ya Tuhanku, mudahkanlah aku, dan janganlah Engkau persulit aku. Allah Tuhanku, sempurnakanlah aku dengan segala kebaikan pada perbuatanku".
_________
Keterangan:
Do'a ini dibaca ketika:
1) pada malam idul adha setelah salam sholat malam idul adha.
2) setelah selesai amalan sholat fardlu berjama'ah sambil bersalam-salaman.
***
diposting ulang dari :
http://ghoets68.jw.lt
Read more: http://www.dokumenpemudatqn.com/2012/05/doa-doa-yang-biasa-dibaca-oleh-para.html#ixzz2IhRZg7qM
Label:
Amaliah Mingguan,
Khataman