HIKMAH MALAM KE-20
SETALAH MALAM TERBITLAH SIANG
SETALAH MALAM TERBITLAH SIANG
Sahabat budiman,
Setelah malam terbitlah siang, maka lanjutkanlah perjalananmu, jangan berhenti, sebab perjalanan kita masih jauh untuk sampai kepada tujuan kita.
Setelah malam terbitlah siang, maka lanjutkanlah perjalananmu, jangan berhenti, sebab perjalanan kita masih jauh untuk sampai kepada tujuan kita.
Alloh SubhanahubwabTa'alaa berfirman :
تُوْلِجُ الَّيْلَ فِى النَّهَا رِ وَتُوْلِجُ النَّهَا رَ فِى الَّيْلِ وَتُخْرِجُ الْحَـيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَتُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَـيِّ وَتَرْزُقُ مَنْ تَشَآءُ بِغَيْرِ حِسَا بٍ
tuulijul-laila fin-nahaari wa tuulijun-nahaaro fil-laili wa tukhrijul-hayya minal-mayyiti wa tukhrijul-mayyita minal-hayyi wa tarzuqu mang tasyaaa`u bighoiri hisaab
tuulijul-laila fin-nahaari wa tuulijun-nahaaro fil-laili wa tukhrijul-hayya minal-mayyiti wa tukhrijul-mayyita minal-hayyi wa tarzuqu mang tasyaaa`u bighoiri hisaab
"Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Dan Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau berikan rezeki kepada siapa yang Engkau kehendaki tanpa perhitungan."
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 27).
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 27).
Setelah qiyaamul lail seyoyanya tidak tidur lagi, tunggu sampai waktu shubuh tiba dengan memperbanyak dzikir kepada-Nya. Karena ketika seseorang menunggu sholat maka ia akan dido'akan oleh malaikat.
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ يَزَالُ أَحَدُكُمْ فِى صَلاَةٍ مَا دَامَتِ الصَّلاَةُ تَحْبِسُهُ ، لاَ يَمْنَعُهُ أَنْ يَنْقَلِبَ إِلَى أَهْلِهِ إِلاَّ الصَّلاَةُ
“Salah seorang di antara kalian dianggap terus menerus di dalam shalat selama ia menunggu shalat di mana shalat tersebut menahannya untuk pulang. Tidak ada yang menahannya untuk pulang ke keluarganya kecuali shalat.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Setelah adzan kumandang shubuh, laksanakan sholat sunnah qobliyah shubuh, sebab keutamaan sholat qobliyah shubuh lebih baik dari dunia dan seisinya. Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam :
رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنْ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا
“Dua rakaat shalat sunnah subuh lebih baik daripada dunia dan seluruh isinya.”(HR. Muslim).
Setelah itu laksanakanlah sholat shubuh secara berjamaah.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اَقِمِ الصَّلٰوةَ لِدُلُوْكِ الشَّمْسِ اِلٰى غَسَقِ الَّيْلِ وَقُرْاٰ نَ الْـفَجْرِ ۗ اِنَّ قُرْاٰ نَ الْـفَجْرِ كَا نَ مَشْهُوْدًا
aqimish-sholaata liduluukisy-syamsi ilaa ghosaqil-laili wa qur`aanal-fajr, inna qur`aanal-fajri kaana masy-huudaa
aqimish-sholaata liduluukisy-syamsi ilaa ghosaqil-laili wa qur`aanal-fajr, inna qur`aanal-fajri kaana masy-huudaa
"Laksanakanlah sholat sejak matahari tergelincir sampai gelapnya malam dan (laksanakan pula sholat) subuh. Sungguh, sholat subuh itu disaksikan (oleh malaikat)."
(QS. Al-Isra' 17: Ayat 78).
(QS. Al-Isra' 17: Ayat 78).
Sahabat,
Setelah sholat shubuh, janganlah engkau tidur setelah waktu shubuh, sebagaimana sabda Nabi Muhammad Sholallohu 'alaihi wa sallam :
Dalam riwayat sahabat Ibnu Abbas sebagaimana diriwayatkan Imam Thabrani, disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:
إِذا صَلَّيْتُمُ الفَجْرَ فَلَا تَنامُوا عَن طَلَبِ أرزاقكم
"Idza shalaytumul-fajra fala tanamuu 'an thalabi arzuqakum,".
Yang artinya: "Ketika kalian sudah selesai melakukan shalat subuh, janganlah (mementingkan) tidur yang menjadi penyebab hilangnya rezekimu,".
Setelah sholat shubuh, janganlah engkau tidur setelah waktu shubuh, sebagaimana sabda Nabi Muhammad Sholallohu 'alaihi wa sallam :
Dalam riwayat sahabat Ibnu Abbas sebagaimana diriwayatkan Imam Thabrani, disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:
إِذا صَلَّيْتُمُ الفَجْرَ فَلَا تَنامُوا عَن طَلَبِ أرزاقكم
"Idza shalaytumul-fajra fala tanamuu 'an thalabi arzuqakum,".
Yang artinya: "Ketika kalian sudah selesai melakukan shalat subuh, janganlah (mementingkan) tidur yang menjadi penyebab hilangnya rezekimu,".
Lebih baik lanjutkan amaliyah dengan memperbanyak berdzikir kepada Alloh Subhanahu wa Ta'ala.
Dari Anas bin Malik, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
« مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِى جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ ». قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ »
Man shollal ghadaata fii jamaa'atin, tsumma qa'ada yadzkurulloha tathlu'asy syamsu, tsumma shollaa rak'ataini kaanat lahu ka ajri hajjatin wa'umrotin. Qala Rosululloh Saw. "Tammatin, tammatin, tammatin".
Artinya, "Barangsiapa yang melaksanakan shalat shubuh secara berjama’ah lalu ia duduk sambil berdzikir pada Allah hingga matahari terbit, kemudian ia melaksanakan shalat dua raka’at, maka ia seperti memperoleh pahala haji dan umroh.” Beliau pun bersabda, “Pahala yang sempurna, sempurna dan sempurna". (HR. Tirmidzi).
Man shollal ghadaata fii jamaa'atin, tsumma qa'ada yadzkurulloha tathlu'asy syamsu, tsumma shollaa rak'ataini kaanat lahu ka ajri hajjatin wa'umrotin. Qala Rosululloh Saw. "Tammatin, tammatin, tammatin".
Artinya, "Barangsiapa yang melaksanakan shalat shubuh secara berjama’ah lalu ia duduk sambil berdzikir pada Allah hingga matahari terbit, kemudian ia melaksanakan shalat dua raka’at, maka ia seperti memperoleh pahala haji dan umroh.” Beliau pun bersabda, “Pahala yang sempurna, sempurna dan sempurna". (HR. Tirmidzi).
Sahabat,
Aktivitas dzikir diantaranya adalah memperbanyak membaca Laa Ilaaha Illalloh, bertasbih, tahmid dan takbir, tilawah al Quran dan taklim, sampai matahari terbit. Tapi ingat, jangan kalian sholat pas ketika matahari terbit, sebab hal itu dilarang, sholatlah setelah matahari terbit sekira sehasta.
Aktivitas dzikir diantaranya adalah memperbanyak membaca Laa Ilaaha Illalloh, bertasbih, tahmid dan takbir, tilawah al Quran dan taklim, sampai matahari terbit. Tapi ingat, jangan kalian sholat pas ketika matahari terbit, sebab hal itu dilarang, sholatlah setelah matahari terbit sekira sehasta.
Sebagaimana sebuah hadits dari 'Amr saat bertemu Nabi Sholallohu 'alaihi wa sallam di Madinah ini, ‘Amr bertanya kepada beliau tentang shalat maka beliau memberi jawaban:
صَلِّ صَلاَةَ الصُّبْحِ ثُمَّ أَقْصِرْ عَنِ الصَّلاَةِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ حَتَّى تَرْتَفِعَ، فَإِنَّهَا تَطْلُعُ حِيْنَ تَطْلُعُ بَيْنَ قَرْنَيْ شَيْطَانٍ، وَحِيْنَئِذٍ يَسْجُدُ لَهَا الْكُفَّارُ؛ ثُمَّ صَلِّ فَإِنَّ الصَّلاَةَ مَشْهُودَةٌ مَحْضُوْرَةٌ، حَتَّى يَسْتَقِلَّ الظِّلُّ بِالرُّمْحِ، ثُمَّّ أَقْصِرْ عَنِ الصَّلاَةِ، فَإِنَّ حِيْنَئِذٍ تُسْجَرُ جَهَنَّمُ. فَإِذَا أَقْبَلَ الْفَيْءُ فَصَلِّ فَإِنَّ الصَّلاَةَ مَشْهُوْدَةٌ مَحْضُورَةٌ، حَتَّى تُصَلِّيَ الْعَصْرَ، ثُمَّ أَقْصِرْ عَنِ الصَّلاَةِ حَتَّى تَغْرُبَ الشَّمْسُ، فَإِنَّهَا تَغْرُبُ بَيْنَ قَرْنَيْ شَيْطَانٍ، وَحِيْنَئِذٍ يَسْجُدُ لَهَا الْكُفَّارُ
“Kerjakanlah shalat subuh kemudian tahanlah dari mengerjakan shalat ketika matahari terbit sampai tinggi karena matahari terbit di antara dua tanduk setan dan ketika itu orang-orang kafir sujud kepada matahari. Kemudian shalatlah karena shalat itu disaksikan dihadiri (oleh para malaikat) hingga tombak tidak memiliki bayangan, kemudian tahanlah dari mengerjakan shalat karena ketika itu neraka Jahannam dinyalakan/dibakar dengan nyala yang sangat. Apabila telah datang bayangan (yang jatuh ke arah timur/saat matahari zawal) shalatlah karena shalat itu disaksikan dihadiri (oleh para malaikat) hingga engkau mengerjakan shalat ashar (terus boleh mengerjakan shalat sampai selesai shalat ashar, pent.), kemudian tahanlah dari mengerjakan shalat hingga matahari tenggelam karena matahari tenggelam di antara dua tanduk syaitan dan ketika itu orang-orang kafir sujud kepada matahari.” (HR. Muslim).
TUNTUNAN AMALIYAH ISYROQ
Sahabat, berikut ini adalah amaliyah setelah Matahari Terbit (Isyroq) :
Pilihan Waktu : Jam 06.00
1. Shalat Isyraq
• Niat Shalat :
اُصَلِّي سُنَّةَ الْإِشْرَاقِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالٰى
Ushollii sunnatal Isyroqi rok‘ataini lillaahi ta’alaa
• Jumlah Raka’at : 2 Raka’at
• Bacaan Shalat :
○ Raka’at pertama “Surat An-Nuur ayat 35” :
Sahabat, berikut ini adalah amaliyah setelah Matahari Terbit (Isyroq) :
Pilihan Waktu : Jam 06.00
1. Shalat Isyraq
• Niat Shalat :
اُصَلِّي سُنَّةَ الْإِشْرَاقِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالٰى
Ushollii sunnatal Isyroqi rok‘ataini lillaahi ta’alaa
• Jumlah Raka’at : 2 Raka’at
• Bacaan Shalat :
○ Raka’at pertama “Surat An-Nuur ayat 35” :
اَللّٰهُ نُوْرُ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضِ ۗ مَثَلُ نُوْرِهٖ كَمِشْكٰوةٍ فِيْهَا مِصْبَا حٌ ۗ الْمِصْبَا حُ فِيْ زُجَا جَةٍ ۗ اَلزُّجَا جَةُ كَاَ نَّهَا كَوْكَبٌ دُرِّيٌّ يُّوْقَدُ مِنْ شَجَرَةٍ مُّبٰـرَكَةٍ زَيْتُوْنَةٍ لَّا شَرْقِيَّةٍ وَّلَا غَرْبِيَّةٍ ۙ يَّـكَا دُ زَيْتُهَا يُضِيْٓءُ وَلَوْ لَمْ تَمْسَسْهُ نَا رٌ ۗ نُوْرٌ عَلٰى نُوْرٍ ۗ يَهْدِى اللّٰهُ لِنُوْرِهٖ مَنْ يَّشَآءُ ۗ وَ يَضْرِبُ اللّٰهُ الْاَ مْثَا لَ لِلنَّا سِ ۗ وَا للّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ۙ
allohu nuurus-samaawaati wal-ardh, masalu nuurihii kamisykaating fiihaa mishbaah, al-mishbaahu fii zujaajah, az-zujaajatu ka`annahaa kaukabung durriyyuy yuuqodu ming syajarotim mubaarokating zaituunatil laa syarqiyyatiw wa laa ghorbiyyatiy yakaadu zaituhaa yudhiii`u walau lam tamsas-hu naar, nuurun 'alaa nuur, yahdillaahu linuurihii may yasyaaa`, wa yadhribullohul-amsaala lin-naas, wallohu bikulli syai`in 'aliim
allohu nuurus-samaawaati wal-ardh, masalu nuurihii kamisykaating fiihaa mishbaah, al-mishbaahu fii zujaajah, az-zujaajatu ka`annahaa kaukabung durriyyuy yuuqodu ming syajarotim mubaarokating zaituunatil laa syarqiyyatiw wa laa ghorbiyyatiy yakaadu zaituhaa yudhiii`u walau lam tamsas-hu naar, nuurun 'alaa nuur, yahdillaahu linuurihii may yasyaaa`, wa yadhribullohul-amsaala lin-naas, wallohu bikulli syai`in 'aliim
"Allah (pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya-Nya, seperti sebuah lubang yang tidak tembus yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam tabung kaca, (dan) tabung kaca itu bagaikan bintang yang berkilauan, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang diberkahi, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di timur dan tidak pula di barat, yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah memberi petunjuk kepada cahaya-Nya bagi orang yang Dia kehendaki, dan Allah membuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."
(QS. An-Nur 24: Ayat 35).
(QS. An-Nur 24: Ayat 35).
• Raka’at kedua “Surat An-Nuur ayat 36-38” :
فِيْ بُيُوْتٍ اَذِنَ اللّٰهُ اَنْ تُرْفَعَ وَيُذْكَرَ فِيْهَا اسْمُهٗ ۙ يُسَبِّحُ لَهٗ فِيْهَا بِا لْغُدُوِّ وَا لْاٰ صَا لِ ۙ
fii buyuutin azinallohu ang turfa'a wa yuzkaro fiihasmuhuu yusabbihu lahuu fiihaa bil-ghuduwwi wal-aashool
fii buyuutin azinallohu ang turfa'a wa yuzkaro fiihasmuhuu yusabbihu lahuu fiihaa bil-ghuduwwi wal-aashool
"(Cahaya itu) di rumah-rumah yang di sana telah diperintahkan Allah untuk memuliakan dan menyebut nama-Nya, di sana bertasbih (menyucikan) nama-Nya pada waktu pagi dan petang,"
(QS. An-Nur 24: Ayat 36)
رِجَا لٌ لَّا تُلْهِيْهِمْ تِجَا رَةٌ وَّلَا بَيْعٌ عَنْ ذِكْرِ اللّٰهِ وَاِ قَا مِ الصَّلٰوةِ وَ اِيْتَآءِ الزَّكٰوةِ ۙ يَخَا فُوْنَ يَوْمًا تَتَقَلَّبُ فِيْهِ الْقُلُوْبُ وَا لْاَ بْصَا رُ ۙ
rijaalul laa tul-hiihim tijaarotuw wa laa bai'un 'ang zikrillaahi wa iqoomish-sholaati wa iitaaa`iz-zakaati yakhoofuuna yaumang tataqollabu fiihil quluubu wal-abshoor
(QS. An-Nur 24: Ayat 36)
رِجَا لٌ لَّا تُلْهِيْهِمْ تِجَا رَةٌ وَّلَا بَيْعٌ عَنْ ذِكْرِ اللّٰهِ وَاِ قَا مِ الصَّلٰوةِ وَ اِيْتَآءِ الزَّكٰوةِ ۙ يَخَا فُوْنَ يَوْمًا تَتَقَلَّبُ فِيْهِ الْقُلُوْبُ وَا لْاَ بْصَا رُ ۙ
rijaalul laa tul-hiihim tijaarotuw wa laa bai'un 'ang zikrillaahi wa iqoomish-sholaati wa iitaaa`iz-zakaati yakhoofuuna yaumang tataqollabu fiihil quluubu wal-abshoor
"orang yang tidak dilalaikan oleh perdagangan dan jual-beli dari mengingat Allah, melaksanakan sholat, dan menunaikan zakat. Mereka takut kepada hari ketika hati dan penglihatan menjadi guncang (hari Kiamat),"
(QS. An-Nur 24: Ayat 37).
(QS. An-Nur 24: Ayat 37).
لِيَجْزِيَهُمُ اللّٰهُ اَحْسَنَ مَا عَمِلُوْا وَيَزِيْدَهُمْ مِّنْ فَضْلِهٖ ۗ وَا للّٰهُ يَرْزُقُ مَنْ يَّشَآءُ بِغَيْرِ حِسَا بٍ
liyajziyahumullohu ahsana maa 'amiluu wa yaziidahum ming fadhlih, wallohu yarzuqu may yasyaaa`u bighoiri hisaab
liyajziyahumullohu ahsana maa 'amiluu wa yaziidahum ming fadhlih, wallohu yarzuqu may yasyaaa`u bighoiri hisaab
"(mereka melakukan itu) agar Allah memberi balasan kepada mereka dengan yang lebih baik daripada apa yang telah mereka kerjakan, dan agar Dia menambah karunia-Nya kepada mereka. Dan Allah memberi rezeki kepada siapa saja yang Dia kehendaki tanpa batas."
(QS. An-Nur 24: Ayat 38).
(QS. An-Nur 24: Ayat 38).
2. Shalat Isti’adzah
Niat Shalat :
اُصَلِّي سُنَّةَ الْإِسْتِعَاذَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالٰى
Ushollii sunnatal isti’adzati rok’ataini lilllaahi ta’alaa
• Jumlah Raka’at : 2 Raka’at
• Bacaan Shalat :
• Raka’at pertama Surat Al Falaq
• Raka’at kedua Surat An Naas
Niat Shalat :
اُصَلِّي سُنَّةَ الْإِسْتِعَاذَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالٰى
Ushollii sunnatal isti’adzati rok’ataini lilllaahi ta’alaa
• Jumlah Raka’at : 2 Raka’at
• Bacaan Shalat :
• Raka’at pertama Surat Al Falaq
• Raka’at kedua Surat An Naas
3. Shalat Istikharah 2 Raka’at
Niat Shalat :
اُصَلِّي سُنَّةَ الْإِسْتِخَارَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالٰى
Ushollii sunnatal istikhoroti rok’ataini lillaahi ta’alaa
• Jumlah Raka’at : 2 Raka’at (dengan posisi duduk)
• Bacaan Shalat : Setiap Raka’at Ayat kursi 1 kali, Surah Al ikhlas 7 kali
Selesai Salam (Sambil duduk terus membaca) :
قَلْبِي قُطْبِي ؛ وَقَالَبِي لُبْنَانِي ؛ سِرِّي حَضِرِي ؛ عَيْنُهُ عِرْفَانِي؛ هَارُوْنُ عَقْلِي ؛ وَكَلِيْمِي رُوْحِي؛ وَفِرْعَوْنُ نَفْسِي ؛ وَالْهَوَى هَامَانِي (x7)
اَللّٰهُمَّ نَوِّرْ قَلْبِي بِنُوْرِ هِدَايَتِكَ ؛ كَمَا نَوَّرْتَ الْأَرْضَ بِنُوْرِ شَمْسِكَ اَبَدًا.
Qolbii quthbii, waqoolabii lubnaani, sirrii hadhirii, ‘ainuhu ‘irfaanii, Haaruunu aqlii, wakalimii ruuhii, wa fir’aunii nafsii, wal hawaa haamaanii (7x)
Alloohumma nawwir qolbii bi nuuri hidaayatika, ka maa nawwartal ardho bi nuuri syamsika abadan.
Hatiku adalah qutubku, acuanku adalah kehendakku, rahasiaku adalah kehadiranku, dimana penglihatannya adalah pengetahuanku, Nabi Harun menjadi akalku, yang berbicara kepadaku adalah ruhku, Fir'aun adalah nafsuku dan keinginan nafsuku menjadi seperti Haman bagiku.
Ya Alloh cahayailah hatiku dengan Cahaya Hidayah-Mu, sebagaimana Engkau cahayai bumi selamanya dengan cahaya matahari-Mu.
Niat Shalat :
اُصَلِّي سُنَّةَ الْإِسْتِخَارَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالٰى
Ushollii sunnatal istikhoroti rok’ataini lillaahi ta’alaa
• Jumlah Raka’at : 2 Raka’at (dengan posisi duduk)
• Bacaan Shalat : Setiap Raka’at Ayat kursi 1 kali, Surah Al ikhlas 7 kali
Selesai Salam (Sambil duduk terus membaca) :
قَلْبِي قُطْبِي ؛ وَقَالَبِي لُبْنَانِي ؛ سِرِّي حَضِرِي ؛ عَيْنُهُ عِرْفَانِي؛ هَارُوْنُ عَقْلِي ؛ وَكَلِيْمِي رُوْحِي؛ وَفِرْعَوْنُ نَفْسِي ؛ وَالْهَوَى هَامَانِي (x7)
اَللّٰهُمَّ نَوِّرْ قَلْبِي بِنُوْرِ هِدَايَتِكَ ؛ كَمَا نَوَّرْتَ الْأَرْضَ بِنُوْرِ شَمْسِكَ اَبَدًا.
Qolbii quthbii, waqoolabii lubnaani, sirrii hadhirii, ‘ainuhu ‘irfaanii, Haaruunu aqlii, wakalimii ruuhii, wa fir’aunii nafsii, wal hawaa haamaanii (7x)
Alloohumma nawwir qolbii bi nuuri hidaayatika, ka maa nawwartal ardho bi nuuri syamsika abadan.
Hatiku adalah qutubku, acuanku adalah kehendakku, rahasiaku adalah kehadiranku, dimana penglihatannya adalah pengetahuanku, Nabi Harun menjadi akalku, yang berbicara kepadaku adalah ruhku, Fir'aun adalah nafsuku dan keinginan nafsuku menjadi seperti Haman bagiku.
Ya Alloh cahayailah hatiku dengan Cahaya Hidayah-Mu, sebagaimana Engkau cahayai bumi selamanya dengan cahaya matahari-Mu.
4. Sholat Isti'anah
Shalat Isti'anah adalah shalat untuk memohon pertolongan mengenai masalah dan kebutuhan apapun. Dilakukan 4 rakaat dengan 2 kali salam.ًWaktu pelaksanaannya kapan saja, dan lebih baik dilakukan setelah shalat Isyroq.
Niatnya sebagai berikut :
اُصَلِّى سُنَّةً اِسْتِعَانَهْ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى اَللهُ اَكْبَرُ
Surat yang dibaca setelah Al Fatihah adalah : Al Kautsar (17x), Al Ikhlash (5x), Al Falaq (1x) dan An Nas (1x).
Shalat Isti'anah adalah shalat untuk memohon pertolongan mengenai masalah dan kebutuhan apapun. Dilakukan 4 rakaat dengan 2 kali salam.ًWaktu pelaksanaannya kapan saja, dan lebih baik dilakukan setelah shalat Isyroq.
Niatnya sebagai berikut :
اُصَلِّى سُنَّةً اِسْتِعَانَهْ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى اَللهُ اَكْبَرُ
Surat yang dibaca setelah Al Fatihah adalah : Al Kautsar (17x), Al Ikhlash (5x), Al Falaq (1x) dan An Nas (1x).
Selesai shalat membaca istighfar di bawah ini 3 x :
اَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ اَلَّذِيْ لاَ الَهَ اِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَ اَتُوْبُ اِلَيْهِ تَوْبَةَ عَبْدٍ ظَالِمٍ لاَ يَمْلِكُ لِنَفْسِهِ ضَرًّا وَلاَ نَفْعًا وَلاَ مَوْتًا وَلاَ حَيَاةً وَلاَ نُشُوْرًا
Astaghfiruhal adzim allazi laa ilaaha illa huwal hayul qoyyuum wa atuubu ilaihi taubatan 'abdin zhoolimin laa yamliku linafsihii dhoron wa laa naf'an wa laa mautan wa laa hayaatan wa laa nusyuuron
Setelah itu membaca doa di bawah ini 3x :
اَللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ ادْفَعْ عَنَّا مِنَ الْبَلاءِ اْلمُبْرَمِ اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ . ااَللُمَّ اِنِّى اَعُوْذُبِكَ بِكَلِمَاتِكَ التَّامَّاتِ كُلِّهَا مِنَ الرِّيْحِ اْلاَحْمَرِ وَ مِنَ الدَّاءِ اْلاَكْبَرِ فِى النَّفْسِ وَ الدَّمِ وَ اللَّحْمِ وَ الْعَظْمِ وَ الْجُلُوْدِ وَ الْعُرُوْقِ . سُبْحَانَكَ اِذَا قَضَيْتَ اَمْرًا اَنْ تَقُوْلَ لَهُ كُنْ فَيَكُوْنُ . اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
Allohumma sholli wa sallim 'ala sayyidina Muhammadin wadfa' annaa minal balaa-ilmubroomi innaka 'alaa kulli syain qodiir. Allohumma inni a'uudzu bika bikalimaatikattaammaati kullihaa minarriihil ahmari wa minadda-il akbari finnafsi waddami wallahmi wal'uzhmi waljuluudi wal'urrqi subhaanaka idzaa qodhoyta amron antaquula lahuu kun fayakuun.. Alloohu akbar 3x
Birohmatika yaa arhamarrohimiin.
اَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ اَلَّذِيْ لاَ الَهَ اِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَ اَتُوْبُ اِلَيْهِ تَوْبَةَ عَبْدٍ ظَالِمٍ لاَ يَمْلِكُ لِنَفْسِهِ ضَرًّا وَلاَ نَفْعًا وَلاَ مَوْتًا وَلاَ حَيَاةً وَلاَ نُشُوْرًا
Astaghfiruhal adzim allazi laa ilaaha illa huwal hayul qoyyuum wa atuubu ilaihi taubatan 'abdin zhoolimin laa yamliku linafsihii dhoron wa laa naf'an wa laa mautan wa laa hayaatan wa laa nusyuuron
Setelah itu membaca doa di bawah ini 3x :
اَللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ ادْفَعْ عَنَّا مِنَ الْبَلاءِ اْلمُبْرَمِ اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ . ااَللُمَّ اِنِّى اَعُوْذُبِكَ بِكَلِمَاتِكَ التَّامَّاتِ كُلِّهَا مِنَ الرِّيْحِ اْلاَحْمَرِ وَ مِنَ الدَّاءِ اْلاَكْبَرِ فِى النَّفْسِ وَ الدَّمِ وَ اللَّحْمِ وَ الْعَظْمِ وَ الْجُلُوْدِ وَ الْعُرُوْقِ . سُبْحَانَكَ اِذَا قَضَيْتَ اَمْرًا اَنْ تَقُوْلَ لَهُ كُنْ فَيَكُوْنُ . اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
Allohumma sholli wa sallim 'ala sayyidina Muhammadin wadfa' annaa minal balaa-ilmubroomi innaka 'alaa kulli syain qodiir. Allohumma inni a'uudzu bika bikalimaatikattaammaati kullihaa minarriihil ahmari wa minadda-il akbari finnafsi waddami wallahmi wal'uzhmi waljuluudi wal'urrqi subhaanaka idzaa qodhoyta amron antaquula lahuu kun fayakuun.. Alloohu akbar 3x
Birohmatika yaa arhamarrohimiin.
Boleh do'a tambahan, sesuai hajat.
Demikian, semoga hari ini lebih baik dari hari kemaren, dan hari esok lebih baik dari hari ini, aamiin.
Al Fakir,
MJ🍒
MJ🍒
Posting Komentar