Hikmah Buka Puasa di Masjid Baiturrahman GMC, 20-05-2018.
Oleh: Mahmud J. Al Maghribaen
MUQODIMAH
Shoimin rahimakumulloh,
Bulan romadhon adalah bulan suci, yaitu bulan diturunkannya kitab suci Al Quran dari yang Maha Suci, oleh malaikat yang suci kepada hamba yang suci yaitu kanjeng Nabi Muhammad Saw., sebagaimana Firman Alloh Swt.:
لَقَدْ مَنَّ اللَّهُ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولًا مِنْ أَنْفُسِهِمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ
Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus diantara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata.
Pada bulan romadhon kita diperintahkan oleh Alloh Swt. untuk berpuasa selama sebulan. Dengan kita berpuasa maka Alloh Swt. akan mengampunkan dosa-dosa kita, sebagaimana Sabda Rosululloh Saw. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
”Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya di masa lalu akan diampuni”. (HR. Bukhari No. 38 dan Muslim no. 760).
Shoimin rohimakumulloh,
Apakah semua dosa kita yang akan diampuni dengan puasa?
Ternyata tidaklah semua dosa yang akan diampuni, melainkan hanyalah dosa-dosa kecil saja yang dimaksud hadits tersebut. Sebab Nabi Saw. juga pernah bersabda:
«الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمْعَةُ إِلَى الْجُمْعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ»
ash sholatul khomsu wal jum'atu ilaal jum'ati wa romadhoonu ilaa romadhoona mukaffirootun maa bainahunna idzaa ijtanabal kabaair
Shalat lima waktu, Jumat ke Jumat, dan Ramadhan ke Ramadhan merupakan penghapus dosa-dosa jika ia menjauhi dosa-dosa besar. (HR al-Bukhari, Muslim, dan Ahmad).
Nah berdasarkan hadits tersebut, ternyata ada syaratnya yaitu menjauhi dosa-dosa besar. Bagaimana kalau kita telah terlanjur mempunyai dosa besar? Maka dosa besar tersebut membutuhkan tobat yang khusus (nashuha).
Mari kita simak kutipan sabda Rosullulloh Saw. ketika beliau menyampaikan Khutbah menjelang Romadhon, sbb :
وَاسْتَكْثِرُوا فِيهِ مِنْ أَرْبَعِ خِصَالٍ : خَصْلَتَيْنِ تُرْضُونَ بِهِمَا رَبَّكُمْ ، وَخَصْلَتَيْنِ لا غِنًى بِكُمْ عَنْهُمَا ، فَأَمَّا الْخَصْلَتَانِ اللَّتَانِ تُرْضُونَ بِهِمَا رَبَّكُمْ : فَشَهَادَةُ أَنْ لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ ، وَتَسْتَغْفِرُونَهُ ، وَأَمَّا اللَّتَانِ لا غِنًى بِكُمْ عَنْهَا : فَتُسْأَلُونَ اللَّهَ الْجَنَّةَ ، وَتَعُوذُونَ بِهِ مِنَ النَّارِ
Was taktsiruu fihii min arba'i khishooli: khoshlataini turdhuuna bihimaa rabbakum, wa khoshlataini laa ghinan bikum 'anhumaa, fa'ammal khoshlataanil lataani turdhuuna bihimaa rabbakum, fa syahaadatu an LAA ILAAHA ILLALLAH wa tastaghfiruunahu, wa ammallataani laa ghinaabikum 'anhaa: fa tus-aluunallaahal jannatu wa ta'uudzuuna bihi minannaar
"Perbanyaklah melakukan empat hal di bulan ini, yang dua hal dapat mendatangkan keridhoan Tuhanmu, dan yang dua hal kamu pasti memerlukannya. Dua hal yang mendatangkan keridhaan Allah yaitu syahadah (Laa Ilaaha Illallaah) dan beristighfar kepada Allah, dan dua hal yang pasti kalian memerlukannya yaitu mohonlah kepada-Nya untuk masuk surga dan berlindung kepada-Nya dari api neraka".
Dua hal yang yang mendatang ridho Alloh, yaitu:
- Syahadat
- Istighfar
Dua hal yang kita perlukan adalah sbb:
- Masuk Surga
- Bebas dari siksa Neraka
Syhahadat
Di bulan ini kita dianjurkan oleh Rosululloh Saw. untuk memperbanyak syahadat. Meskipun kita sudah bersyahadat, tidak ada jaminan syahadat kita tidak rusak. Sebab konsekuensi syahadat adalah menyakini dalam hati, kemudian diikrarkan dengan lisan dan diamalkan dengan perbuatan.
Nah kalau perbuatan kita terkadang bertentangan dengan esensi syahadat, seperti berbuat maksiat, maka sesungguhnya kita telah merusak kemurnian dari syahadat kita. Sebab ketika seseorang berbuat maksiat maka sesungguhnya imannya telah lepas darinya.
إِنَّ الإِيمَانَ لَيَخْلَقُ فِي جَوْفِ أَحَدِكُمْ كَمَا يَخْلَقُ الثَّوْبَ الخَلِق ، فَاسْأَلُوا اللهَ أَنْ يُجَدِّدَ الإِيمَانَ فِي قُلُوبِكُمْ
“Sesungguhnya iman akan rusak dalam diri kalian laksana rusaknya baju, maka mohonlah kepada Allah untuk memperbarui iman dalam kalbu kalian.”
الإِيْمِانُ قَوْل وَ عَمَلٌ يَزِيْدُ وَ يَنْقُصُ فَمَنْ زَعَمَ أَنَّ الإِيْمِانَ لاَ يَزِيْدُ وَ لاَ يَنْقُصُ فَاحْذَرُوْه فَإِنَّهُ مُبْتَدِعٌ
“Iman adalah perkataan dan perbuatan, bertambah dan berkurang. Siapa yang meyakini iman itu tidak bertambah dan tidak berkurang maka berhati-hatilah terhadapnya karena ia adalah seorang ahli bid’ah.
Karena iman bisa rusak, bertambah dan berkurang maka kita diperintahkan oleh Rosulloh Saw. untuk senantiasa memperbaharuinya dengan mengucapkan Laa Ilaaha Illalloh, "Jaddidu imaanakum bi katsroti Laa Ilaaha Illaloh".
Iman yang paling tinggi adalah Laa Ilaaha Illaloh:
اlلْإِيمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُونَ أَوْ بِضْعٌ وَسِتُّونَ شُعْبَةً فَأَفْضَلُهَا قَوْلُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَدْنَاهَا إِمَاطَةُ الْأَذَى عَنْ الطَّرِيقِ وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنْ الْإِيمَانِ
“Iman itu lebih dari tujuh puluh atau lebih dari enampuluh. Yang paling utama adalah perkataan: “Laa Ilaaha Illa Allah” dan yang terendah adalah membersihkan gangguan dari jalanan dan rasa malu adalah satu cabang dari iman".
Demikian pentingnya syahadat ini sehingga ketika sholat dalam tasyahud (akar kata syahadat) kita disyari'atkan untuk membaca syahadat. Khusus di bulan ramadhan kita dianjurkan oleh Nabi untuk lebih banyak mengamalkannya, maka dari itu kita dianjurkan untuk banyak-banyak mengucapkan Laa Ilaaha Illaah (Dzikrulloh), lebih daripada bulan-bulan selain bulan romadhan. Fungsinya, disamping untuk memperbaharui iman juga akan mendapat ridho Alloh.
Yang kedua, Istighfar
Yang kedua dari dua yang pertama, kata Nabi: hendaklah engkau memohon ampun terhadap dosamu (istighfar).
Setelah kita memperbanyak syahadat, lalu kita memohon ampun kepada Alloh Swt.
فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مُتَقَلَّبَكُمْ وَمَثْوَاكُمْ
"Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal".
Mengapa kita dianjurkan banyak-banyak istighfar di bulan romadhon? Ingat bukan berarti di bulan lain Alloh tidak Maha Pengampun?
Akan tetapi khusus di bulan Romadhon ini, Alloh Swt. membuka pintu tobat seluas-luasnya bagi hambanya yang ingin bertobat, terutama bertobat dari dosa yang besar. Dosa yang paling besar adalah dosa syirik kepada Alloh, dosa ini tidak akan diampuni Alloh kecuali dengan syahadat: Laa Ilaaha Illalloh.
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَىٰ إِثْمًا عَظِيمًا
Innallaaha laa yaghfiro ayyusyroka bihii wayaghfirumaa, duuna dzaalika limayyasyaa-u, waman yusyrik billaahi faqodif taroo itsman adziima
Sesungguhnya Alloh tidak akan mengampuni dosa syirik (mempersukutukan) kepadaNya, dan Dia mengampuni dosa yang selain syirik itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa yang mempersekutukan Allâh, maka sungguh, dia telah mengadakan dosa yang sangat besar. [an-Nisâ’/4:48].
Kalau dosa besar dari yang terbesar saja bisa diampuni, apa lagi dosa-dosa yang lebih kecil di bawahnya. Maka Rosululloh Saw. bersabda, "Sekali mengucapkan kalimat Laa Ilaaha Illalloh dengan benar, 4000 dosa besar akan diampuni". (Al Hadits).
Dan syarat diampuninya dosa adalah dengan syahadat terlebih dahulu. Orang yang tidak bersyahadat maka Alloh tidak akan mengampuni terhadap dosa-dosanya.
Maka di bulan romadhon kita dianjurkan untuk banyak-baayak beristighfar, dan istighfar yang paling utama adalah: Laa Ilaaha Illaloh.
Satu dari dua yang terakhir yang pasti kita membutuhkannya ialah memohon Surga.
Pada bulan ini, rosululloh Saw. menganjurkan kita untuk memperbanyak memohon surga. Karena di bulan ini Alloh membuka seluas-luasnya pintu surga bagi siapa saja yang menginginkannya. Amatlah merugi orang yang tidak memanfaatkan kemuliaan romadhon, mereka diibaratkan, menghadiri sebuah undangan jamuan makan, meski ia hadir, namun tidak ada jaminan akan merasakan kelezatan makanan tersebut tanpa ia berikhtiar untuk memakan makanan yang dihidangkan.
Dari Zaid bin Arqam Radiallahuanhu meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw. bersabda yang maksudnya, “Barangsiapa yang mengucapkan ‘La ilaha illallah’ dengan ikhlas, dia akan dimasukkan ke dalam syurga.” Lalu ditanya kepada baginda SAW, “Bagaimanakah yang dimaksudkan dengan ikhlas itu?”
Rasulullah SAW bersabda, “Ikhlas itu ialah yang mencegah dari melakukan perbuatan-perbuatan yang haram.” (Hadis riwayat at-Tabarani).
Perhatikan, lagi-lagi kalimat Laa Ilaaha Illaloh yang akan menghantarkan seseorang untuk masuk surga. "Miftahul jannah, Laa Ilaaha Illalo".
Kemudian, dua dari yang kedua adalah memohon terhindar dari api Neraka.
Di bulan ini kita sangat dianjurkan untuk banyak-banyak memohon agar terhindara dari siksa neraka. Karena di bulan romadhon Alloh Swt. menutup pintu neraka. Itu artinya, Alloh Swt. tidak mengiginkan hamba-Nya disiksa melainkan di bulan ini Alloh membuka pintu rahmat-Nya, ampunannya, dan membebaskan hamba-Nya dari siksa api neraka.
Dari Umar rodhiyallohu ‘anhu ia berkata : saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
“Sungguh aku akan mengajarkan sebuah kalimat, tidaklah seorang hamba mengucapkannya dengan benar dari hatinya, lalu ia mati diatas keyakinan itu, kecuali (Allah) mengharamkan tubuhnya dari api neraka. Yaitu kalimat laa ilaha illallah. (HR. Hakim – Shohih Targhib wa Tarhib : 1528 ).
Lagi-lagi, kalimat ‘Laa ilaaha ilalloh’ adalah pelindung dari api neraka.
Nah, itulah hadirin empat amalan yang utama, disamping amalan-amalan lainnya di bulan romadhon
Maka pantaslah kiranya dibulan ini kita selalu berdoa:
أشْهَدُ أنْ لاَإلَهَ إلاَّ اللهُ أسْتَغْفِرُ اللهُ أسْألُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنَ النَّارِ
Asyhadu allaa ilaaha illallah, astaghfirullah, as aluka ridlaaka wal jannah, wa na’uudzubika minannaar.
Saya bersaksi tidak ada Tuhan Selain Allah, Saya mohon ampun kepada Allah, Saya mohon Ridha-Mu, SurgaMu dan selamatkanlah saya dari neraka.” Mu dan selamatkanlah saya dari neraka.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Posting Komentar