Home » » SHOLAT SYARI'AT DAN SHOLAT THORIQOH

SHOLAT SYARI'AT DAN SHOLAT THORIQOH

Written By Mahmud J. Al Maghribi on Minggu, 30 Desember 2018 | 08.33

SHOLAT SYARI'AT DAN SHOLAT THORIQOH

Sholat adalah salah satu Rukun Islam, artinya seseorang yang mengaku beragama Islam maka wajib baginya menunaikan Rukunnya yang Kedua yaitu mendirikan Sholat. Sholat adalah merupakan Tiang Agama (Asholatu Imaduddin), kalau Islam sebagai bangunan maka Sholat sebagai Tiangnya, artinya tidak tegak Islam seseorang jika tidak mendirikan sholat.
Alloh Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam QS. Al Baqoroh ayat 43 :

وَأَقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ وَٱرْكَعُوا۟ مَعَ ٱلرَّٰكِعِينَ
Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku'.

Itulah makna sholat secara syari'at, yaitu sholat yang telah ditentukan waktu-waktunya, shubuh, dhuhur, ashar, maghrib dan isya'. Setidaknya umat Islam diwajibkan lima waktu dalam sehari semalam.

Di dalam kitab Sirrul Asror, Tuan Syekh Abdul Qodir al Jailani, qs. menjelaskan Sholat terbagi atas dua macam yaitu Sholat Syariat dan Sholat Thoriqoh sebagaimana Firman Alloh Swt. dalam QS. Al Baqoroh : 238 yang berbunyi :

حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَىٰ وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ
Haafizhuu 'alaash-sholawaati washsholaatil wusthoo. Waquumuu lillaahi qoonitiina
Artinya, "Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu'".

Sholat Syari'at :

وَالْمُرَادُ مِنْ صَلَاةِ الشَّرِيْعَةِ اَرْكَانُ الْجَوَاهِرِالظَّاهِرِ بَحَرَكَاتِ الْجِسْمَانِيَّّةِ مِنَ الْقِيَامِ وَالْقِرَاءَةِ وَالرُّكُوْعِ وَالسُّجُوْدِوَالْقُعُوْدِ وَالصَّوْتِ وَالْاَلْفَاظِ وَلِذَاجَمَعَهَابِلَفْظِ الْجَمْعِ بِِقَوْلِهِ تَعَالَی : حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِِ       
Yang dimaksud dengan sholat syari'at ialah sholat seluruh badan yang zhohir dengan gerakan tubuh, seperti: badan berdiri, lidah membaca, ruku', sujud, duduk, mengeluarkan suara dan bacaan-bacaan. Oleh karena itu di Al Quran disebut sholawat (beberapa sholat).

Sholat Thariqah :

وَاَمَّا صَلَلةُالطَّرِ يْقَةِفَهِيَ صَلَاةُالْقَلْبِ مُوْبَّةٌفَقَدْعُلِمَتْ بِهَذِهِ الْاَيَةِ وَصَّلَاهُ الْوُسْطَی هِيَ صَلِاةُالْقَلْبِ. لِاََنَّ الْقَلْبَ جُلِقَ فِی وَسْطِ الْجَسَدِ بَيْنَ الْيَمِيْنَ وَالسِّمَالِ وَبَيْنَ اْلعُلَی وَاسُّفْلَی وَبَيْنَ السَّعَادَةِ وَالسَّفَاوَةِ
Adapun sholat Thariqah adalah sholatnya Hati selama-lamanya, sebagaimana tersebut dalam Al Quran SHOLAATUL WUSTHOO, yaitu sholat hati, karena hati berada di tengah badan, antara kanan dan kiri, antara atas dan bawah, dan antara bahagia dan celaka.

Kalau sholat syari'at mempunyai waktu tertentu selama sehari semalam, sunnah dilakukan di masjid dengan berjamaah, menghadap Ka'bah, mengikuti Imam, tanpa riya dan sum'ah.
Maka sholat thoriqoh dilakukan selamanya tanpa batas waktu selama hidup di dunia dan akhirat. Masjidnya adalah Hati. Berjamaahnya ialah terpadunya kesucian batin dengan selalu memperdengarkan tauhid dengan lisan dan batin.
Imamnya adalah rasa rindu di hati untuk sampai kepada Alloh. Kiblatnya ialah Hadirat Ilahi Yang Maha Tunggal dan Keindahan Ketuhanan. Itulah kiblat yang hakiki. Hati dan Ruh selamanya tidak terlepas dari sholat ini.

Sholat thoriqoh itulah yang disebut dengan hakikat Dzikir kepada Alloh Subhanahu wa Ta'alaa, yaitu selalu mengingat Alloh dimana pun, kapan pun, dan sedang apa pun.

Bukankah kita umat Islam dituntut untuk senantiasa ingat kepada Alloh baik ketika sholat maupun ketika tidak dalam sholat?Hal ini ditegaskan Alloh Swt. dalam Al Quran Surat An Nisa' ayat 103 :

فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلَاةَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِكُمْ ۚ فَإِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ ۚ إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا
Artinya, "Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman".

Dan juga Firman Alloh dalam QS. Al Jum'ah  ayat 10 :

فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Artinya, "Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung".

Inilah yang dinamakan Sholat Da'im atau sholat yang tetap, artinya senantiasa sholat walau tidak dalam sholat, yaitu sholatnya para Nabi dan para Wali. Sebagaimana Firman Alloh dalam QS. Al Ma'arij ayat 23 :

الَّذِينَ هُمْ عَلَىٰ صَلَاتِهِمْ دَائِمُونَ
Artinya, "Yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya secara terus menerus".

Sabda Rosululloh Saw. :
Al anbiyaa-u wal auliyaa-u yusholluuna fii qubuurihim kamaa yusholluuna fii buyuutihim
Artinya, "Para Nabi dan para Wali selalu sholat, walau telah berpindah alam (wafat), seperti halnya mereka sholat di rumahnya".

Itulah keadaan mereka yang selalu bermunajat dengan Alloh, karena hatinya yang sudah hidup, yaitu selalu ingat kepada Alloh Subhanahu wa Ta'ala.

Demikianlah sholat syari'at dan sholat thoriqoh menurut Tuan Syekh Abdul Qodir al Jailani, qs.

Bila sholat syari'at dan sholat thoriqoh telah terpadu secara lahir dan batin, maka sempurnalah sholat itu dan oahalanya pun sangat besar, yaitu masuk surga dengan sholat badannya, dan dekat dengan Alloh dengan sholat ruhaniyahnya.

Sebab hakikat dari pada sholat ialah untuk mengingat Alloh Subhanahu wa Ta'ala.

إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي
Artinya, "Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku". (QS. Thahaa : 14).

Mudah-mudah kita bisa istiqomah mengamalkan ajaran yang telah kita terima dari Guru Mursyid kita, agar kita tidak dikategorikan orang yang celaka yaitu yang lalai dalam sholatnya.
Sebagaimana Firman Alloh dalam QS. Al Maa'uun : 4-5), "Fawailullil musholliina alladziina hum an sholaatihim saahuuna"
"Celakalah orang yang sholat, yaitu orang yang lalai dalam sholatnya".

Dan dengan dzikir yang sudah ditanamkan ke dalam jiwa kita, yang dengannya kita senantiasa memperhatikan diri kita untuk bekal kita di akhirat kelak.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Artinya, "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan". (QS. Al Hasyr : 18).

Hasibu antu hasabu, hisablah dirimu sebelum dirimu dihisab.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Hidmat Ilamiah Manaqib Madrosah Panongan
Ahad, 21 Robi'ul Akhir 1450 H / 30 Desember 2018.

Mahmud J. Al Maghribaen
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. UNTAIAN MUTIARA TQN SURYALAYA - SIRNARASA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger