Home » » IKUT SAJA BERSAMA GURU AGUNG

IKUT SAJA BERSAMA GURU AGUNG

Written By Mahmud J. Al Maghribi on Rabu, 20 Mei 2015 | 03.35


Sunan Ampel
Pasca Kemursyidan Abah Anom (Silsilah ke 37), satu-satunya Murid beliau yang diakui sebagai Mursyid (Silsilah ke 38) oleh Ikhwan TQN Suryalaya adalah, Pengersa Abah Aos, Syekh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul al Qodiri an Naqsyabandi al Kamil, Qs. 

Berkata pengersa Abah di hadapan ribuan Ikhwan di Masjid Istiqlal Jakarta, Muhammad adalah nama yang diberikan oleh kedua orang tua beliau, Gaos adalah nama pemberian dari Syekh Muhammad Kahfi (Mursyid Thoriqoh Syathoriyah) yang tidak lain adalah Kakek beliau sendiri, nama tersebut diberikan kepada Ibunda beliau (Siti Muslihah) dua tahun sebelum beliau dilahirkan. Saefulloh Maslul adalah nama yang diberikan oleh Guru Agung Syekh Ahmad Shohibulwafa' Tajul Arifin, Qs. (Abah Anom), Al Qodiri, adalah nama yang diberikan oleh Syekh Hashimuddin (Cucu Syekh Abdul Qodir Jailani) di Baghdad Iraq, An Naqsyabandi, adalah nama yang diberikan oleh Syekh Afeefuddin (Cucu Syekh Abdul Qodir Jailani) di Malaysia, dan Al Kamil, adalah nama yang diberikan oleh Syekh Muhammad Fadhil Jailani (Cucu Syekh Abdul Qodir Jailani) di Turky.

Menyikapi Kemursyidan pengersa Abah Aos, Pondok Pesantren Suryalaya, berserta jajaran Pengurus Yayasan Serba Bakti (YSB), dan sebagian besar Wakil Talkin Abah Anom, tidak menerima Kemursyidan pengersa Abah Aos, bagi mereka kemursyidan TQN Suryalaya hingga saat ini masih ada pada Abah Anom, sampai Alloh SWT. menentukan Wali/Guru Mursyid lain di kemudian hari.

Masalah kemursyidan adalah menyangkut tentang keyakinan, tentu saja kita harus memaklumi bagi orang yang tidak sepaham dengan keyakinan kita. Sebagai ikhwan TQN Suryalaya, kita harus senantiasa berpegang teguh pada isi Tanbih dari Syekh Abdulloh Mubarok Bin Nur Muhammad Qs. (Abah Sepuh). Jaga persatuan dan kesatuan, hormat kepada yang lebih tinggi, jangan bersengketa, rendah hati, gotong royong, jangan berselisih, jangan menghina, jangan angkuh, harus kasih sayang, manis budi, ramah tamah, murah tangan. Jangan membenci kepada ulama yang sezaman, jangan memeriksa murid orang lain, jangan menyalahkan pengajaran orang lain, jangan berubah sikap meskipun disakiti orang lain, harus menyayangi orang yang membenci kepadamu. Sabda Syekh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul Al Qodiri An Naqsyabandi Al Kamil, Qs., Mursyid TQN PPS silsilah ke 38 yang kini telah memiliki 89 Wakil Talkin tersebar di Indonesia, Malaysia, hingga Jeddah Arab Saudi: "Tak Terkejar Tetapi Tidak Ada Yang Tertinggal". Tentu saja sabda beliau itu ditujukan kepada siapa saja Yang Mau Ikut.

Sebagai Mursyid TQN Suryalaya, pengersa Abah Aos beberapa kali mengeluarkan Maklumat sebagai penyempurnaan ajaran TQN Suryalaya guna meningkatkan amaliyah sekalian ikhwan. maklumat tersebut antara lain:
  • Di Sirnarasa, beliau menghimbau seluruh ikhwan agar melaksanakan amaliyah sholat sunnah isti'anah sebanyak 4 rakaat, 2 kali salam berikut dengan doa, setelah isro', istiadah, istiharoh. 
  • Di Spanyol, beliau menetapkan keseragaman Lagam dalam Khotaman.
  • Bandara Abu Dhabi, 21 Oktober 2014, Pukul 06.34 waktu setempat / 09.34 WIB. (Sholat Sunah "Syukur Ni'mat). pengersa Abah menyatakan: "Sholat Syukur Ni'mat lakukan dengan 2 roka'at, sebanyak-banyaknya (tak terhingga), dimana saja dan kapan saja. Bacaan ayat setelah Surat Alfatihah adalah ayat.ke 34 surat Ibrohim, pada rokaat pertama: "Wa aataakum min kulli maa sa-altumuuhu, wa inta'udduu ni'matallohi laa tuh shuuhaa". Pada roka'at kedua: "Innal insaana lazholuumun kaffar". Setelah salam lalu sujud dengan membaca: "Allohuma laka sajadtu, wabika aamantu walaka aslamtu sajada wajhiya lilladzi kholaqohu wa showarohu wa syaqqo sam'ahu wa bashorohu bi haulihi waquwwatihi tabaarokallohu ahsanul khooliqiin".
  • Di Turky, Jumat, 24 Oktober 2014 di dalam bis, Kusadasi, Pukul 10.34 waktu setempat. Maklumat Abah Aos: "Pra Manaqib, bacakan Al Fatihah, Al Ikhlash, Al Falaq dan An Nas Untuk Peradaban Dunia. Setelah "Untuk Kejayaan Agama dan Negara" (baca: Untuk Kejayaan Agama dan Negara untuk Peradaban Dunia, Al Fatihah...).
  • Istambul, Turky. Selasa, 28 Oktober 2014. Maklumat Abah Aos; "Al Fatihah ke-4 Khotaman atau Tawassul, kalimat; "Wa Muslimin wa Muslimatin", dicukupkan (tidak digunakan). Sehingga menjadi: " ... wa ila arwahi kulli waliyyin wa waliyatin, min masyariqil ardhi...).
  • Pada Manaqib di Masjid Istiqlal tanggal 21 Februari 2015 pengersa Abah Aos mengeluarkan maklumat, bahwa disetiap manaqib yang dilaksanakan adalah dalam rangka Peringatan Maulid Nabi Muhammad saw, dimanapun dan kapanpun juga.
  • Di Jakarta, beliau menghimbau seluruh ikhwan TQN PPS di mana saja berada, sendiri atau berjamaah, mulai Jumat tanggal 6-14 Maret 2015, setiap ba'da sholat ashar melaksanakan Khotaman dengan membaca Yaa Lathif sebanyak 129 kali.
  • Madinah, 07 Maret 2015. Jam 22.00 WAS. Beliau mengucapkan sholawat dan salam kepada Baginda. Dan beliau maklumatkan agar hal ini didawamkan setiap malam sesudah sholat dan zikir malam.
  • Di Madinah-Mekah, tanggal 9 Maret 2015, pengersa Abah menyampaikan mulai hari ini:
    • Setiap masuk kamar kecil atau kamar mandi langsung berwudhu.
    • Waktu pelaksanaan sholat Duha dikembalikan lagi seperti pada zaman Syeikh Abdulloh Mubarok Bin Nur Muhammad (Abah Sepuh), yakni jam 07.00 pagi.
  • Di Sirnarasa, mulai hari Selasa, 7 April 2015, beliau menghimbau seluruh ikhwan agar sebelum tidur membaca, "Bismillaahirrohmaanirrohiim,. Naruddu bikal a'daau minkulli wijhatin wabil ismi tarmihim minal  bu'di bissatat. Allohuma Haafizhun Hayyun Laa Yanam", sampai tertidur.
  • Di Prapanca, Selasa 21 April 2015. Pengersa Abah mengijazahkan uluk salam Rijalul Ghoib. Catatan dari KH. Muhammad Sholeh Hujatul Arifin: Sebelum membaca Rijalul Ghoib, agar beruluk salam terlebih dahulu kepada pengersa Abah Aos.
  • Di Jagat 'Arsy, Rabu, 22 April 2015 jam 08.00 pagi. Semua ikhwan diminta untuk puasa Rojab, pada hari Kamis, kemudian malamnya sholat malam Jumat pertama di bulan Rojab.
  • Di Bandung, beliau menghimbau dan mengingatkan agar para Ikhwan dan Akhwat sekalian terhitung Selasa , 12 Mei 2015, untuk mengucapkan/menjawab, "Aamiin" secara nyaring, kompak, dan berjamaah seluruh bait doa Hadrotu Syeikh Abdulloh Mubarok Bin Nur Muhammad (Abah Sepuh) di setiap pembacaan Tanbih.
  • Kepada seluruh Ikhwan-Akhwat TQN PP Suryalaya. Abah menghimbau terhitung Rabu, 13 Mei 2015 agar menyeragamkan amaliyah pembacaan tawasul terhadap seluruh Ahli Silsilah TQN PPs yang tertera dalam untaian Dzikir Harian, Khotaman, dan Tawasul dengan merujuk pada bimbingan redaksi dari Pengersa Abah Sepuh berikut ini: "Tsumma ila arwaahi ahli silsilatil Qodiriyyah Naqsyabandiyah Ma'had Suryalaya wa jami'i ahlit thuruqi..dst".
Satu demi satu bimbingan pengersa Abah untuk semua murid-murinya, agar senantiasa meningkat amaliyahnya yang akan menghantarkan si murid sampai kepada Alloh SWT. Tidak mungkin seseorang akan sampai kepada Alloh hanya sekedar bermodalkan amal yang sedikit juga jauh dari keikhlasan (penuh dengan rasa cinta). Apalagi diiringi dengan sifat-sifat yang buruk mendominasi hati seseorang, seperti; rasa kebencian, lisan yang tak terjaga, kesombongan, dll. Kesemuanya itu akan menutupi hati kita, oleh karenanya menjadi gelap, sehingga tidak mampu melihat cahaya yang terang benderang dari Tuhan-nya. Sebagaimana Firman Alloh SWT. dalam Surat An Nur ayat 35: "Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu".

Terima kasih wahai Guruku Yang Agung, meskipun tertatih-tatih diri ini mengikuti jejak-jejak langkahmu... terkadang merayap, terkadang merangkak, terkadang duduk, terkadang berdiri, terkadang berjalan cepat, berlari kencang, kemudian jatuh kembali (terseok-seok). Ternyata jangankan untuk mengejar, berada di belakangmu saja diri ini tak mampu. Namun aku tetap berharap agar di akui sebagai murid walau sesungguhnya hanya menjadi beban bagimu...

Sampai akhirnya engkau bersabda, "Tak Terkejar Tetapi Tidak Ada Yang Tertinggal, Ikut Saja Bersama Guru Agung". Isro' dan Mi'roj Nabi Muhammad SAW. terjadi disaat orang lain masih tidur. Maka kalau ingin meningkat, "Disaat orang lain sudah tidur, kita masih bangun. Saat orang lain belum bangun kita sudah bangun. Hati ini hanya mencintai Abah Anom, Mata ini hanya melihat Abah Anom, Telinga ini hanya mendengarkan Abah Anom”. Demikianlah ungkapan beliau yang sudah fana fi syeikh, dirinya telah lebur bersama Gurunya Yang Agung. Firman Alloh dalam Al Qur’an Surat Al A’raf ayat 179: “Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. Beruraian air mata ini menyesali kebodohan dan kemalasan. Semoga terbonceng di atas kendaraanmu yang Agung agar sampai ke Hadirot Alloh Azza Wa Jalla, aamiin.

Tafakur Pecinta Kesucian Jiwa

Rojab 1436 H / Mei 2015
Share this article :

+ komentar + 9 komentar

20 Mei 2015 pukul 05.31

Terima kasih Ustadz Mahmud Jonsen... sangat bermanfaat

20 Mei 2015 pukul 05.31

Terima kasih Ustadz Mahmud Jonsen... sangat bermanfaat

21 Mei 2015 pukul 00.43

sama-sama, alhamdulillaah

21 Mei 2015 pukul 00.50

Sama-sama, alhamdulillaah..

21 Mei 2015 pukul 01.27

Sama-sama, alhamdulillaah..

24 Juni 2015 pukul 01.09

Ustd. kalau boleh saran, sebaiknya menyebut guru cukup dengan guru besar saja, sebab Nabi memerintahkan kpd umatnya jangan berlebih-lebihan, bahkan cintanya seseorang tidak boleh melebihi cintanya kepada Rasullah. Jadi sebaiknya dengan sebutan Guru Besar akan lebih diterima. Syukron

25 Juni 2015 pukul 19.48

@Semiyono
Terima kasih pak Sam atas masukannya...

6 Juli 2015 pukul 00.26

ajengan gaos pernah berkata bahwa kemursyidan abah masih sampai 15 tahun lagi..

6 Juli 2015 pukul 00.43

@fulldzikir
Pengersa Abah Aos juga pernah menyampaikan, "Kemursyidan itu liar bagaikan belut, maka harus cepat-cepat ditangkap. Perintah Abah Anom khusus kepada Abah Aos, "Amalkan, Amankan, Lestarikan!".

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. UNTAIAN MUTIARA TQN SURYALAYA - SIRNARASA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger