Sunan Ampel |
Pasca Kemursyidan Abah Anom (Silsilah ke 37),
satu-satunya Murid beliau yang diakui sebagai Mursyid (Silsilah ke 38) oleh
Ikhwan TQN Suryalaya adalah, Pengersa Abah Aos, Syekh Muhammad Abdul Gaos
Saefulloh Maslul al Qodiri an Naqsyabandi al Kamil, Qs.
Berkata pengersa Abah di
hadapan ribuan Ikhwan di Masjid Istiqlal Jakarta, Muhammad adalah nama yang
diberikan oleh kedua orang tua beliau, Gaos adalah nama pemberian dari Syekh
Muhammad Kahfi (Mursyid Thoriqoh Syathoriyah) yang tidak lain adalah Kakek beliau
sendiri, nama tersebut diberikan kepada Ibunda beliau (Siti Muslihah) dua tahun
sebelum beliau dilahirkan. Saefulloh Maslul adalah nama yang diberikan oleh
Guru Agung Syekh Ahmad Shohibulwafa' Tajul Arifin, Qs. (Abah Anom), Al Qodiri,
adalah nama yang diberikan oleh Syekh Hashimuddin (Cucu Syekh Abdul Qodir
Jailani) di Baghdad Iraq, An Naqsyabandi, adalah nama yang diberikan oleh Syekh
Afeefuddin (Cucu Syekh Abdul Qodir Jailani) di Malaysia, dan Al Kamil, adalah
nama yang diberikan oleh Syekh Muhammad Fadhil Jailani (Cucu Syekh Abdul Qodir
Jailani) di Turky.
Menyikapi Kemursyidan pengersa Abah Aos, Pondok Pesantren Suryalaya,
berserta jajaran Pengurus Yayasan Serba Bakti (YSB), dan sebagian besar Wakil
Talkin Abah Anom, tidak menerima Kemursyidan pengersa Abah Aos, bagi mereka
kemursyidan TQN Suryalaya hingga saat ini masih ada pada Abah Anom, sampai
Alloh SWT. menentukan Wali/Guru Mursyid lain di kemudian hari.
Masalah kemursyidan adalah menyangkut tentang keyakinan, tentu saja kita
harus memaklumi bagi orang yang tidak sepaham dengan keyakinan kita. Sebagai
ikhwan TQN Suryalaya, kita harus senantiasa berpegang teguh pada isi Tanbih
dari Syekh Abdulloh Mubarok Bin Nur Muhammad Qs. (Abah Sepuh). Jaga persatuan dan kesatuan, hormat kepada
yang lebih tinggi, jangan bersengketa, rendah hati, gotong royong, jangan
berselisih, jangan menghina, jangan angkuh, harus kasih sayang, manis budi,
ramah tamah, murah tangan. Jangan membenci kepada ulama yang sezaman, jangan
memeriksa murid orang lain, jangan menyalahkan pengajaran orang lain, jangan
berubah sikap meskipun disakiti orang lain, harus menyayangi orang yang membenci
kepadamu. Sabda Syekh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh
Maslul Al Qodiri An Naqsyabandi Al Kamil, Qs., Mursyid TQN PPS silsilah ke 38
yang kini telah memiliki 89 Wakil Talkin tersebar di Indonesia, Malaysia,
hingga Jeddah Arab Saudi: "Tak Terkejar Tetapi Tidak Ada Yang
Tertinggal". Tentu saja sabda beliau itu ditujukan kepada siapa
saja Yang Mau Ikut.
Sebagai Mursyid TQN Suryalaya, pengersa Abah Aos beberapa kali mengeluarkan
Maklumat sebagai penyempurnaan ajaran TQN Suryalaya guna meningkatkan amaliyah
sekalian ikhwan. maklumat tersebut antara lain:
- Di Sirnarasa,
beliau menghimbau seluruh ikhwan agar melaksanakan amaliyah sholat sunnah
isti'anah sebanyak 4 rakaat, 2 kali salam berikut dengan doa, setelah isro', istiadah, istiharoh.
- Di
Spanyol, beliau menetapkan keseragaman Lagam dalam Khotaman.
- Bandara
Abu Dhabi, 21 Oktober 2014, Pukul 06.34 waktu setempat / 09.34 WIB.
(Sholat Sunah "Syukur Ni'mat). pengersa Abah menyatakan: "Sholat
Syukur Ni'mat lakukan dengan 2 roka'at, sebanyak-banyaknya (tak
terhingga), dimana saja dan kapan saja. Bacaan ayat setelah Surat
Alfatihah adalah ayat.ke 34 surat Ibrohim, pada rokaat pertama: "Wa
aataakum min kulli maa sa-altumuuhu, wa inta'udduu ni'matallohi laa tuh
shuuhaa". Pada roka'at kedua: "Innal insaana
lazholuumun kaffar". Setelah salam lalu sujud dengan
membaca: "Allohuma laka sajadtu, wabika aamantu walaka aslamtu
sajada wajhiya lilladzi kholaqohu wa showarohu wa syaqqo sam'ahu wa
bashorohu bi haulihi waquwwatihi tabaarokallohu ahsanul khooliqiin".
- Di
Turky, Jumat, 24 Oktober 2014 di dalam bis, Kusadasi, Pukul 10.34 waktu
setempat. Maklumat Abah Aos: "Pra Manaqib, bacakan Al Fatihah, Al
Ikhlash, Al Falaq dan An Nas Untuk Peradaban Dunia. Setelah "Untuk
Kejayaan Agama dan Negara" (baca: Untuk Kejayaan Agama dan Negara
untuk Peradaban Dunia, Al Fatihah...).
- Istambul,
Turky. Selasa, 28 Oktober 2014. Maklumat Abah Aos; "Al Fatihah ke-4
Khotaman atau Tawassul, kalimat; "Wa Muslimin wa
Muslimatin", dicukupkan (tidak digunakan). Sehingga menjadi: " ... wa ila arwahi kulli
waliyyin wa waliyatin, min masyariqil ardhi...).
- Pada
Manaqib di Masjid Istiqlal tanggal 21 Februari 2015 pengersa Abah Aos
mengeluarkan maklumat, bahwa disetiap manaqib yang dilaksanakan adalah
dalam rangka Peringatan Maulid Nabi Muhammad saw, dimanapun dan kapanpun
juga.
- Di
Jakarta, beliau menghimbau seluruh ikhwan TQN PPS di mana saja berada,
sendiri atau berjamaah, mulai Jumat tanggal 6-14 Maret 2015, setiap ba'da
sholat ashar melaksanakan Khotaman dengan membaca Yaa
Lathif sebanyak 129 kali.
- Madinah,
07 Maret 2015. Jam 22.00 WAS. Beliau mengucapkan sholawat dan salam
kepada Baginda. Dan beliau maklumatkan agar hal ini didawamkan setiap
malam sesudah sholat dan zikir malam.
- Di
Madinah-Mekah, tanggal 9 Maret 2015, pengersa Abah menyampaikan mulai hari
ini:
- Setiap
masuk kamar kecil atau kamar mandi langsung berwudhu.
- Waktu
pelaksanaan sholat Duha dikembalikan lagi seperti pada zaman Syeikh
Abdulloh Mubarok Bin Nur Muhammad (Abah Sepuh), yakni jam 07.00 pagi.
- Di
Sirnarasa, mulai hari Selasa, 7 April 2015, beliau menghimbau seluruh
ikhwan agar sebelum tidur membaca, "Bismillaahirrohmaanirrohiim,.
Naruddu bikal a'daau minkulli wijhatin wabil ismi tarmihim minal
bu'di bissatat. Allohuma Haafizhun Hayyun Laa Yanam", sampai tertidur.
- Di
Prapanca, Selasa 21 April 2015. Pengersa Abah mengijazahkan uluk salam
Rijalul Ghoib. Catatan dari KH. Muhammad Sholeh Hujatul Arifin: Sebelum
membaca Rijalul Ghoib, agar beruluk salam terlebih dahulu kepada pengersa
Abah Aos.
- Di
Jagat 'Arsy, Rabu, 22 April 2015 jam 08.00 pagi. Semua ikhwan diminta
untuk puasa Rojab, pada hari Kamis, kemudian malamnya sholat malam Jumat
pertama di bulan Rojab.
- Di
Bandung, beliau menghimbau dan mengingatkan agar para Ikhwan dan Akhwat
sekalian terhitung Selasa , 12 Mei 2015, untuk mengucapkan/menjawab, "Aamiin" secara nyaring, kompak, dan
berjamaah seluruh bait doa Hadrotu Syeikh Abdulloh Mubarok Bin Nur
Muhammad (Abah Sepuh) di setiap pembacaan Tanbih.
- Kepada
seluruh Ikhwan-Akhwat TQN PP Suryalaya. Abah menghimbau terhitung Rabu, 13
Mei 2015 agar menyeragamkan amaliyah pembacaan tawasul terhadap seluruh
Ahli Silsilah TQN PPs yang tertera dalam untaian Dzikir Harian, Khotaman, dan Tawasul dengan merujuk pada bimbingan
redaksi dari Pengersa Abah Sepuh berikut ini: "Tsumma ila arwaahi ahli
silsilatil Qodiriyyah Naqsyabandiyah Ma'had Suryalaya wa jami'i ahlit
thuruqi..dst".
Satu demi satu bimbingan pengersa Abah untuk semua murid-murinya, agar
senantiasa meningkat amaliyahnya yang akan menghantarkan si murid sampai kepada
Alloh SWT. Tidak mungkin seseorang akan sampai kepada Alloh hanya sekedar
bermodalkan amal yang sedikit juga jauh dari keikhlasan (penuh dengan rasa
cinta). Apalagi diiringi dengan sifat-sifat yang buruk mendominasi hati
seseorang, seperti; rasa kebencian, lisan yang tak terjaga, kesombongan, dll.
Kesemuanya itu akan menutupi hati kita, oleh karenanya menjadi gelap, sehingga
tidak mampu melihat cahaya yang terang benderang dari Tuhan-nya. Sebagaimana
Firman Alloh SWT. dalam Surat An Nur ayat 35: "Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya
Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada
pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang
bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang
berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu)
dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir
menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis),
Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah
memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui
segala sesuatu".
Terima kasih wahai Guruku Yang Agung, meskipun tertatih-tatih diri ini
mengikuti jejak-jejak langkahmu... terkadang merayap, terkadang merangkak,
terkadang duduk, terkadang berdiri, terkadang berjalan cepat, berlari kencang,
kemudian jatuh kembali (terseok-seok). Ternyata jangankan untuk mengejar,
berada di belakangmu saja diri ini tak mampu. Namun aku tetap berharap agar di
akui sebagai murid walau sesungguhnya hanya menjadi beban bagimu...
Sampai akhirnya engkau bersabda, "Tak Terkejar
Tetapi Tidak Ada Yang Tertinggal, Ikut Saja Bersama Guru Agung". Isro' dan Mi'roj Nabi Muhammad SAW. terjadi disaat orang lain masih tidur.
Maka kalau ingin meningkat, "Disaat orang lain sudah tidur, kita masih
bangun. Saat orang lain belum bangun kita sudah bangun. Hati ini hanya
mencintai Abah Anom, Mata ini hanya melihat Abah Anom, Telinga ini hanya
mendengarkan Abah Anom”. Demikianlah ungkapan beliau yang sudah fana fi syeikh, dirinya telah lebur
bersama Gurunya Yang Agung. Firman Alloh dalam Al Qur’an Surat Al A’raf ayat
179: “Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk
(isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati,
tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka
mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda
kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya
untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan
mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. Beruraian
air mata ini menyesali kebodohan dan kemalasan. Semoga terbonceng di atas
kendaraanmu yang Agung agar sampai ke Hadirot Alloh Azza Wa Jalla, aamiin.
Tafakur Pecinta Kesucian Jiwa
Rojab 1436 H / Mei 2015
+ komentar + 9 komentar
Terima kasih Ustadz Mahmud Jonsen... sangat bermanfaat
Terima kasih Ustadz Mahmud Jonsen... sangat bermanfaat
sama-sama, alhamdulillaah
Sama-sama, alhamdulillaah..
Sama-sama, alhamdulillaah..
Ustd. kalau boleh saran, sebaiknya menyebut guru cukup dengan guru besar saja, sebab Nabi memerintahkan kpd umatnya jangan berlebih-lebihan, bahkan cintanya seseorang tidak boleh melebihi cintanya kepada Rasullah. Jadi sebaiknya dengan sebutan Guru Besar akan lebih diterima. Syukron
@Semiyono
Terima kasih pak Sam atas masukannya...
ajengan gaos pernah berkata bahwa kemursyidan abah masih sampai 15 tahun lagi..
@fulldzikir
Pengersa Abah Aos juga pernah menyampaikan, "Kemursyidan itu liar bagaikan belut, maka harus cepat-cepat ditangkap. Perintah Abah Anom khusus kepada Abah Aos, "Amalkan, Amankan, Lestarikan!".
Posting Komentar