Diantaranya sbb :
Hanya berdasarkan mimpi dari orang lain yang tidak jelas "siapa" (teka-teki) dan hanya berdasarkan "katanya" kemudian mimpi tersebut ditafsirkan bukan oleh Ahlinya. Apakah tidak menyadari bahwa seorang Mursyid itu adalah Laki-Laki dan yang memberikan Saefullah Maslul itu pengersa Abah Anom?
*****
Hanya berdasarkan mimpi dari orang lain yang tidak jelas "siapa" (teka-teki) dan hanya berdasarkan "katanya". Apakah tidak meyadari bahwa dengan berpendapat demikian itu berarti telah memutus dan mengecilkan TQN Suryalaya hanya sampai kepada pengersa Abah Anom?
*****
Apakah tidak menyadari bahwa gelar Saefullah Maslul tersebut adalah pemberian pengersa Abah Anom? dan yang sesungguhnya sombong itu adalah siapa? Bukankah kesombongan umat Yahudi dahulu karena tidak menerima Nabi Muhammad SAW. oleh karena bukan dari keturunan mereka?
*****
Hanya berandai-andai (meraba bayang-bayang) dan menerka-nerka. Apakah tidak menyadari kalau Mursyid itu sekarang sudah hadir; karena dulu, sekarang, dan nanti itu sama saja!
*****
Prof. DR Asep Usman Ismail adalah seorang Ahli (Guru Besar bidang Tashawuf). Apakah tidak menyadari kalo pengersa Abah Gaos sekarang adalah seorang Mursyid? Bukan Wakil Talqin.
*****
Strategi di Atas Para Raja
Berikut ini beberapa strategi beliau :
- Beliau mengadakan Manaqib di Masjid Istiqlal Jakarta, ini untuk membuktikan bahwa beliau mampu mengadakan Manaqib Akbar meskipun tidak diterima di pusat Suryalaya.
- Beliau mengadakan Manaqib di Masjid Sunan Ampel Surabaya, ini menandakan bahwa beliau mampu mengadakan Manaqib meskipun di wilayah salah seorang Wakil Talqin yang di anggap besar oleh pusat Suryalaya, yaitu KH. Ali Hanfiah.
- Beliau diakui oleh Jamaah Ahli Thoriqoh Mu'tabaroh an Nahdhiyyah (JATMAN), ini membuktikan bahwa beliau mampu menjadi Mursyid meskipun di dalam JATMAN ada Wakil Talqin yang dibanggakan oleh pusat Suryalaya, yaitu KH. Zezen Bazul Ashab.
- Beliau mengangkat Prof. DR. Asep Usman Ismail dan Prof. DR. Nazaruddin Umar (Wakil Menteri Agama), ini untuk membuktikan bahwa beliau mampu meskipun Wakil Talqin pusat Suryalaya ada yang Profesor, yaitu Prof. DR Achmad Tafsir MA dan Prof. DR. Juhaya S Praja.
- Beliau mengangkat DR.KH Hasan Mud'is Almabruri Ketua Jurusan Tashowwuf UIN SGD Bandung, ini untuk membuktikan bahwa beliau mampu meskipun di UIN SGD Bandung ada seorang wakil Talqin, yaitu Drs. Arief Ikhwani.
- Beliau Ziarah ke Makam Tuan Syekh Abdul Qodir al Jailani di Baghdad, ini untuk membuktikan bahwa beliau diakui oleh keturunan Tuan Syekh ke-18 (Syaikh Hashimuddin al Gaylani) meskipun beliau belum/tidak diakui oleh pusat Suryalaya.
- Beliau Ziarah dan safari Manaqib ke beberapa tempat/Negara (Mekah, Madinah, Palestina, Iraq, dll.), ini untuk membuktikan bahwa beliau mampu untuk mengikuti jejak Guru Agung Syekh Ahmad Shohibulwafa' Tajul 'Arifin ra., (Abah Anom) meskipun beliau dianggap tidak mampu oleh pusat Suryalaya.
- Belaiu dekat dan diakui oleh Pejabat Negara (Menteri BUMN) Bapak Dahlan Iskan, ini untuk membuktikan bahwa beliau mampu mengikuti jejak Guru Agung Syekh Ahmad Shohibulwafa' Tajul 'Arifin ra., (Abah Anom) meskipun beliau dianggap tidak mampu oleh pusat Suryalaya.
- Beliau mengangkat wakil Talqin dari Negara Malaysia (KH. Ahmad Ansory bin Mursyid), ini membuktikan bahwa beliau mampu untuk mengikuti jejak Guru Agung Syekh Ahmad Shohibulwafa' Tajul 'Arifin ra., (Abah Anom) yang memiliki wakil Talqin di Manca Negara meskipun beliau dianggap tidak mampu oleh pusat Suryalaya.
- Beliau mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) Sirnarasa, ini membuktikan bahwa beliau mampu untuk mengikuti jejak Guru Agung Syekh Ahmad Shohibulwafa' Tajul 'Arifin ra., (Abah Anom) yang yang peduli terhadap pendidikan.
Rasanya sudah cukup untuk membuktikan bahwa Beliau Syekh Muhammad Abdul Gaos Saefullah Maslul al Qodiri ra. adalah Penerus Syekh Ahmad Shohibulwafa' Tajul 'Arifin ra. sebagai Mursyid Thoriqoh Qodiriyyah wa Naqsyabandiyyah Pondok Pesantren Suryalaya ke-38.
Lalu... manakah lagi yang masih engkau dustakan?
Lalu... manakah lagi yang masih engkau dustakan?
Posting Komentar