Latest Post
02.10
Permainan Abah Anom : Hanya 5 Menit Abah Aos Membungkam 83 Ulama
Written By Mahmud J. Al Maghribi on Rabu, 20 Juli 2016 | 02.10
"Permainan" Abah Anom
Hanya 5 Menit Abah Aos "Membungkam" 83 Ulama
Hanya 5 Menit Abah Aos "Membungkam" 83 Ulama
Di Malaysia, hanya 6 keterangan. Profesor menghadapi Kiyai di sana sudah sampai 1 jam, sudah sampai jam satu (dini hari). Satu jam debat alot, debat kusir namanya. Masalahnya adalah, “Laa Ilaaha Illalloh” tidak sempurna kalau tidak diteruskan Muhammadur Rosululloh”, hanya segitu. Jadi kesempurnaan dzikir Laa Ilaaha Illalloh itu kalau diteruskan Muhammadur Rosululloh, itu kata Ulama wakil dari 83 Ulama dari 83 Desa, di Sabah.
Dari Suryalaya, Profesor DR. Juhaya S. Praja, beliau ini masih ada sekarang, bisa ditanyakan, apakah betul 1 Jam, sudah sampai demplek? Kalau sudah pada loyo, dia lupa kesepakatan awal, bahwa Tim harus hadir semua, jika dibuka tanya jawab, kalau tidak terjawab, kita jawab ramai-ramai. Beliau lupa, dihadapi terus.
Akhirnya Abah memaksakan diri, mencolek betisnya Profesor. Sontak Profesor berdiri, “Oh ya, ini ada Ajengan ‘daripada’ Gaos ingin menambahkan”. Coba perhatikan bahasanya, “Ajengan daripada Gaos”, itu saking gugupnya ketika dicolek itu.
“Oh tidak, tidak ingin menambahkan”, kata Abah. Sudah satu jam, sudah banyak, saya cuma mau pinjam ‘mic’ nya saja. Lalu diambil spidolnya dan menulis di papan, sebagai berikut :
1 “Fa’lam annahu Laa Ilaaha Illalohu wastaghfir lidzambika wa lilmu’miniina wal mu’minaat..”. (QS. Muhammad (47) : 19).
2 “Innahum kaanuu idzaa qiilalahum Laa Ilaaha Illalohu yastakbiruuna”. (QS. Ash Shooffaat (37) : 35).
3 “Jaddiduu Imanakum, bi katsrotin Laa Ilaaha Illaloh”. (Al Hadits).
4 “Afdholu ma qultu ana wan nabiyyuuna min qabli Laa Ilaaha Illaloh”. (Al Hadits).
5 “Laqqinuu mautakum Laa Ilaaha Illaloh”. (Al Hadits).
6 “Man kana akhiru kalamihi Laa Ilaaha Illaloh, dakholatul jannah”. (Al Hadits).
1 “Fa’lam annahu Laa Ilaaha Illalohu wastaghfir lidzambika wa lilmu’miniina wal mu’minaat..”. (QS. Muhammad (47) : 19).
2 “Innahum kaanuu idzaa qiilalahum Laa Ilaaha Illalohu yastakbiruuna”. (QS. Ash Shooffaat (37) : 35).
3 “Jaddiduu Imanakum, bi katsrotin Laa Ilaaha Illaloh”. (Al Hadits).
4 “Afdholu ma qultu ana wan nabiyyuuna min qabli Laa Ilaaha Illaloh”. (Al Hadits).
5 “Laqqinuu mautakum Laa Ilaaha Illaloh”. (Al Hadits).
6 “Man kana akhiru kalamihi Laa Ilaaha Illaloh, dakholatul jannah”. (Al Hadits).
Lalu, kata Abah, “Kiyai kesini, ini spidolnya, silahkan ditambahkan disini “Muhammadur Rosululloh”, ini Surat Muhammad kekurangan, ada yang menjarah ini, ternyata Qur’an Shugro itu bohong, ini terlihat nomornya, tapi gak ada.., katanya Alloh Sempurna, ternyata Alloh kekurangan ini,? Spontan Kiyai itu menjawab, “Oh tidak-tidak”, sambil mengangkat tangan. Kata Abah, katanya kurang sempurna, ini kurang ini, silahkan ditambahkan. “Oh, tidak-tidak”, katanya. Lalu bagaimana?, kata Abah. Toleh kanan, toleh kiri, akhirnya Talqin semuanya.
Hanya 5 menit bapak..., ini permainan Abah Anom. Yang ini mah hanya gerak lidah saja. Sejak tahun ’83 lidah ini sudah lidah Abah Anom, mulut ini sudah mulut suci Abah Anom, suara keluar dari sini, suara suci Abah Anom, yang wajib didengar oleh telinga ini, orang lain mau dengar silahkan, tidak mau dengan terserah, itu telinganya sendiri-sendiri, Tapi yang wajib mendengar adalah telinga yang ini, telinga kanan dan telinga kiri. Sampai hari ini pun, tidak pernah mendengar suara siapa pun, kecuali suara Abah Anom.