Latest Post
23.44
TIDAK PUNYA APA-APA, TIDAK TAHU APA-APA, TIDAK MAU APA-APA
Written By Mahmud J. Al Maghribi on Rabu, 22 Juni 2016 | 23.44
Rahasia 2 Maghrib
Sabda Abah Aos: "Alhamdulillaah pada bulan ini, dinaikkan Manaqib, Abah memohon kepada Alloh agar Ki Jonsen, Mahmud Jonsen Al Maghribain, pada hari ini, mohon bantu Abah untuk mengembangkan TQN Pondok Pesantren Suryalaya kepada siapa saja yang MAU dan MINTA. Jadi Abah tugaskan BERAT TAPI MULIA, mudah-mudahan diterima oleh Alloh Ta'ala.
Hari ini 6 Romadhon 1437 H, Abah mengangkat PETANI POHON ANTI GEMPA, semoga Alloh berkahi, al Faatihah"..... Aamiin.
00.04
HIKMAH BUKA PUASA BERSAMA
Written By Mahmud J. Al Maghribi on Rabu, 08 Juni 2016 | 00.04
HIKMAH BUKA PUASA BERSAMA
By: Achmad Fathir |
Kutipan ceramah saat melaksanakan amanah sebagai badal dari Almukarrom al Ustadz Kiyai Muhammad Bakri Alwi (Tuan Guru ) di Majelis Ta’lim Jembo Cable, 07 Juni 2016.
Alhamdulillah puji syukur ke Hadirot Alloh SWT. karena pada tahun ini, bulan ini, jam ini, detik ini, kita masih diberikan kesempatan oleh Alloh untuk beribadah puasa di bulan Suci Romadhon. Diharapkan dengan beribadah puasa di bulan Romadhon, kita menjadi hamba yang bertaqwa kepada Alloh SWT. Taqwa ialah menjalankan segala perintah Alloh dan menjauhi segala larangan Alloh. Kalau di bulan yang lain kita mampu menjalankan ‘sepuluh’ perintah Alloh, setelah Romadhon menjadi ‘limabelas’, kalau di bulan yang lain kita mampu menjauhi larangan Alloh ‘sepuluh’, setelah Romadhon menjadi ‘duapuluh’? atau ‘duabelas’?
Ternyata menjauhi larangan itu sepertinya lebih sulit daripada melaksanakan perintah, maka dahulu saya diijazahkan oleh Guru kita Kyai Muhammad Bakri Alwi, ketika itu saya minta saran beliau bagaimana caranya agar kita selalu dapat taat kepada Alloh. Beliau menjawab, “Beribadah jangan sendiri, tapi libatkan Alloh bersama kita’. Kemudian beliau mengajar sebuah doa, “Allohumma arinal haqqo haqqon warzuqnat tiba’ah, wa arinal bathila bathilan warzuqnaj tinabah” (Ya Allah Tunjukilah kami kebenaran dan berikan kami jalan untuk mengikutinya, dan tunjukanlah kami kebatilan dan berikan kami jalan untuk menjauhinya).
Kita semua yang hadir disini tentu masih banyak bermaksiat kepada Alloh, hanya saja Alloh menutupi aib kita sehingga kita terlihat sebagai orang yang sholeh. Untuk itu maka, janganlah suka menceritakan aib orang lain, kalau aib kita ingin ditutupi oleh Alloh. Sebagaimana Rosululloh SAW. bersabda, “Man sattaro musliman, sattarohu Alloh” (Barangsiapa menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi aibnya).
Memang terkadang godaannya luar biasa agar kita menceritakan aibnya orang lain, ada orang yang senang sekali menceritakan aib orang lain, seolah-olah semua orang tidak ada benarnya di mata dia. Untuk itu, di bulan Romadhon ini kita di didik agar terhindah dari hal-hal yang bersifat ghibah. Sabda Rosululloh SAW. “Atadruuna maalghiibatu, qooluu, "Allohu wa rosuuluhu a'lamu, qoola, "Dzikruka akhooka bimaa yakrohu, qoola, "Afaro aita inkaana fii akhii maa aquulu? Qoola, "Inkaana fiihii maa taquulu faqod aghtabtahu wa illam yakun fiihi faqod bahattahu” (Tahukah kalian apa itu ghibah?” Para sahabat menjawab: “Allah dan rasul-Nya lebih mengetahuinya.” Nabi berkata: “Engkau membicarakan saudaramu dengan sesuatu yang dia benci.” Ada yang bertanya: “Bagaimana pendapat anda jika padanya ada apa saya bicarakan?” Beliau menjawab: “Jika ada padanya apa yang engkau bicarakan maka engkau telah mengghibahnya, dan jika tidak ada padanya apa yang engkau bicarakan maka engkau berbuat fitnah terhadapnya).
Jelas sekali, meskipun yang diceritakan adalah benar adanya, itu adalah ghibah, apa lagi tidak benar adanya, maka itu adalah fitnah. Hati-hati, fitnah lebih kejam daripada ‘pembunuhan’. Bisa jadi engkau bertobat dan meminta maaf atas fitnah yang telah kamu lakukan, namun engkau tidak mampu untuk mengendalikan kabar yang telah engkau hembuskan, ia seperti bulu-bulu yang sudah terbang ditiup angin, niscaya engkau tak kan mampu untuk memungutnya kembali.
Alloh SWT. telah berfirman, “Walaa tajassasuu walaa yaghtab ba'dhukum ba'dhan ayuhibbu ahadukum an ya’kula lahma akhiihi maytan fakarihtumuuhu waittaquu allaaha inna allaaha tawwaabun rahiimun” (Dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang).
Itulah diantara hikmah puasa di bulan Romadhon. Puasa tidak hanya menahan lapar dan haus, namun ia juga harus memelihara mulut, mata, dan telinga. Bisa jadi ia berpuasa, yaitu mulai dari terbit fajar hinggga terbenamnya matahari, namun ia tidak mendapatkan pahala dari puasanya tersebut, kecuali rasa lapar dan haus. Sabda Rosululloh SAW. “Kam min shoimin laisa lahuu min shiyaamihi illaljuu’ wal athos” (Banyak orang berpuasa tapi tidak mendapatkan pahala berpuasa, yang ia dapatkan hanya lapar dan dahaga).
Makan sahur disunnahkan dalam puasa, namun jika seseorang tidak sempat sahur, maka puasanya tetaplah syah asalkan sudah ada niat untuk berpuasa keesokan harinya sebelum terbit fajar. Kalau tidak ada niat untuk berpuasa sebelumnya, kemudian ia kesiangan, maka puasanya tidaklah syah. Berbeda dengan puasa sunnah, meskipun tidak ada niat sebelumnya untuk berpuasa, kemudian keesokan harinya dia ingin berpuasa maka syah puasanya.
Sebagai upaya agar puasa kita berhasil, setidaknya ada beberapa persiapan yang harus kita lakukan :
- Persiapan Ruh atau jiwa atau hati. Menyambut bulan romadhon ini hati kita harus merasa gembira. Sabda Rosululloh SAW. “Man fariha bidukhuuli romadhoona, harromallohu jasadahu ‘alanniiron” (Barangsiapa merasa gembira dengan masuknya bulan romadhon, Alloh mengharamkan jasadnya masuk api neraka). Dan juga sabda Nabi SAW. “Man shouma romadhoona imaanan wahti sya’ban, ghufirolahu maa taqoddama min dzambik” (Barangsiapa puasa di bulan romadhon karena iman dan mengharapkan perhitungan (pahala) dari Alloh, maka Alloh akan mengampuni dosanya yang telah lalu).
- Persiapan ilmu. Agar puasa kita sempurna, tentu kita harus memiliki ilmu tentang puasa romadhon. Firman Alloh SWT. QS. Al Baqoroh : 183-184 : “Yaa ayyuhaa alladziina aamanuu kutiba 'alaykumu alshshiyaamu kamaa kutiba 'alaa alladziina min qablikum la'allakum tattaquuna, ayyaaman ma'duudaatin faman kaana minkum mariidhan aw 'alaa safarin fa'iddatun min ayyaamin ukhara wa'alaa alladziina yuthiiquunahu fidyatun tha'aamu miskiinin faman tathawwa'a khayran fahuwa khayrun lahu wa-an tashuumuu khayrun lakum in kuntum ta'lamuuna” (Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui).
- Persiapan fisik. Fisik kita harus jaga, jangan sering ‘begadang’ perbanyaklah ibadah-ibadah sunnah, terutama sholat sunnah rawatib, disamping sholat-sholat sunnah lainnya. Sholat sunnah rawatib yang mu’akkadah ada sepuluh rakaat, yaitu; 2 rakaat sebelum sholat shubuh, 2 rakaat sebelum sholat dhuhur, 2 rakaat setelah sholat dhuhur, 2 rakaat setelah sholat maghrib, dan 2 rakaat setelah sholat isya’. Makanlah makanan yang bergizi, tidak harus mahal tetapi memenuhi kebutuhan gizi, daging bisa diganti dengan tempe atau telur.
- Persiapan Harta. Maksudnya, janganlah hidup berpoya-poya, belanjakan harta sesuai dengan kebutuhan, tidak berlebih-lebihan.
By; Achmad Fathir |