Latest Post

Amalkan, Amankan, Lestarikan : Mengikuti Rosululloh SAW.

Written By Mahmud J. Al Maghribi on Senin, 16 Mei 2016 | 03.49

Khidmat Manaqib

MENGIKUTI RASULULLAH SAW.
KH. Abdul Gaos SM.

Alhamdulillah kita masih diberi kesempatan oleh Allah Swt. untuk mengikuti Manaqib di Suryalaya ini. Kita tidak tahu apakah besok atau lusa masih diberi kesempatan lagi oleh-Nya untuk hidup. Sabda Nabi Muhammad Saw. "Sesungguhnya kehidupan hari ini adalah hari Akhir, bagi siapa saja yang tidak tidak tahu apakah masih hidup sampai esok". Kalau kita tidak kembali kepada Allah hari ini, kapan lagi? Oleh karena itu kita harus bisa menjaga diri supaya tidak melakukan hal-hal yang dapat merugikan diri kita sendiri. Allah Swt. berfirman :"Dan Kami tidak mengutus seorang Rasul, melainkan untuk dita'ati dengan seizin Allah. Sesungguhnya jikalau mereka ketika menganiaya dirinya datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan Rasulpun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang".(QS. an-Nisaa' : 64).
Alhamdulillah, kita sudah dipertemukan dengan Tuan Syeikh Ahmad Shohibulwafa Tajul 'Arifin, seorang ulama pewaris para Nabi. Dengan mengamalkan Thoriqoh Qoodiriyyah Naqsyabandiyyah kita berharap semoga Allah Swt. memberikan ampunan kepada kita. Kita taat kepada semua perintah guru kita pada hakikatnya kita mentaati Rasulullah Saw. Inilah salah satu tugas seorang Guru Mursyid untuk mengajak manusia mengikuti seorang utusan Allah. "Dan datanglah dari ujung kota, seorang laki-laki dengan bergegas-gegas ia berkata: "Hai kaumku, ikutilah utusan-utusan itu. Ikutilah orang yang tiada minta balasan kepadamu; dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk". (QS. Yaasiin : 20-21). Pernahkah kita diminta uang oleh Pangersa Abah ketika ikut Manaqiban di Suryalaya? Apakah untuk mendapatkan Talqin Dzikir TQN ini diharuskan membayar sekian rupiah? Tidak!. Jangankan meminta balasan jasa atau upah dari manusia, orang-orang seperti ini, kepada Allah pun tidak pernah meminta upah atau pahala atau ganjaran. Siapapun yang datang dengan membawa dosa dan kesalahan kemudian menemui Abah, maka beliau akan menunjukkan jalan kepada Allah supaya Dia memberikan ampunan-Nya. Thoriqoh inilah jalannya, jalan yang paling dekat kepada Allah, paling mudah dilaksanakan tetapi paling utama menurut Allah Swt. Dengan dzikir ini kita mengharapkan pengampunan dari Allah, kita ingin dibersihkan dari dosa-dosa sehingga kembali suci dan bersih seperti seorang bayi yang baru lahir. Kita tidak ingin dibersihkan oleh Allah Swt. dari dosa dan kesalahan di alam barzah atau di neraka nanti. Tiada lain jalan yang harus kita tempuh adalah mendatangi pengganti Rasulullah Saw. seperti tertulis pada surat an-Nisaa' ayat 64 di atas. Salah satu do'a yang dibaca oleh Tuan Syeikh Abdul Qodir al-Jailani ketika berada di atas sungai Tigris (di atas sungai menghamparkan sajadahnya), "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadamu dengan hak Nabimu Muhammad Saw., janganlah Engkau mencabut nyawa murid-muridku kecuali dalam keadaan taubat". Amalkanlah dzikir ini sesuai dengan tuntunan dan contoh dari Guru Mursyid kemudian sebarluaskan kepada yang lain; "amalkan, amankan, lestarikan", sehingga ketika ajal datang menjemput, mudah-mudahan kita ada dalam keselamatan.

Sumber : http://www.suryalaya.org/manakib-buletin-isi.php?ID=93

Amalkan, Amankan, Lestarikan : Alat Pembaharu Iman

ALAT PEMBAHARU IMAN
KH. ABDUL GAOS SM.

27 tahun yang lalu di Serawak Malaysia, kami pernah diundang oleh para ulama. Dalam salah satu acara tersebut ada seorang ulama yang hanya akan berdzikir dengan kalimat Laa ilaha illallah Muhammadurrosulullah...Laa ilaha illallah Muhammadurrosulullah dst. Kemudian saya memberikan penjelasan bahwa kalimat tersebut ada didalam al-Quran dan al-Hadits tetapi tidak menggunakan Muhammadurrosulullah, diantaranya : surat Muhammad : 19, surat as-saaffaat : 35, serta beberapa hadits Nabi.



"Yang paling utama apa yang aku ucapkan dan apa yang diucapkan oleh nabi-nabi sebelumku yaitu : Laa ilaaha illallaah. "Barang siapa yang mengucapkan Laa ilaaha illallaah dengan ikhlas, pasti masuk surga". "Jaddiduu iimaanakum aktsiru min qouli Laa ilaaha illallaah". "Talqinkan kepada orang-orang yang akan mati, kalimat Laa ilaaha illallaah". dll. "Jadi tidak ada muhammadurrosulullah. Kalau tuan mau menambahkannya silahkan saja, berarti tuan telah menambah al-quran dan hadits". Kata saya. Akhirnya ulama tersebut meminta talqin dzikir TQN diikuti oleh ulama yang lainnya.
Tidak ada kalimat lain yang dapat memperbaharui iman kecuali Laa ilaaha illallaah. Alhamdulillah kita telah mendapatkan kalimat ini langsung dari Pangersa Abah Anom yang merupakan silsilah ke-37 TQN pontren Suryalaya. Dalam sebuah hadits diterangkan : "Sesungguhnya Allah akan membangkitkan atau mengutus untuk umat ini setiap 100 tahun seorang peneguh iman umat (pembaharu iman mereka)". (HR. Abu Dawud, al-Hakim, dan al-Baihaqi dari Abi Hurairah). Bagi kita Pangersa Abah itulah pembaharu iman kita dengan memberikan kalimat Laa ilaaha illallaah. Laksanakan dzikir tersebut seperti apa yang diajarkannya.
Nabi Muhammad Saw. telah dipilih oleh Allah untuk dijadikan suri tauladan bagi kita umatnya. Beliau sudah meninggalkan kita. Tetapi ada penggantinya. "Ulama adalah pewaris para nabi". Oleh karena itu mari kita contoh Nabi Muhammad, mari kita contoh Guru Mursyid kita, pangersa Abah Anom baik dalam sikap, tutur kata dan perbuatannya.





"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah" (QS. al-Ahzab : 21). "Sesungguhnya pada diri mereka itu ada teladan yang baik bagimu..." (QS. al-Mumtahanah : 6).

Sumber : http://www.suryalaya.org/manakib-buletin-isi.php?ID=103
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. UNTAIAN MUTIARA TQN SURYALAYA - SIRNARASA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger