Latest Post

KHUTBAH JUM'AT TENTANG IBADAH QURBAN

Written By Mahmud J. Al Maghribi on Jumat, 18 September 2015 | 03.36

Oleh : Mahmud Jonsen
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

 لْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَذْهَبَ عَنَّا الْحَزَنَ إِنَّ رَبَّنَا لَغَفُورٌ شَكُور
وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ
أَمَّا بَعْدُ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Ta’ala atas segala nikmat yang telah diberikan kepada kita semua, sehingga dengan rahmat dan karunia itu, kita masih dapat melaksanakan berbagai kewajiban kita, yaitu melaksanakan sholat Jum'at berjamaah di Masjid yang mulia ini.

Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan ke haribaan baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beserta para keluarga, sahabat, dan semua orang yang mengikutnya hingga hari kemudian.

Selanjutnya marilah kita meningkatkan takwa kita kepada Allah subhanahu wa Ta’ala dengan sebenar-benar takwa, yakni dengan menjalankan segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya.

Hadirin Rahimakumullah!
Pada bulan Zulhijah setiap kaum Muslim melaksanakan ibadah khusus, yaitu melaksanakan Qurban atau menyembelih Hewan Qurban. Ibadah qurban sangatlah ditekankan dalam Ajaran Islam sebagai bentuk ketaatan kepada Alloh Subhanahu wa Ta'ala dan untuk menyebarkan rahmat Alloh kepada sesama manusia, agar yang mampu dapat berbagi kepada yang tidak mampu, sehingga yang tidak mampu juga dapat merasakan manfaat dari keberadaan orang diberikan kemampuan oleh Alloh Subhanahu wa Ta'ala.

Berkorban merupakan perintah Alloh Subhanahu wa Ta'ala di samping ibadah-ibadah lainnya, sebagaimana Firman-Nya :

Innaa a'thoinaakal kautsar, fasholli lirobbika wanhar, innasyaa niaka huwal abtaru 
Artinya, "Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak, maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus." (QS. Al Kautsar (108) : 1-3).

Berkorban bukanlah hal baru dalam sejarah umat manusia, bahkan sejak zaman Nabi Adam a.s., manusia pertama yang diciptakan oleh Alloh Subhanahu wa Ta'ala pun sudah ada pelaksanaan Qurban, sebagaimana dikisahkan dalam Al Qur'an :


Artinya, "Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): "Aku pasti membunuhmu!". Berkata Habil "Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa." (QS. Al Maaidah (5) : 27)

Dalam kisah tersebut dijelaskan dua orang anak manusia sama-sama mempersembahkan korban, namun hanya korban dari Habil yang diterima, sedangkan korban dari Qabil tidak diterima. Mengapa demikian? Karena ternyata tidak semua korban diterima pengorbanannya oleh Alloh Subhanahu wa Ta'ala, melainkan hanya korban yang dipersembahkan dengan ikhlas saja yang diterima pengorbananya. "Faqoola Innamaa yataqobballloohu minal muttaqiina" (Sesungguhnya Alloh hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertaqwa).

Hadirin sidang Jum'ah rahimakumullooh,
Ajaran Qurban adalah potret dari sebuah keluarga hamba pilihan yang sangat taat akan perintah Alloh Subhanahu wa Ta'ala. Seorang ayah yang taat kepada Alloh, seorang Ibu yang taat kepada suami, dan seorang anak yang juga sangat taat kepada kedua orang tuanya, yang ketaatan itu mereka yakini sebagai melaksanakan perintah Alloh Subhanahu wa Ta'ala. Itulah keluarga Ibrahim a.s. Keluarga yang senantiasa bekerjasama bahu membahu dalam melaksanakan perintah dan menjauhi larangan Alloh Subhanahu wa Ta'ala, keluarga yang senantiasa siap berkorban di jalan Alloh Subhanahu wa Ta'ala. Sebagaimana juga dikisahkan dalam Al Quran :


Artinya, "Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar". (QS. Ash Shofaat (37) 102).

Begitu mulia dan luhurnya ketaatan Nabi Ibrahim a.s. yang telah rela berkorban, bahkan anaknya sekalipun, seorang anak yang ia dambakan kehadirannya setelah sekian tahun tidak diberikan keturunan, anak semata wayang yang sedang beranjak remaja pun rela ia korbankan demi mentaati Tuhannya.

Atas ujian ketaatan tersebut, terbukti Ibrahim dan Ismail taat, maka Alloh Subhanahu wa Ta'ala memberikan balasan berupa tebusan sembelihan yang besar (domba yang besar). Kemudian Alloh abadikan kisah Ibrahim a.s. untuk menjadi contoh, dan disyariatkan dalam ajaran Islam, yaitu menyembelih binatang ternak. Demikian pentingnya ajaran ini sehingga Rosululloh Shalallaahu 'alaihi wa sallam bersabda,

قَالَ رَسُولُ اللّه صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ وَجَدَ سَعَةً فَلَمْ يُضَحِّ فَلاَ يَقرَبَنَّ مُصَلاَّنَا

Artinya, "Barangsiapa memiliki keluasan rezeki, kemuadian tidak mau berkorban, maka tidak usahlah ia mendekati mushollaku ini". (HR. 

Hadirin yang dirahmati Alloh Subhanahu wa Ta'ala
Mengapa harus binatang ternak?
Barangkali itulah yang ada dibenak kita. Itulah simbol dan isyarat yang penuh dengan makna, yang seharusnya dapat dipetik hikmahnya oleh umat Muhammad Shalallaahu 'alaihi wa sallam. Ibadah korban adalah simbolisasi, sama dengan ibadah haji. Simbolisasi sebagai pesan moral secara khusus dari Alloh Subhanahu wa Ta'ala, Dzat yang Maha Pencipta, kepada umat manusia yang kebanyakan bermental rendah, yakni mental kebinatang jinakan (bahimmiy). 

Mental kebinatangan itulah yang menjadi orientasi hidup kebanyakan manusia, yaitu mengejar kenikmatan badan, seperti makan, minum hura-hura, dan hasrat seksual semata.
Firman Alloh Subhanahu wa Ta'ala :

Artinya, "Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai." (QS. Al A'raf (7) : 179).

Hadirin yang berbahagia..
Makna hakiki dari pelaksanaan korban adalah, menyembelih sifat-sifat kebinatangan yang ada dalam diri kita, karena boleh jadi wujud kita manusia, tapi bermentalkan kerbau, sapi, kambing dll. Sifat-sifat itulah yang harus kita sembelih untuk selanjutnya kita jadikan kendaraan ruhani menuju Ridho Alloh Subhanahu wa Ta'ala. 

Menyembelih bukan berarti mematikan jiwa, karena jiwa tidak dapat mati. Menyembelih berarti mentransfer jiwa ke alam ruhaniah, sehingga jiwa dapat terbebas dari ikatan badan (jasad). Firman Alloh Subhanahu wa Ta'ala :

Artinya, "Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik." (QS. Al Hajj (22) : 37).

Hadirin rahimakumulloh,
Maka dari itu berbahagialah kiranya yang sudah bisa berkorban, semoga kita menjadi hamba-hamba yang bertaqwa yang selalu siap berkorban. Mengorbankan harta, waktu, tenaga, dan pikiran demi kemaslahatan umat. Mengorbankan harta, waktu, tenaga, dan pikiran dalam rangka mentaati perintah Alloh Subhanahu wa Ta'ala.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ
الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ

Khutbah kedua:

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ. أَمَّا بَعْدُ؛ فَقَالَ اللَّهُ تَعَالَى :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُون
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ

Do'a.................

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ.وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. UNTAIAN MUTIARA TQN SURYALAYA - SIRNARASA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger